Khutbah Jumat Singkat Terbaru

Mari bersama menabung pahala amal jariyah untuk kehidupan kita kelak di akhirat.   BSI: 7086882242
a.n. Yayasan Yufid Network  

Seluruh dana untuk operasional produksi konten dakwah di Yufid: Yufid.TV, YufidEDU, Yufid Kids, website dakwah (KonsultasiSyariah.com, Yufid.com, KisahMuslim.com, Kajian.Net, KhotbahJumat.com, dll).

Yufid menerima zakat mal untuk operasional dakwah Yufid

Khutbah Jumat Pilihan

Khotbah Jumat: Iman kepada Mīzān (Timbangan) pada Hari Kiamat

الْمِيزَان 

خطبة جمعة بتاريخ / 7-3-1437 هـ

Mīzān (Timbangan Amal)

Khotbah Jumat tanggal 7/3/1437 H

إنَّ الحمد لله ؛ نحمده ونستعينه ونستغفره ونتوب إليه ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا ، من يهده الله فلا مضل له ، ومن يضلل فلا هادي له ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أنَّ محمداً عبده ورسوله ؛ صلى الله وسلَّم عليه وعلى آله وصحبه أجمعين . أما أيها المؤمنون عباد الله : اتقوا الله تعالى ؛ فإن في تقوى الله خلَفًا من كل شيء ، وليس من تقوى الله خلَف .

Sesungguhnya segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, dan meminta ampunan dan bertobat kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan amal perbuatan kami. Barang siapa yang Allah Beri petunjuk, niscaya tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa yang Allah Sesatkan, niscaya tidak ada yang bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah semata, Yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Semoga selawat Allah dan salam penghormatan-Nya terlimpah untuknya dan keluarganya serta seluruh sahabatnya. Adapun berikutnya, wahai segenap kaum mukminin, hamba-hamba Allah, bertakwalah kepada Allah Subẖānahu wa Ta’ālā, karena takwa kepada Allah bisa mengganti apa pun tetapi takwa tidak bisa diganti dengan apa pun.

أيها المؤمنون عباد الله : في اليوم الآخِر مواطن عظيمة يشتد خطبُها ويعظم كربها ويكبُر هولها ؛ جديرٌ بكل مؤمن أن يستذكرها وأن يقوِّي في نفسه الإيمان بها لما لذلك من عظيم الأثر عليه في تهذيب سلوكه وإصلاح عمله واجتنابه للظلم ؛ ومن ذلكم يا معاشر المؤمنين الميزان الذي يوضع يوم القيامة لوزن الأعمال والذي قد جاء ذكره في كتاب الله وسنة نبيه صلى الله عليه وسلم وفيه إظهار كمال عدل الله جل في علاه ويرى كل عاملٍ أعماله كلها ما له وما عليه بوزنٍ هو بوزن مثاقيل الذر ، فيرى فيه كل عمله من خيرٍ وشر ؛ فجدير بكل مؤمن أن يعدَّ لهذا اليوم عدَّته وأن يزن أعماله في هذه الحياة استعدادًا وتهيؤًا للوزن يوم العرض على الله .

Wahai kaum mukminin, hamba-hamba Allah, di hari kiamat nanti akan ada peristiwa-peristiwa agung yang teramat berat ujiannya, keras kengeriannya, dan besar huru-haranya. Setiap mukmin seyogianya mengingatnya dan memperkuat keimanan dalam dirinya terhadap peristiwa-peristiwa tersebut karena hal tersebut mempunyai pengaruh yang besar dalam mendidik akhlaknya, memperbaiki amalnya, dan menjauhkan kezaliman dari dalam diri. Di antara peristiwa-peristiwa tersebut, wahai kaum mukminin, adalah peristiwa diletakkannya Mīzān (Timbangan Amal) pada hari kiamat untuk menimbang amalan-amalan. Peristiwa ini telah disebutkan dalam Kitabullah dan Sunah Nabi-Nya Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam. Peristiwa ini menunjukkan kesempurnaan keadilan Allah Jalla wa ʿAlā di mana setiap yang beramal akan melihat segala amalnya dengan seberat apapun bobot amalan itu. Walaupun hanya seberat zarah, semua amalnya yang baik dan buruk akan ditampakkan. Setiap mukmin seyogianya mempersiapkan diri menghadapi hari ini dan menimbang-nimbang amal perbuatannya di dunia ini sebagai bentuk persiapan untuk hari penimbangan di hari ketika amal-amal ditampakkan di hadapan Allah.

