Menjaga Kehormatan
الخطبة الأولى:
الحمد لله أغنانا بحلاله عن حرمه، وبفضله عماً سواه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، ولا نعبد إلا إياه، وأشهد أن محمداً عبدهُ ورسولهُ، صلى الله عليه وعلى آلهِ وأصحابهِ ومن وآله وسلم تسليماً كثيرا،
Khotbah Pertama:
Segala puji bagi Allah, Yang telah Mencukupi kita dengan yang halal sehingga tidak membutuhkan yang haram dan dengan karunia-Nya sehingga tidak membutuhkan dengan selain-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, kita tidak beribadah kecuali hanya kepada-Nya, dan aku juga bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Semoga selawat Allah dan salam penghormatan-Nya yang banyak tercurah kepada beliau, keluarga beliau, para sahabat beliau, dan siapa saja yang loyal kepada beliau.
أما بعد أيها الناس، اتقوا الله تعالى، واعلموا أن حفظ الأعراض من الضرورات الخمس التي رتب الله على انتهاكها عقوبات صارمه، فالأعراض هي أغلى ما يملكه الإنسان
أصون عرضي بمالي لا أدنسهُ
لا بارك الله بعد العرضُ بمالي
أحتال للمالي إن أودا فأجمعهُ
لست للعرضي إن أودا بمحتالي
Adapun berikutnya, wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah Subẖānahu wa Taʿālā! Ketahuilah bahwa menjaga kehormatan termasuk dari aḏ-Ḏarūrāt al-Khams (lima perkara asasi) yang Allah Tetapkan hukuman yang keras bagi orang yang merusaknya. Kehormatan merupakan hal yang paling berharga yang dimiliki seseorang.
“Aku lindungi kehormatanku dengan hartaku, aku takkan menodainya,
Tiada berkah dari Allah dalam hartaku tanpa kehormatan.
Aku bisa mencari harta jika aku berniat mengumpulkannya,
Tapi takkan bisa aku mendapatkan lagi kehormatan setelah kehilangan.”
فالأعراض أعز ما يملكه الإنسان ولهذا أمر اللهُ بحفظ الفروج، ونهى عن انتهاكها بغير ما أحل الله فقال سبحانه وتعالى (وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً) فقوله: (وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَى) إي أتركوه، وأترك الأسباب التي تجر إليهِ وتوقع فيه، ثم أخبر عن آثاره السيئة على الفرد والمجتمع فقال: (إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً) والفاحشة: ما تناهى قبحه، فالزنا قبيح متناهي القبح ،
Kehormatan adalah hal paling mulia yang dimiliki seseorang. Oleh karena itu, Allah Subẖānahu wa Taʿālā Memerintahkan untuk menjaga kemaluan dan Melarang untuk menggunakannya pada tempat yang tidak Allah Halalkan.
Buruknya Zina
- Allah Subẖānahu wa Taʿālā Berfirman (yang artinya), “Janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.” (QS. Al-Isra: 32) Makna Firman-Nya “Janganlah kalian mendekati zina” adalah tinggalkan zina dan tinggalkan sebab-sebab yang menyeret dan mengantarkan kepada perzinaan. Setelah itu, Allah Subẖānahu wa Taʿālā juga Mengabarkan tentang dampak buruk perzinaan terhadap diri sendiri dan masyarakat dengan firman-Nya (yang artinya), “Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji.” Fāẖisyah (perbuatan keji) adalah perbuatan buruk yang keburukannya sangat parah. Zina adalah perbuatan buruk yang sangat parah.
ولهذا قرنهُ اللهُ مع الشركِ وقتل النفس بغير حق قال تعالى (وَالَّذِينَ لا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ وَلا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ وَلا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَاماً* يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَاناً* إِلاَّ مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَالِحاً) فقارن الزنا مع الشرك وقتل النفس بغير حق مما يدل على شناعتهِ وسوء آثره
- Oleh karena itulah Allah Subẖānahu wa Taʿālā Menggandengkan perzinaan dengan kesyirikan dan pembunuhan jiwa tanpa alasan yang benar. Allah Berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain, tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Barang siapa yang melakukan demikian itu niscaya mendapat dosa. Baginya akan dilipatgandakan azab pada hari Kiamat dan dia kekal dengan azab itu dalam kehinaan. Kecuali, orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh.” (QS. Al-Furqan: 68-70). Allah Menggandengkan perzinaan dengan kesyirikan dan pembunuhan jiwa tanpa alasan yang benar, yang menunjukkan kejinya dan buruknya dampak perbuatan zina.
