Khutbah Jumat Singkat Terbaru

Mari bersama menabung pahala amal jariyah untuk kehidupan kita kelak di akhirat.   BSI: 7086882242
a.n. Yayasan Yufid Network  

Seluruh dana untuk operasional produksi konten dakwah di Yufid: Yufid.TV, YufidEDU, Yufid Kids, website dakwah (KonsultasiSyariah.com, Yufid.com, KisahMuslim.com, Kajian.Net, KhotbahJumat.com, dll).

Yufid menerima zakat mal untuk operasional dakwah Yufid

Artikel Khutbah Jumat

Tentang Tobat dan Orang-Orang yang Merugi

الحمد لله رب العالمين (جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُوراً)، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له سبحانه وتعالى عما يقول الظالمون علوا كبيرا، وأشهد أن محمد عبده ورسوله أرسله بين يدي الساعة بشيرا ونذير وداعيا إلى الله بإذنه وسراجا منير صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه وسلم تسليما كثير

Khutbah Pertama

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan Semesta Alam, Yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau yang ingin bersyukur.

ku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang benar selain Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, Yang Mahasuci dan Mahatinggi dengan ketinggian yang luhur dan agung dari apa yang dikatakan orang-orang yang zalim terhadap-Nya.

Aku juga bersaksi bahwa Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah hamba dan utusan-Nya, yang diutus menjelang hari Kiamat untuk memberi kabar gembira dan peringatan dan untuk menyeru kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan izin-Nya serta menjadi pelita yang terang.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala limpahkan selawat dan salam penghormatan yang banyak untuknya, keluarga dan para sahabatnya.

أما بعد أيها الناس تأملوا لماذا خلقتم وتأملوا إلى أين تصيرون فإن العاقل يتدبر ما هو فيه وما هو مقبل عليه فيستعد لما أمامه والدنيا دار ممر والآخرة دار مقر والدنيا دار عمل والآخرة دار جزاء فأعرفوا واقعكم رحمكم الله كل يفكر في نفسه ماذا أعد للقاء الله سبحانه وتعالى: (فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً)

Adapun berikutnya, wahai manusia, renungkan mengapa Anda diciptakan dan renungkan ke mana Anda akan kembali! Orang yang berakal akan merenungkan apa yang sedang dia alami dan apa yang akan dia alami di masa mendatang sehingga ia akan mempersiapkan apa yang akan dia hadapi.

Dunia adalah tempat singgah sedangkan akhirat adalah tempat menetap. Dunia adalah negeri amal sedangkan akhirat adalah negeri balasan. Oleh karena itu, ketahuilah keadaan Anda —semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati Anda—.

Masing-masing hendaknya memikirkan nasib dirinya sendiri tentang apa yang telah dia siapkan untuk menemui Allah Subhanahu wa Ta’ala. “Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS. Al-Kahf: 110).

أنزل الله سورة قصيرة كلكم تحفظونها حتى الأطفال والنساء كلا يحفظها وهي سورة العصر قال الله سبحانه وتعالى أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم: (وَالْعَصْرِ* إِنَّ الإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ* إِلاَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ)

 Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan sebuah surat pendek, yang Anda semua telah menghafalnya, yaitu Surah Al-ʿAṣr. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman — Aku berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari godaan setan yang terkutuk– “Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.”

 قال الإمام الشافعي: (لو تأمل الناس هذه السورة لكفتهم) في أن تكون منهجًا لهم يسيرون عليه وينجون به فهي كافية بمعنى أنها ترسم لك طريق الفلاح وطريق النجاة (وَالْعَصْرِ)، أقسم سبحانه وتعالى أقسم بالعصر الذي هو الوقت والزمان والليل والنهار لأن العصر هو محل العمل الليل والنهار محل العمل إما بالخير وإما بالشر فالإنسان لا يبقى بدون عمل لا بد أن يعمل إما في الخير وإما في الشر فأنظر رحمك الله مع أي الفريقين

Imam Syafi’i —Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmatinya— berkata, “Jika seseorang mau merenungkan surah ini, sungguh itu sudah cukup baginya.” Yaitu cukup untuk menjadi jalan hidup baginya untuk menjalani kehidupan ini dan selamat darinya. Cukup maksudnya cukup untuk menjadi petunjuk jalan menuju kesuksesan dan jalan keselamatan.