أيها المؤمنون : وقد ذكر الله عز وجل هذا الميزان في آياتٍ عديدة من كتابه سبحانه ؛ قال الله تعالى : {وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ}[الأنبياء:47] ، وقال الله عز وجل :{وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (8) وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ}[الأعراف:8-9]  

Wahai kaum mukminin, Allah ʿAzza wa Jalla telah Menyebutkan Mīzān ini dalam banyak ayat dalam Kitab-Nya Subẖānahu wa Taʿālā. Allah Subẖānahu wa Taʿālā Berfirman (yang artinya), “Dan Kami akan Meletakkan timbangan-timbangan keadilan pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun hanya sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami Mendatangkan (balasan)nya, dan cukuplah Kami Yang Membuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya’: 47) Allah Subẖānahu wa Taʿālā juga Berfirman (yang artinya), “Mīzān (Timbangan Amal) pada hari itu adalah kebenaran, maka barang siapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, mereka itulah orang yang beruntung, dan barang siapa yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS. Al-A’raf: 8-9)

وقال جل وعلا: {فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ فَلَا أَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَتَسَاءَلُونَ (101) فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (102) وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ (103) تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَالِحُونَ}[المؤمنون:101-104] ، وقال الله تعالى : { فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ (6) فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ (7) وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ (8) فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (9) وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (10) نَارٌ حَامِيَةٌ}[القارعة:6-11] ، وقال الله تبارك وتعالى: {فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ}[الزلزلة:7-8] .

Demikian juga firman-Nya Subẖānahu wa Taʿālā (yang artinya), “Apabila sangkakala ditiup maka tidak ada lagi pertalian keluarga di antara mereka pada hari itu (hari Kiamat), dan tidak (pula) mereka saling bertanya. Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung, dan barang siapa yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam. Wajah mereka dibakar api neraka, dan mereka di neraka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat.” (QS. Al-Mu’minun: 101-104) Juga firman-Nya Subẖānahu wa Taʿālā (yang artinya), “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan, dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kalian apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (QS. Al-Qariah: 6-11) Demikian juga firman-Nya Subẖānahu wa Taʿālā (yang artinya), “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihatnya, dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarah, niscaya dia akan melihatnya.” (QS. Az-Zalzalah: 7-8)

أيها المؤمنون عباد الله: إنه ميزانٌ حقيقي له كفتان ؛ في كفةٍ توضع الحسنات ، وفي كفة توضع السيئات ، ويرى فيه العبد وزنًا بمثاقيل الذر لأعماله كلها خيرها وشرها .عباد الله : ولقد دلَّ القرآن على أهمية تربية النشئ على معرفة الميزان والاستعداد له ؛ قال الله تعالى فيما ذكره من وصية لقمان الحكيم لابنه: { يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ}[لقمان:16] .

Wahai kaum mukminin, hamba-hamba Allah, sesungguhnya Mīzān itu hakiki, yang mempunyai dua daun timbangan, di satu sisi kebaikan ditempatkan dan di sisi yang lainnya keburukan ditempatkan. Seorang hamba akan melihat di dalamnya bobot amalannya walaupun hanya amalan seberat zarah, baik amal baik maupun buruk. Wahai hamba-hamba Allah, al-Quran telah menunjukkan urgensi mendidik anak untuk mengetahui Mīzān ini dan mempersiapkan diri untuknya. Allah Subẖānahu wa Taʿālā Berfirman ketika Menyebutkan di antara wasiat Luqman al-Hakim kepada putranya (yang artinya), “(Lukman berkata), ‘Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, yang berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan Mendatangkannya, sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Teliti.” (QS. Luqman: 16)

عباد الله : وهو ميزانٌ يستوعب الأعمال كلها مهما كثرت وعظمت وتعددت ، وقد جاء في السنة ما يدل على عظم كبر الميزان ؛ ففي مستدرك الحاكم عن سلمان الفارسي رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ((يُوضَعُ الْمِيزَانُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، فَلَوْ وُزِنَ فِيهِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ لَوَسِعَتْ ، فَتَقُولُ الْمَلَائِكَةُ: يَا رَبِّ لِمَنْ يَزِنُ هَذَا ؟ فَيَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: لِمَنْ شِئْتُ مِنْ خَلْقِي ، فَتَقُولُ الْمَلَائِكَةُ: سُبْحَانَكَ مَا عَبَدْنَاكَ حَقَّ عِبَادَتِكَ)) . أيها المؤمنون عباد الله : ولقد دلت السنة أن هذا الميزان توزن فيه أعمال العباد وتوزن فيه صحائف الأعمال بل ويوزن فيه العامل نفسه :