ولهذا قال: (وَسَاءَ سَبِيلاً)، فالزنا ساء سبيلاً في دنيا والآخرة لقبح آثارهِ وما يترتب عليهِ ، أما في الدنيا فقد رتب الله عليه الحد الصارم (الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ وَلا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِنْ كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ* الزَّانِي لا يَنكِحُ إلاَّ زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لا يَنكِحُهَا إِلاَّ زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ)
Hukuman bagi Pezina
Oleh sebab itu juga Allah Berfirman (yang artinya), “…dan jalan terburuk.” Zina merupakan jalan terburuk di dunia dan di akhirat karena buruknya dampak dan akibat yang ditimbulkan dari zina. Adapun di dunia, Allah telah Menetapkan hukuman yang keras. “Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kalian untuk (melaksanakan) agama (hukum) Allah jika kalian beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Hendaklah (pelaksanaan) hukuman atas mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang mukmin. Pezina laki-laki tidak pantas menikah, kecuali dengan pezina perempuan atau dengan perempuan musyrik, dan pezina perempuan tidak pantas menikah, kecuali dengan pezina laki-laki atau dengan laki-laki musyrik. Hal yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang mukmin.” (QS. An-Nur: 2-3).
وحد الزاني إن كان بكرا لم يسبق لهُ أن تزوج فهو ما ذكر الله في هذه الآية (الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ) مائة جلدة مائة ضربة بالسوط متوالية موجعه ولا يكفي هذا؛ بل لا بد أن يعلن إقامة هذا الحد بين المسلمين (وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ) فلا يقام حد الزنا سراً في مكان لا يطلع عليهِ أحد؛ بل يشهر به ردعاً له، وردعاُ لأمثلهِ،
Hukuman bagi pezina yang belum pernah menikah adalah sebagaimana yang Allah Sebutkan dalam ayat ini, “Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali.” Seratus kali dera yaitu seratus kali pukulan dengan cambuk secara berkesinambungan dan keras sampai menyakitkan. Tidak cukup sampai di situ, bahkan pelaksanaan hukuman tersebut harus diumumkan di tengah kaum muslimin. “Hendaklah (pelaksanaan) hukuman atas mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang mukmin.” Pelaksanaan hukuman zina tidak boleh secara sembunyi-sembunyi di suatu tempat yang tidak dilihat oleh seorang pun, tetapi harus disiarkan sebagai bentuk pencegahan untuknya dan untuk orang-orang yang semisal dengannya.
وإن كان الزاني محصناً هو من سبق أن وطء امرأته بنكاح صحيح فإنهُ يرجم بالحجارة حتى يموت تحت الحجارة، لهذا جاء في القراءة المنسوخة لفظاً الباقية حكماً والشيخ والشياخة إذا زنيا فارجموهم ألبته، (نَكَالاً مِنْ اللَّهِ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ) فأجمع العلماء قديماً وحديثاً على أن الزانية المحصن يرجم بالحجارة حتى يموت مما يدل على شناعة جريمته وقبح آثارها،
Jika pezina itu sudah pernah menikah dan telah menggauli istrinya dengan pernikahan yang benar, maka dia harus dirajam dengan batu sampai mati di bawah tumpukan batu. Oleh karena itu, disebutkan dalam bacaan yang dimansukh lafaznya, tetapi tetap berlaku hukumnya, “Orang tua laki-laki dan perempuan ketika mereka berzina, maka rajamlah keduanya, sebagai bentuk hukuman dari Allah, dan Allah Maha Mulia lagi Maha Bijaksana.” Para ulama klasik dan kontemporer sepakat bahwa seorang pezina yang sudah menikah hukumannya dirajam dengan batu hingga mati. Ini menunjukkan betapa kejinya kejahatan itu dan betapa buruk akibat yang ditimbulkannya.