“Demi masa.” Allah Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan Al-ʿAṣr, yaitu waktu atau masa, yaitu malam dan siang, karena waktu adalah kesempatan beramal. Malam dan siang adalah kesempatan beramal, baik beramal kebajikan maupun keburukan. Seorang manusia tidak akan bertahan tanpa beramal, dia harus beramal, baik beramal kebajikan maupun keburukan. Oleh karena itu, lihatlah, ada di kelompok mana Anda —Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati Anda—!

(إِنَّ الإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ)، كل إنسان لا يستثنى أحد لا الملك ولا الصعلوك ولا الغني ولا الفقير ولا الذكر ولا الأنثى ولا العربي ولا الأعجمي كل إنسان فهو خاسر يوم القيامة خسارة لا تعوض إلا من اتصف بأربع صفات ذكرها الله في هذه السورة الوجيزة 

“Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.” Yaitu setiap manusia tanpa terkecuali, baik seorang raja maupun gelandangan, orang kaya maupun orang miskin, laki-laki maupun perempuan, orang Arab maupun non-Arab, semua orang akan merugi di hari Kiamat dengan kerugian yang tidak akan bisa tergantikan lagi, kecuali orang-orang yang memiliki empat karakter yang disebutkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah yang singkat ini.

 الصفة الأولى (الَّذِينَ آمَنُوا)، آمنوا بالله سبحانه وتعالى إيمان صادقا لا يعتريه شك ولا يؤمن الإنسان إلا بالعلم لأن الإيمان فرع عن العلم، العلم الشرعي، (إِلاَّ الَّذِينَ آمَنُوا) هذه الصفة الأولى، وأما من لم يؤمن فهو باق في خسارته كل كافر وكل مشرك وكل من لم يعمل عملا صالحا فإنه لا يخرج من هذه الخسارة (إِلاَّ الَّذِينَ آمَنُوا) 

Sifat Pertama, “orang-orang yang beriman.” Yaitu beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan iman yang benar, yang tidak tercampuri rasa ragu. Seseorang tidak dianggap beriman kecuali dengan ilmu, karena iman adalah cabang dari ilmu, yakni ilmu syariat. “kecuali orang-orang yang beriman.” ini sifat yang pertama.

Jadi, orang yang tidak beriman, ia akan tetap dalam kerugiannya, begitu juga semua orang kafir, orang musyrik, dan orang yang tidak mengerjakan amal saleh. Mereka tidak akan keluar dari kerugian ini, sebagaimana firman-Nya, “kecuali orang-orang yang beriman.”

الصفة الثانية (عَمِلُوا الصَّالِحَاتِ)، لأن العلم والعمل قرينان الإيمان والعمل قرينان لا يكفي أنه يؤمن بالله ويصدق بالله بل لا بد أن يعمل فالإيمان قول باللسان واعتقاد بالقلب وعمل بالجوارح يزيد بالطاعة وينقص بالمعصية هذا هو الإيمان (آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ)، أما من آمن فصدق ولكنه لم يعمل فهذا لا ينفعه إيمانه، لأنه لم يعمل وإن كان مؤمنا مصدقا بالله سبحانه وتعالى، لا بد من العمل (إِلاَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ)

Sifat Kedua, “dan mengerjakan amal saleh.” Ilmu harus beriringan dengan amal,  sehingga iman harus beriringan dengan amal. Jadi, tidak cukup hanya beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan  membenarkan-Nya, namun  harus beramal.