Wahai hamba-hamba Allah, Mīzān ini akan menampung semua amalan, seberapa pun banyaknya, besarnya, dan beraneka ragamnya. Ada dalil dalam Sunah yang menunjukkan besar dan agungnya Mīzān ini. Disebutkan dalam Mustadrak al-Hakim dari Salman al-Farisi —Semoga Allah Meridainya— bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda, “Mīzān akan diletakkan pada hari kiamat, sekiranya langit dan bumi ditimbang di dalamnya, niscaya akan muat. Lalu para malaikat akan berkata, ‘Wahai Tuhan, untuk siapa Mīzān ini?’ Allah Subẖānahu wa Taʿālā Berfirman, ‘Kepada siapa pun yang Aku Kehendaki dari ciptaan-Ku.’ Kemudian, para malaikat berkata, ‘Maha Suci Engkau, kami belum menyembah-Mu dengan sebenar-benar penyembahan.’” Wahai kaum mukminin, hamba-hamba Allah, dalil-dalil Sunah menunjukkan bahwa Mīzān ini menimbang (1) amalan para hamba, (2) catatan amal mereka, dan bahkan (3) orangnya juga ditimbang.

أما وزن الأعمال ؛ فقد جاء في الحديث عن نبينا صلى الله عليه وسلم أنه قال : ((كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي المِيزَانِ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ؛ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ العَظِيمِ)) خرَّجه البخاري ومسلم ، وفي صحيح مسلم أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ((وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَأُ الْمِيزَانَ)) .

  1. Adapun penimbangan amal, disebutkan dalam sebuah hadis dari Nabi kita Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bahwasanya beliau bersabda, “Dua kalimat yang ringan di lisan, tapi berat ditimbangan, dan disukai oleh ar-Rahman; ‘Subẖānallāh wa bi ẖamdih Subẖānallāhil ʿaẓhīm (artinya: Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung).” (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam Sahih Muslim juga disebutkan bahwa Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda, “Alẖamdulillāh (artinya: Segala puji bagi-Nya) memenuhi timbangan.”

أما وزن الصحائف ؛ فقد جاء في المسند وجامع الترمذي وغيرهما من حديث عبد الله بن عمرو بن العاص في الحديث المشهور بحديث البطاقة وفيه : ((فَتُوضَعُ السِّجِلَّاتُ فِي كَفَّةٍ وَالبِطَاقَةُ فِي كَفَّةٍ ، فَطَاشَتِ السِّجِلَّاتُ وَثَقُلَتِ البِطَاقَةُ، فَلَا يَثْقُلُ مَعَ اسْمِ اللَّهِ شَيْءٌ)) .

  1. Adapun penimbangan catatan amal, maka disebutkan dalam kitab al-Musnad, Jami’ at-Tirmidzi dan lain-lain dari hadis ʿAmr bin al-ʿĀṣh —Semoga Allah Meridainya—, dalam sebuah hadis yang terkenal dengan hadis Bitāqah (Kartu), yang tersebut bahwa ada catatan-catatan amal (keburukan) diletakkan di salah satu sisi timbangan dan satu Bitāqah (bertuliskan Lā ilāha illallāh) di sisi timbangan lainnya. Ternyata daun timbangan berisi catatan-catatan amal tersebut kalah berat dengan bobot satu Bitāqah tersebut, karena tidak ada sesuatu pun yang bisa menandingi beratnya nama Allah.

أما وزن العامل؛ ففي الصحيحين أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ((إِنَّهُ لَيَأْتِي الرَّجُلُ العَظِيمُ السَّمِينُ يَوْمَ القِيَامَةِ لاَ يَزِنُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ، وَقَالَ: اقْرَءُوا {فَلاَ نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ القِيَامَةِ وَزْنًا} [الكهف: 105])) ، وجاء في المسند وغيره لما ضحك بعض الصحابة من دقة ساقي ابن مسعود فقال النبي صلى الله عليه وسلم : ((مِمَّ تَضْحَكُونَ؟)) قَالُوا يَا نَبِيَّ اللَّهِ مِنْ دِقَّةِ سَاقَيْهِ ، فَقَالَ عليه الصلاة والسلام : ((وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَهُمَا أَثْقَلُ فِي الْمِيزَانِ مِنْ أُحُدٍ)) .