وأما وكذلك من آثاره السيئة في الدنيا أنه ساء سبيلا، لأنهُ يضيع الأنساب ويخلط الأنساب، ولأنه يسبب الأمراض الفتاكة كما تقرر ذلك عند الأطباء في جميع العالم المؤمنين والكفار أثبتوا أن الزنا يورث أمراضاً مستعصية تسمعنهُ عن المرض الايدز وهو فقد المناعة الذي يصيب الزُناة والعياذ بالله، فيعزلون عن المجتمع ، حتى يموتوا وهم في مرضهم لألئ ينشروا العدوى في المجتمع هذا في الدنيا، وعذاب الآخرة أشد كما جاء في الأحاديث أنهم يجمعون الزُناة يجمعون الذكور والإناث يجمعون في تنور من نار يرتفع بهم وينخفض هذا عذابهم في الآخرة والعياذ بالله
Adapun di antara dampak buruk zina di dunia, bahwa zina merupakan jalan terburuk, karena perbuatan zina dapat menghilangkan dan mencampuradukkan nasab. Perbuatan zina juga bisa menyebabkan penyakit yang mematikan sebagaimana yang diakui para dokter di seluruh negeri kaum mukminin maupun kafir. Mereka mengakui bahwa zina bisa mewariskan penyakit yang tidak dapat diobati, yang kalian dengar sebagai AIDS, yaitu hilangnya sistem kekebalan tubuh yang menjangkiti orang-orang yang berzina —Semoga Allah Melindungi kita. Mereka diisolasi dari masyarakat hingga mati dengan membawa penyakit AIDS mereka sendiri supaya mereka tidak menyebarkan penularan penyakit tersebut di tengah masyarakat. Ini adalah hukuman di dunia, sementara azab di akhirat lebih dahsyat sebagaimana disebutkan dalam hadis-hadis, bahwa pezina laki-laki dan perempuan akan dikumpulkan dalam sebuah tungku api neraka, yang mereka dapat naik ke atasnya kemudian turun lagi. Ini adalah azab mereka di akhirat —Semoga Allah Melindungi kita.
(إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً)، ولذلك حرم الله الأسباب التي توصل إليه فقال (وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَى) لا تقربهُ بفعل الأسباب التي تقربكم إليه، ومن هذه الأسباب كشف الحجاب والسفور والتعري فإن هذا يسبب الوقوع في الزنا بين الرجال والنساء، لأن الشيطان يحضر عند ذلك، فيزين للرجال والنساء مواقعة الجريمة، فهتك الستر والسفور والعري هما أعظم وأقرب وسائل الوقوع في زنا، ولهذا أمر الله بالحجاب (وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ) إلى آخر الآية،
Pintu-pintu Menuju Zina
“Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.” (QS. Al-Isra: 32) Oleh karena itu, Allah Mengharamkan sebab-sebab yang dapat mengantarkan kepada perzinaan. Allah Berfirman (yang artinya), “Janganlah kalian mendekati zina.” (QS. Al-Isra: 32). Jangan kalian mendekati zina dengan melakukan sebab-sebab yang dapat mendekatkan kalian kepada zina.
- Di antara sebab perzinaan adalah membuka hijab, wajah, dan berpakaian minim. Semua ini dapat menyebabkan perbuatan zina antara laki-laki dan perempuan, karena di saat-saat seperti itu setan hadir dan menjadikan laki-laki dan perempuan memandang indah kejahatan tersebut. Membuka hijab, wajah, dan berpakaian minim adalah di antara wasilah yang paling besar dan paling dekat yang mengantarkan kepada zina. Oleh karena itu, Allah ʿAzza wa Jalla Memerintahkan untuk berhijab, (yang artinya) “Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. Hendaklah pula mereka tidak menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, …” (QS. An-Nur: 31).
فالحجابُ ساتر للمرأة حفظً لها، ولهذا قال جل وعلا (يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ)، فالسفور وعدم الحجاب سبب لأذية للمرأة، وإن كانت هي لا تريد الزنا، لكنها تؤذى من الفساق إذا رأوها سافرة إذا رأوها متجملة، فإنهم يطمعون فيها فيؤذونها ويضايقونها ويلاحقونها كما هو معلوم، فإذا تحجبت سلمت من الأذى (ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ) إي يعرفن بالعفة يعرفن بالعفة فلا يؤذين،
Hijab adalah penutup dan penjaga bagi wanita. Karena itu, Allah Berfirman (yang artinya), “Wahai Nabi (Muhammad), katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin supaya mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu.” (QS. Al-Ahzab: 59). Terlihatnya wajah dan tidak berhijab adalah sebab diganggunya seorang wanita, meskipun dia tidak ingin berzina. Akan tetapi, dia diganggu oleh orang-orang fasik saat mereka melihatnya dalam keadaan berdandan dan tidak berhijab. Mereka sangat berhasrat terhadap wanita seperti ini, lantas mereka mengganggunya, mengusiknya, dan membuntutinya sebagaimana yang sudah diketahui. Jika wanita itu berhijab, maka dia akan selamat dari gangguan, “Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali.” Mereka dikenali dengan kehormatannya sehingga tidak diganggu.
والحجاب فيها طهارة، لقلوب الرجال وقلوب النساء طهارة من الفاحشة قال تعالى وقال سبحانه وتعالى أمر الله جل وعلا نساء نبيه بالحجاب بأن يحتجبن عن الرجال فقال سبحانه (وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعاً فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ)، والحجاب ما يستر المرأة من ثواب من باب أو جدار، يكون بين الرجل وبين المرأة، ثم بين فائدته فقال: (ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ) فالحجاب فيهِ طهارة للقلوب، قلوب الرجال وقلوب النساء، وعدم الحجاب ينجس القلوب بحب الفاحشة والوقوع فيها،
Pada hijab terdapat kesucian untuk hati laki-laki maupun wanita, yakni kesucian dari perbuatan keji. Allah Jalla wa ʿAlā Memerintahkan istri-istri Nabi-Nya untuk menutup diri dari laki-laki, Allah Subẖānahu wa Taʿālā Berfirman (yang artinya), “Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), mintalah dari belakang tabir.” (Al-Ahzab: 53). Hijab adalah sesuatu yang menutup wanita berupa pakaian, pintu, atau dinding antara laki-laki dan wanita, kemudian Allah Menjelaskan faedahnya dengan Berfirman (yang artinya), “(Cara) yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Al-Ahzab: 53). Hijab menyucikan hati laki-laki dan hati wanita. Ketiadaan hijab bisa mengotori hati karena hasrat kepada perbuatan keji dan terjerumus ke dalamnya.
كذلك الله نهى عن الخلوة بين الرجل والمرأة التي لا تحل له أو ليست من محارمه قال النبي صلى الله عليه وسلم: إياكم والدخول على النساء قال يا رسول الله: أرأيت الحمو وهو قريب الزوج لأنه يحتاج إلى الدخول، قال صلى الله عليه وسلم: الحمو الموت بمعنى: أنه خطرهُ أشد، فلا يجوز لقريب الرجل من عمهِ أو ابن عمهِ أو خالهِ أو قريبه إن يدخل على امرأته ليس عندها أحد لأن هذا خلوة محرمه سواءً كانت في بيت، الخلوة إن كانت في بيت أو في مكتب أو في متجر أو غير ذلك ، فلا يجوز لرجال أن يخلو بامرأة ليست من محارمهِ، وليست من تحل لهُ حتى يكون بينهما، حتى يكون معهما من تزول به الخلوة ولهذا قال صلى الله عليه وسلم: ما خلا رجل بامرأة إلا كان ثالثهما الشيطان ،
- Demikian pula Allah ʿAzza wa Jalla Melarang seorang laki-laki berkhalwat dengan wanita yang tidak halal baginya atau wanita yang bukan mahramnya. Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda, “Berhati-hatilah kalian ketika menemui wanita.” Seorang dari mereka (para Sahabat) bertanya, ”Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda mengenai ipar, yaitu kerabat istri, ketika suaminya perlu menemuinya?” Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda, “Ipar adalah maut.” (HR. Bukhari dan Muslim). Maknanya bahwa ipar, bahayanya lebih dahsyat. Tidak boleh bagi kerabat suami seperti pamannya, sepupunya, atau kerabatnya yang lain menemui istrinya saat tidak ada seorang pun di sisinya, karena itu adalah khalwat yang haram, meskipun di dalam rumah. Khalwat bisa terjadi di dalam rumah, di kantor, di toko, atau di tempat yang lain. Tidak boleh bagi seorang laki-laki berkhalwat dengan wanita yang bukan mahramnya dan tidak halal untuknya, kecuali jika ada orang lain bersama mereka sehingga tidak terjadi khalwat. Oleh karena itulah Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda, “Tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, kecuali yang ketiganya adalah setan.” (HR. Tirmizi).
فلا يجوز الخلوة بين الرجل والمرأة، ولا يقال أن الثقة موجودة، وإن المؤمنين يعفون عن الزنا نقول الشيطان يزين لهم ولو كانوا مؤمنين، أما الكفار وأما الفساق فهؤلاء ضايعون من الأصل، لكن المؤمن النزيه العفيف إذا اختلط مع امرأة لا تحل لهُ وخلاء بها فإن الشيطان يزين لهما الفاحشة ويوقعهما في الفاحشة إلا كان ثالثهما الشيطان،
Tidak boleh berkhalwat antara laki-laki dengan wanita. Jangan mengatakan bahwa ada rasa saling kepercayaan. Sungguh, orang-orang beriman harus menjaga dirinya dari zina. Kita katakan bahwa setan akan menjadikan perbuatan tersebut tanpa indah meskipun mereka adalah orang-orang beriman. Adapun orang kafir atau fasik, pada asalnya mereka adalah orang yang lalai. Akan tetapi orang beriman yang bersih dan suci, apabila ber-ikhtilaṯ (bercampur baur) dengan wanita yang tidak halal baginya atau berkhalwat dengannya, sungguh, setan akan menjadikan perbuatan keji tersebut tampak indah bagi mereka serta menjerumuskan mereka berdua ke dalam perbuatan zina.