  1. Adapun penimbangan orang yang beramal, disebutkan dalam Shahihain bahwa Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya pada hari kiamat nanti akan ada seseorang yang besar dan gemuk, tetapi di sisi Allah bobotnya tidak lebih daripada bobotnya sayap seekor nyamuk.” Perawi berkata, “Bacalah (yang artinya), ‘… dan Kami tidak melakukan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat.’” (QS. Al-Kahf: 105) Disebutkan juga dalam al-Musnad dan yang lainnya ketika ada beberapa Sahabat yang menertawakan kecilnya betis Ibnu Mas’ud —Semoga Allah Meridainya—, sehingga Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda, “Apa yang kalian tertawakan?” Mereka berkata, “Wahai Nabi Allah, karena betisnya kecil sekali.” Lantas beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam menimpali, “Demi Zat Yang jiwaku berada di Tangan-Nya, kedua betis itu di Mīzān lebih berat daripada gunung Uhud.”

أيها المؤمنون عباد الله : جديرٌ بكل واحد منَّا أن يعدِّ لهذا الميزان عدته ، وأن يتهيأ للوزن بصالح الأعمال وسديد الأقوال ، وأن يتجنب المآثم والمظالم . يقول الخليفة الراشد عمر بن الخطاب رضي الله عنه : «حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَزِنُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا ، وتَجَهَّزُوا لِلْعَرْضِ الأَكْبَرِ، وَإِنَّمَا يَخِفُّ الحِسَابُ يَوْمَ القِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِي الدُّنْيَا» .اللهم يا رب العالمين أصلح لنا الأقوال والأعمال والنيات ، وجنِّبنا يا ربنا الخطايا والسيئات ، وأصلح لنا شأننا كله ولا تكلنا إلى أنفسنا طرفة عين. أقول هذا القول وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب فاستغفروه يغفر لكم إنه هو الغفور الرحيم.

Wahai kaum mukminin, hamba-hamba Allah, masing-masing dari kita seyogianya mempersiapkan bekal untuk penimbangan ini, dan bersiap-siap menghadap timbagan amal ini dengan amal saleh dan perkataan yang benar, serta menjauhi dosa dan kezaliman. Khalifah yang terbimbing, Umar bin Khattab —Semoga Allah Meridainya— pernah mengatakan, “Hisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan timbang diri kalian sebelum kalian ditimbang. Bersiaplah untuk hari agung di mana amal-amal ditampakkan, karena hisab yang ringan pada hari kiamat adalah bagi mereka yang senantiasa menghisab dirinya ketika di dunia.” Ya Allah, wahai Tuhan semesta alam, Perbaikilah ucapan, perbuatan, dan niat kami. Wahai Tuhan kami, Jauhkan kami dari dosa dan keburukan, dan Perbaikilah segala urusan kami dan jangan Serahkan kami kepada diri kami sendiri walau hanya sekejap mata. Aku cukupkan perkataanku ini dan aku meminta ampun kepada Allah untukku, kalian, dan seluruh kaum muslimin dari setiap dosa. Mintalah ampun kepada-Nya karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

الخطبة الثانية :

الحمد لله حمداً كثيراً ، وأشهد أن لا إله إلا اللهُ وحده لا شريك له ، وأشهد أنَّ محمداً عبده ورسوله ؛ صلى الله وسلَّم عليه وعلى آله وصحبه أجمعين . أما بعد أيها المؤمنون عباد الله: اتقوا الله تعالى ؛ فإن من اتقى الله وقاه ، وأرشده إلى خير أمور دينه ودنياه .

Khotbah Kedua:

Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak dan baik. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang benar selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga Allah Melimpahkan selawat dan salam kepadanya, keluarganya, dan semua sahabatnya. Adapun berikutnya, wahai kaum mukminin, wahai hamba-hamba Allah, bertakwalah kepada Allah Subẖānahu wa Taʿālā, karena barang siapa yang bertakwa, maka Allah akan Menjaganya dan Membimbingnya kepada kebaikan dalam urusan agama dan dunianya.