كذلك الاختلاط لا يجوز الاختلاط بين الرجال والنساء لا في الأسواق ولا في الدكاكين ولا في المكاتب ولا في فصول الدراسة ولا بين المعلمين والطالبات، لا يجوز الاختلاط بين الرجال والنساء لأنهُ يسبب الوقوع في الفاحشة تعلق أحدهما بالآخر، هنا من يرغب فيه تدرس الرجال للنساء أو جربوا ذلك ليقيسوا غيرة المسلمين فأدخلوا الرجال على النساء للتدريس ولكن والحمد لله المسلمون يقظون فأنكروا عليهم وشددوا عليهم فأخزاهم الله عز وجل، ولكن ينبغي حسم هذا الأمر وأن يعزل الرجال عن النساء سواء كانوا في المستشفيات أو في المدارس أوفي الحفلات أو في اللقاءات أو غير ذلك،
- Begitu pula ikhtilaṯ, tidak boleh ada ikhtilaṯ antara laki-laki dan wanita, baik di pasar, di toko, di kantor, atau di pembelajaran dalam belajar, serta tidak boleh ada ikhtilaṯ antara guru laki-laki dan murid perempuan. Tidak boleh ada ikhtilaṯ antara laki-laki dan perempuan, karena dapat menyebabkan terjadinya perbuatan keji dan menjadikan salah satu dari mereka terpikat dengan yang lain. Di sini ada orang yang ingin adanya pengajaran dari laki-laki kepada wanita atau ingin mencoba hal tersebut untuk menggerogoti girah kaum muslimin dan memasukkan laki-laki bersama wanita dalam pembelajaran. Akan tetapi —alhamdulillah— kaum muslimin menyadarinya, mengingkari, dan menahan mereka, hingga Allah ʿAzza wa Jalla Menghinakan mereka. Seharusnya hal seperti ini harus dihentikan, laki-laki harus dipisahkan dari wanita, baik di rumah sakit, sekolah, dalam perkumpulan dan pertemuan, dan lain sebagainya.
مما يدل على ذلك إن النبي صلى الله عليه وسلم قال: خير صفوف الرجال أولها وشرها آخرها، وخير صفوف النساء آخرها وشرها أولها ، فدل على إن للنساء صفوفاً خلف الرجال وأنها لا تصف المرأة مع رجال؛ بل يكون ولو كانت واحده لا تصف مع الرجال تصلي وحدها خلف الرجال كما جاءت به السنة، لا يجوز للمرأة إن تخالط الرجال حتى في العبادة وحتى في المساجد وفي صلاة العيد، خطب النبي صلى الله عليه وسلم الرجال ثم ذهب وخطب النساء فدل على أن النساء منعزلات عن الرجال لسنا مختلطات بالرجال فلا بد من العزل بين الرجال والنساء في إي مكان،
Di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah sabda Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam, “Sebaik-baik saf laki-laki adalah yang paling depan dan seburuk-buruknya adalah yang paling belakang. Sebaik-baik saf wanita adalah yang paling belakang dan seburuk-buruknya adalah yang paling depan.” (HR. Muslim). Hal ini menunjukkan bahwa saf wanita ada di belakang laki-laki. Tidak boleh wanita bersaf sejajar dengan laki-laki, meskipun dia sendiri, tetap tidak boleh bersaf sejajar dengan laki-laki. Seorang wanita salat sendiri di belakang laki-laki sebagaimana hal itu disebutkan dalam Sunah. Tidak boleh wanita bercampur baur dengan laki-laki, baik ketika ibadah, di dalam masjid, maupun ketika salat. Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam pernah berkhotbah kepada laki-laki kemudian beliau pergi dan berkhotbah kepada perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa wanita harus terpisah dari laki-laki. Mereka tidak dicampur dengan laki-laki dan harus terpisah dari laki-laki di mana pun.
ولا يقال الثقة موجودة أنتم تسيئون الظن بالمسلمين نحنُ لا نسيء الظن ولكن الشيطان حريص والإنسان ضعيف والرجل ضعيف مع المرأة والمرأة ضعيفة مع الرجل فلا بد من الحماية والحيطة في ذلك بما شرعهُ الله سبحانهُ وتعالى،
Jangan katakan bahwa ada rasa saling kepercayaan. “Kalian saja yang berprasangka buruk kepada kaum muslimin!” Kita tidak berprasangka buruk, tetapi setan itu getol (menggoda), sementara manusia lemah. Laki-laki itu lemah terhadap perempuan, dan perempuan juga lemah terhadap laki-laki, maka harus ada penjagaan dan kehati-hatian dalam perkara tersebut sesuai dengan yang Allah Subẖānahu wa Taʿālā Syariatkan.
كذلك من أسباب وقوع بالزنا سفر المرأة بدون محرم لأنها إذا بعدت عن محارمها وعن قراباتها سافرة وحدها تسلط عليها الفساق وتمكنوا منها وهي امرأة ضعيفة أو هي ترق نفسها يضعف إيمانها تطمع في الرجال، فلذلك قال صلى الله عليه وسلم: لا يحل لامرأة تؤمن بالله واليوم الآخر أن تسافر إلا معها ذو محرم ، جاء الرجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم يريد الغزو في سبيل الله يريد أن يكتبه الرسول صلى الله عليه وسلم مع الغزو ليجهد في سبيل الله، وأخبر النبي إن امرأته خارجة حاجه فقال له النبي صلى الله عليه وسلم: أرجع فحج مع امرأتك ، أرجعه من الغزو في سبيل الله لحاج مع أمرآته،
- Di antara sebab yang dapat menjerumuskan kepada perzinaan adalah safarnya wanita tanpa mahram. Apabila seorang wanita jauh dari mahram dan kerabatnya, dia safar sendirian, maka orang fasik bisa menguasainya dan bertindak apa pun kepadanya, sedangkan wanita itu lemah, jiwanya lembut dan imannya lemah, dan berhasrat kepada laki-laki. Oleh karena itu, Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda, “Tidak boleh bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk safar kecuali dengan mahram.” (HR. Bukhari) Seorang laki-laki menemui Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam ingin berperang di jalan Allah dan ingin agar Rasulullah mengikutsertakannya dalam perang berjihad di jalan Allah. Kemudian, dia mengabarkan kepada Nabi bahwa istrinya keluar untuk berhaji, lalu Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam berkata, “Kembalilah, berhajilah bersama istrimu.” (HR. Bukhari) Rasulullah menyuruh pulang laki-laki tersebut dari berperang di jalan Allah agar dia bisa berhaji bersama istrinya.
ودل على أن المرأة لا يجوز لها إن تسافر بدون محرم لأنها إذا بعدت عن الرقيب ضعفت نفسها أو طمع فيها الفساق أو لا تدري إلى أين تأوي إذا كان معها محرم فإنه يصونها، أيضاً لو مرضت المرأة وهي مسافرة، من الذي يتولها؟ إذا لم يكن معها محرم يقوم بشؤونها
Hal ini menunjukkan bahwa wanita tidak boleh safar tanpa mahram, karena wanita jika jauh dari orang yang mengawasinya, dirinya akan lemah atau ada orang fasik akan berhasrat kepadanya atau dia tidak akan tahu ke mana dia berlindung. Namun, apabila dia bersama mahram, maka dia yang akan menjaganya. Demikian juga, jika seorang wanita sakit ketika safar sendirian, siapa yang akan mengurusnya, jika tidak ada mahramnya yang mengurusi urusannya?
فلا يجوز للمرأة أن تسافرا بدون محرم لا للتدريس ولا لغيره، لأن كثير من النساء الآن يسفرن بدون محارم ليدرسن في بلد يبعد مسافة القصر فيخرجنا من آخر الليل ولا يرجعن إلا في آخر النهار ليس معها محرم، أين ذهبت؟ أما تخافون الله سبحانه وتعالى في محارمكم، أما تغارون في محرمكم يا عباد الله تطمعون بالدراهم وترخصون الأعراض، لا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم.
Maka dari itu, tidak boleh bagi wanita bersafar tanpa mahram, baik alasan studi atau alasan lain, karena banyak wanita sekarang safar tanpa mahram untuk belajar di suatu kota yang jaraknya jauh melebihi jarak bolehnya mengqasar salat. Dia pergi sejak subuh dan pulang petang tanpa adanya mahram. Ke mana dia pergi? Apakah kalian tidak takut kepada Allah Subẖānahu wa Taʿālā terkait mahram kalian? Apakah kalian tidak cemburu terhadap mahram kalian, wahai hamba-hamba Allah? Kalian sibuk mengejar harta dan mengorbankan kehormatan. Lā ẖaula wa lā quwwata illā billāhil ʿaliyyil ʿaẓīm!
فاتقوا الله عباد الله، وحفظوا نساءكم وحفظوا أعارضكم، واتقوا الله سبحانه وتعالى (فَلا تَغُرَّنَّكُمْ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ) بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعنا بما فيه من البيان والذكر الحكيم أقول قولي هذا واستغفر لي ولكم ولجميع المسلمين من كل ذنب فاستغفره إنه هو الغفور الرحيم.