أيها المؤمنون عباد الله : إنَّ التأمل في نصوص الكتاب والسنة المتعلقة بميزان يوم القيامة له أثرٌ عظيم جدًا على نفوس العباد في إصلاحها وإقامتها على طاعة الله جل في علاه وفي البُعد عن المأثم والمظالم ، وتأملوا في هذا الباب قصةً عجيبة : روى الترمذي في جامعه والإمام أحمد في مسنده عن عائشة أم المؤمنين رضي الله عنها أَنَّ رَجُلًا قَعَدَ بَيْنَ يَدَيِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : «يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي مَمْلُوكِينَ يُكَذِّبُونَنِي وَيَخُونُونَنِي وَيَعْصُونَنِي ، وَأَشْتُمُهُمْ وَأَضْرِبُهُمْ فَكَيْفَ أَنَا مِنْهُمْ؟» فقَالَ النبي صلى الله عليه وسلم : (( يُحْسَبُ مَا خَانُوكَ وَعَصَوْكَ وَكَذَبُوكَ وَعِقَابُكَ إِيَّاهُمْ؛ فَإِنْ كَانَ عِقَابُكَ إِيَّاهُمْ بِقَدْرِ ذُنُوبِهِمْ كَانَ كَفَافًا لَا لَكَ وَلَا عَلَيْكَ، وَإِنْ كَانَ عِقَابُكَ إِيَّاهُمْ دُونَ ذُنُوبِهِمْ كَانَ فَضْلًا لَكَ ، وَإِنْ كَانَ عِقَابُكَ إِيَّاهُمْ فَوْقَ ذُنُوبِهِمْ اقْتُصَّ لَهُمْ مِنْكَ الفَضْلُ))

Wahai kaum mukminin, hamba-hamba Allah, sesungguhnya merenungkan nash-nash al-Quran dan Sunah yang berkaitan dengan Mīzān pada hari kiamat memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membenahi dan memantapkan jiwa para hamba dalam ketaatan kepada Allah Jalla wa ʿAlā dan dalam menjauhkannya dari dosa dan kezaliman. Dalam hal ini, renungkanlah kisah yang menakjubkan yang diriwayatkan olehi Tirmidzi dalam kitab Jāmiʿ-nya dan Imam Ahmad dalam Musnad-nya dari Aisyah, Ummul Mukminin, —Semoga Allah Meridainya— bahwasanya ada seseorang duduk di depan Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya memiliki beberapa budak yang menipu, mengkhianati, dan membangkang kepada saya. Lalu saya memaki mereka dan memukul mereka, apakah saya berdosa kepada mereka? Beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam menjawab “Pengkhianatan, pembangkangan, dan kedustaan mereka terhadapmu, juga hukumanmu atas mereka, semua itu akan dihisab. Jika hukumanmu atas mereka sebanding dengan kesalahan mereka, maka impas tanpa ada pahala atau dosa bagimu. Adapun jika hukumanmu atas mereka lebih ringan dibanding kesalahan mereka, maka itu ada kelebihan bagimu. Namun jika hukumanmu atas mereka lebih daripada kesalahan mereka, maka mereka akan melakukan kisas terhadapmu atas kelebihan itu.” 

فَتَنَحَّى الرَّجُلُ فَجَعَلَ يَبْكِي وَيَهْتِفُ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (( أَمَا تَقْرَأُ كِتَابَ اللَّهِ {وَنَضَعُ المَوَازِينَ القِسْطَ لِيَوْمِ القِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ } [الأنبياء:47] )) فكان لهذه الآية حين تلاها النبي عليه الصلاة والسلام وقعًا عظيما وأثرًا مباركًا على ذلك الرجل فَقَالَ: «وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَجِدُ لِي وَلَهُمْ شَيْئًا خَيْرًا مِنْ مُفَارَقَتِهِمْ، أُشْهِدُكَ أَنَّهُمْ أَحْرَارٌ كُلُّهُمْ».أيها المؤمنون عباد الله : إن مثل هذه المحاسبة والوزن للأعمال يثمر ثمرة عظيمة في إصلاح النفوس ، وتهذيب السلوك ، وإقامة العمل ، والبعد عن الظلم ، فإن الظلم ظلمات يوم القيامة .

Lelaki itu menyesal kemudian menangis dan meronta-ronta, lantas Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda: “Tidakkah engkau membaca Kitabullah (yang artinya), ‘Dan Kami akan Meletakkan timbangan-timbangan keadilan pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami Mendatangkan(balasan)nya, dan cukuplah Kami Yang Membuat perhitungan.’” (QS. Al-Anbiya’: 47) Ketika Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam membacakan ayat ini kepadanya, ayat ini sangat mengena dan memberi pengaruh yang penuh berkah bagi orang tersebut, sehingga dia mengatakan, “Demi Allah, wahai Rasulullah, tidak ada yang lebih baik bagiku dan bagi mereka kecuali aku berlepas diri dari mereka, maka persaksikanlah aku bahwa mereka semua telah merdeka.” Wahai kaum mukminin, hamba-hamba Allah, hisab dan penimbangan amal seperti ini akan membuahkan dampak yang agung yang akan membenahi jiwa, menata akhlak, meluruskan amal, dan menjauhkan dari kezaliman, karena kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat.