Bertakwalah kalian kepada Allah, wahai hamba-hamba Allah! Jagalah wanita kalian! Jagalah kehormatan kalian! Bertakwalah kalian kepada Allah Subẖānahu wa Taʿālā! Janganlah sekali-kali kalian teperdaya oleh kehidupan dunia dan jangan sampai karena (kebaikan-kebaikan) Allah kalian diperdaya oleh penipu! Semoga Allah Memberkahi saya dan Anda dengan al-Quran yang agung ini dan Memberikan manfaat kepada kita dengan penjelasan dan zikir yang penuh hikmah yang ada di dalamnya. Aku cukupkan perkataanku ini dan aku meminta ampun kepada Allah untukku, Anda, dan seluruh kaum muslimin dari setiap dosa. Mintalah ampun dan bertobatlah kepada-Nya karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
الخطبة الثانية
الحمد لله على فضله وإحسانه وأشكره على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه وسلم تسليما كثيرا،
Khotbah Kedua:
Segala puji bagi Allah atas karunia dan kebaikan-Nya. Aku bersyukur atas taufik-Nya dan anugerah-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga selawat Allah dan salam penghormatan yang banyak tercurah atasnya, keluarganya, serta para sahabatnya.
أما بعد أيها الناس، اتقوا الله تعالى، واعلموا أن المنافقين والمنافقات والمشركين والمشركات يحاولون الآن كسر الحواجز بين الرجال والنساء، وأن تختلط النساء بالرجال في إي مكان أن تسافر بدون محرم، أن تخلوا مع غير محرم أو غير زوج يحاولون آلا يبقى حاجز بين الرجال والنساء من آجل أن تشيع الفاحشة للذين أمنوا لأنهم لا يهمهم، لا تهمهم الأعراض وإنما يهمهم أن يكونوا مثل الكفار، أن يكونوا مثل نساء الكفار، تكون نساء المسلمين مثل نساء الكفار، ويقولون هذا من الرقي والتقدم والحضارة أنتم متخلفون إذا حجبتم النساء وتحفظتم على محارمكم تكونون متأخرين، إلى أين تقدم إلى جهنم هم المتأخرون تأخروا عن الإيمان والجنة إلى النار والعياذ بالله.
Adapun berikutnya wahai sekalian manusia, bertakwalah kalian kepada Allah! Ketahuilah bahwa zaman sekarang orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan berupaya untuk menghancurkan batasan-batasan antara laki-laki dan perempuan, mencampurkan antara wanita dengan laki-laki di mana pun, wanita dibiarkan safar tanpa mahram, berkhalwat dengan orang yang bukan mahram atau bukan suaminya. Mereka berupaya agar tidak ada batasan antara laki-laki dan wanita agar perbuatan keji menyebar di tengah orang beriman. Mereka tidak peduli dan tidak mementingkan masalah kehormatan, kepentingan mereka hanya bagaimana caranya agar mereka menjadi seperti orang kafir; agar wanita kaum muslimin menjadi seperti wanita kafir. Mereka mengatakan, “Ini merupakan perkembangan, kemajuan, dan peradaban. Kalian ketinggalan zaman jika menyuruh wanita mengenakan hijab dan menjaga mereka dengan mahramnya, kalian orang kolot.” Kemajuan ke mana? Ke neraka jahanam? Justru merekalah yang tertinggal, mereka tertinggal dari iman dan surga, menuju ke neraka —wal ʿIyādzubillāh!
فاتقوا الله يا عباد الله، ولا يغرنكم هؤلاء المنافقون والمنافقات والناعقون بأصوات الكفار الذين يريدون إن تزول الفوارق بين الرجال والنساء من أجل أن تشيع الفاحشة بينهم لأنهم لا يغارون على الأعراض ولا يغرون على النسل ولا يغرون على شيء إنما هم كالبهائم؛ بل هم أضل والعياذ بالله.
Bertakwalah kalian kepada Allah wahai hamba-hamba Allah! Jangan sampai kalian ditipu oleh orang-orang munafik laki-laki maupun perempuan dan yang menggembar-gemborkan omongan orang-orang kafir yang menginginkan hilangnya batas pemisah antara laki-laki dan perempuan agar perbuatan keji merajalela di tengah mereka, karena mereka adalah orang yang tidak punya kecemburuan terhadap kehormatan, nasab, dan apa pun. Mereka seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat —wal ʿIyādzubillāh!
فاتقوا الله يا عباد الله، واحذروا من هؤلاء، وحذروا منهم، واعلموا أنَّ خير الحديث كتاب الله، وخير الهديَّ هدي محمد صلى الله عليه وسلم، وشرَّ الأمور مُحدثاتها، وكل بدعة ضلالة، وعليكم بالجماعة، فإنَّ يد الله على الجماعة، ومن شذَّ شذَّ في النار.
Bertakwalah kalian kepada Allah, wahai hamba-hamba Allah! Berhati-hatilah dan waspadalah terhadap mereka! Ketahuilah, bahwa sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, dan setiap bidah adalah kesesatan. Kalian wajib berpegang teguh pada al-Jamāʿah, karena tangan Allah di atas al-Jamāʿah, dan barang siapa yang menyempal darinya maka dia menyempal menuju neraka.
(إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا)، اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّم على عبدِك ورسولِك نبيَّنا محمد، وارضَ اللَّهُمَّ عن خُلفائِه الراشدين، الأئمةِ المهديين، أبي بكرَ، وعمرَ، وعثمانَ، وعليٍّ، وعَن الصحابةِ أجمعين، وعن التابعين، ومن تبعهم بإحسانٍ إلى يومِ الدين.
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56). Ya Allah, Limpahkan selawat serta salam atas hamba-Mu, rasul-Mu, nabi kita Muhammad. Ya Allah, Ridailah para khalifahnya yang terbimbing, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, serta para sahabat seluruhnya, tabiin, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.
اللَّهُمَّ أعز الإسلام والمسلمين، وأذل الشرك والمشركين، ودمر أعداء الدين، واجعل هذا البلد آمناً مطمئنا وسائر بلاد المسلمين عامةً يا ربَّ العالمين، اللَّهُمَّ أحفظ علينا أمننا وإيماننا واستقرارنا في أوطاننا، وأصلح سلطاننا وولي علينا خيارنا واكفنا شر شرارنا، اللهم أحفظ الإسلام والمسلمين في كل مكان، اللهم أحفظ بلد المسلمين اللهم دمر أعداء الدين من اليهود والنصارى وسائر الكفارة والمشركين والمنافقين والمرتدين، اللهم شتت شملهم وخالف بين كلمتهم وجعل تدميرهم في تدبيرهم إنك على كل شي قدير (رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ).
Ya Allah, Muliakanlah Islam dan kaum muslimin, Hinakanlah kesyirikan dan kaum musyrikin, Binasakanlah musuh-musuh Islam, dan Jadikanlah negeri ini negeri yang aman dan tenang, demikian juga seluruh negeri kaum muslimin secara umum, wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, Jagalah keamanan, keimanan, serta ketenangan kami di negeri-negeri kami. Perbaikilah para pemimpin kami, dan Jadikanlah orang baik di antara kami sebagai pemimpin. Hentikan kebengisan orang-orang yang jahat. Ya Allah, Jagalah Islam dan kaum muslimin di setiap tempat. Ya Allah, Jagalah negeri kaum muslimin. Binasakanlah musuh-musuh Islam dari kalangan yahudi, nasrani, seluruh orang kafir, musyrik, munafik, dan murtad. Ya Allah, Cerai beraikanlah urusan mereka, Buatlah ucapan mereka saling berselisih, dan Jadikan kehancurannya menimpa rencana mereka sendiri, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, Terimalah amal kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
عبادَ الله، (إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ)، (وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلا تَنقُضُوا الأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمْ اللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلاً إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ)، فذكروا الله يذكركم، واشكُروه على نعمه يزِدْكم، ولذِكْرُ اللهِ أكبرَ، واللهُ يعلمُ ما تصنعون.
Wahai hamba-hamba Allah, sesungguhnya Allah Menyuruh kalian untuk berlaku adil, berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah Melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia Memberi pengajaran kepada kalian agar kalian dapat mengambil pelajaran, dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kalian berjanji dan janganlah kalian membatalkan sumpah-sumpah kalian itu sesudah kalian meneguhkannya, sedang kalian telah menjadikan Allah sebagai Saksi kalian (terhadap sumpah-sumpah tersebut). Sesungguhnya Allah Mengetahui apa yang kalian perbuat. Ingatlah Allah niscaya Allah akan Mengingat kalian dan syukuri nikmat-Nya niscaya Dia Menambah bagi kalian. Sesungguhnya mengingat Allah (dalam salat) adalah lebih besar (keutamaannya), dan Allah Mengetahui apa yang kalian kerjakan.
Sumber: https://www.alfawzan.af.org.sa/ar/node/14107
PDF Sumber Artikel.
Audio Sumber Artikel.