نسأل الله جل في علاه أن يصلح لنا شأننا كله ، وأن يصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا ، وأن يصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا ، وأن يصلح لنا آخرتنا التي فيها معادنا ، وأن يجعل الحياة زيادةً لنا في كل خير والموت راحةً لنا من كل شر . اللهم آت نفوسنا تقواها ، وزكها أنت خير من زكاها ، أنت وليها ومولاها . اللهم إنا نسألك الهدى والتقى والعفة والغنى . اللهم إنا نعوذ بك أن نزلَّ أو نُزل أو نظلِم أو نُظلَم أو نجهل أو يُجهل علينا ، اللهم سلِّمنا وسلِّم منا ، اللهم أعذنا من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا وأعذنا من شر كل دابة أنت آخذ بناصيتها وأعذنا من شر الشيطان وشركه يا رب العالمين .

Kami memohon kepada Allah Jalla wa ʿAlā agar Memperbaiki segala urusan kita, Memperbaiki untuk kita agama kita yang merupakan benteng semua urusan kita, Memperbaiki untuk kita dunia kita yang menjadi tempat penghidupan kita, dan Memperbaiki untuk kita akhirat kita yang menjadi tempat kembali kita, dan Menjadikan kehidupan ini sebagai tambahan dalam setiap kebaikan dan Menjadikan kematian sebagai peristirahatan dari segala keburukan. Ya Allah, Berikanlah kepada jiwa-jiwa kami ketakwaannya dan Sucikanlah ia karena Engkaulah sebaik-baik Zat Yang Mensucikannya, Engkaulah Penjaganya dan Pelindungnya. Ya Allah, kami mohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian, dan kekayaan. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari tergelincir atau digelincirkan, berbuat zalim atau dizalimi, bertindak bodoh atau dibodohi. Ya Allah, Selamatkan kami! Selamatkan kami! Ya Allah, Lindungi kami dari kejahatan diri kami dan keburukan amal perbuatan kami. Ya Allah, Lindungi kami dari kejahatan semua makhluk yang Engkaulah Pemegang ubun-ubun mereka (Penguasa mereka) dan Lindungi kami dari keburukan setan dan bala tentaranya, wahai Tuhan semesta alam. 

اللهم آمِنَّا في أوطاننا ، وأصلح أئمتنا وولاة أمورنا ، واجعل ولايتنا فيمن خافك واتقاك واتبع رضاك يا رب العالمين. اللهم وفِّق ولي أمرنا لما تحبه وترضاه من سديد الأقوال وصالح الأعمال . اللهم اغفر لنا ذنبنا كله ؛ دقَّه وجلَّه ، أوله وآخره ، علانيته وسره ، اللهم اغفر لنا ولوالدينا وللمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات ، اللهم صلِّ على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميدٌ مجيد، وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميدٌ مجيد . وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين .

Ya Allah, Berilah kami keamanan di tanah air kami, Perbaikilah para pemimpin kami dan para pemegang kekuasaan kami, dan Serahkan negeri kami kepada orang yang takut dan bertakwa kepada-Mu serta mengikuti rida-Mu, wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, Berilah mereka taufik penguasa kami kepada perkataan yang baik dan amal saleh yang Engkau Cintai dan Ridai. Ya Allah, Ampunilah semua dosa-dosa kami, yang kecil maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, dan yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. Ya Allah, Ampunilah kami dan kedua orang tua kami serta kaum muslimin yang lelaki dan wanita serta kaum mukminin yang lelaki dan wanita, baik yang masih hidup maupun yang meninggal. Ya Allah, Limpahkanlah selawat untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah Limpahkan selawat untuk Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sungguh, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia, dan Limpahkanlah berkah untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah Limpahkan berkah untuk Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sungguh, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia, dan kami akhiri doa kita dengan pujian kepada Allah, Tuhan semesta alam.


Sumber:

https://www.al-badr.net/detail/7nQ5UDTSIPHR

PDF Sumber Artikel.

Audio Sumber Artikel.

Print Friendly, PDF & Email

Belajar Iqro Belajar Membaca Al-Quran

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI: +62813 26 3333 28