Iman adalah ucapan dengan lisan, keyakinan dengan hati, dan amalan dengan anggota badan. Iman akan bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Ini adalah iman. “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.”

Adapun orang yang beriman dan membenarkan-Nya tetapi tidak beramal, maka imannya tidak bermanfaat baginya, karena ia tidak beramal, walaupun dia beriman dan membenarkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jadi, harus beramal, sebagaimana firman-Nya, “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.”

 الصفة الثالثة: (تَوَاصَوْا بِالْحَقِّ)، لأنه لا يكفي أن الإنسان يكون صالحا في نفسه بل لا بد أن يسعى في إصلاح غيره وذلك بالدعوة إلى الله والأمر بالمعروف والنهي عن المنكر بحسب استطاعته ومقدرته وأول من يبدأ به أقاربه وبالأخص من في بيته فإنه مكلف بهم ولأنه راع عليهم 

Sifat ketiga, “serta saling menasihati supaya mentaati kebenaran.” Jadi, tidak cukup jika seseorang hanya baik bagi dirinya sendiri, melainkan ia harus berusaha untuk memperbaiki orang lain. Ia harus mengajak orang-orang kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah mereka berbuat munkar sesuai dengan batas kesanggupan dan kemampuannya.

Orang pertama yang hendaknya menjadi permulaan dakwahnya adalah keluarganya, terutama yang ada di rumahnya, karena dia bertanggung jawab atas mereka dan dia adalah pemimpin bagi mereka.

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ)، بماذا تقون أنفسكم وأهليكم هذه النار؟! بطاعة عز وجل وبالعمل الصالح، لا سبيل إلى النجاة من النار إلا بذلك، (وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا)، مروا أولادكم للصلاة لسبع واضربوهم عليها لعشر وفرقوا بينهم في المضاجع ، (وَأَنذِرْ عَشِيرَتَكَ الأَقْرَبِينَ)، فتبدأ بمن تحت يدك من أهل بيتك من أولادك ونساءك وكل من ولاك الله عليهم فبيتك هو مملكتك الملك لا يتدخل في بيتك أنت المسؤول عنه ولك اليد فيه أن تضرب وأن تؤدب من عصى الله ورسوله أنت المسؤول عما في بيتك

 “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6).

Dengan apa Anda akan melindungi diri Anda dan keluarga Anda dari neraka ini?! Tentu dengan menaati-Nya dan  mengerjakan amal saleh. Tidak ada jalan keselamatan dari api neraka kecuali dengan hal itu.

“Perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya.” (QS. Taha: 132).

“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan salat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (bila tidak mengerjakan salat) pada usia sepuluh tahun serta pisahkanlah tempat tidur mereka.” (HR. Abu Dawud).

“Berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (QS. Asy-Syu’ara’: 214).

Jadi, mulailah dengan orang-orang yang berada di bawah kuasa Anda, yaitu orang-orang di rumah Anda, baik anak-anak Anda, istri-istri Anda, dan semua orang yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala amanahkan kepada Anda. Rumah Anda adalah kerajaan Anda. Raja lain tidak ikut campur dalam urusan rumah Anda, karena Anda yang bertanggung jawab terhadapnya.

Anda memiliki kuasa di dalamnya untuk memukul atau mendidik orang yang bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan rasul-Nya. Anda yang bertanggung jawab terhadap yang terjadi di rumah Anda. 

الصفة الرابعة (وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ)، لأن الذي يعمل الصالحات الأعمال شاقة وتحتاج إلى صبر وإلا إذا لم يصبر ترك الطاعات يمل ويتركها يكسل يعجز عجزا كسلا لا عجزا بدنيا، لكن إذا صبر على طاعة الله وصبر عن ترك ما حرم الله فإنه حينئذ يكون قد أنقذ نفسه ولا ينقطع عن العمل إلى الموت (وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ)

Sifat keempat, “dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” Ini karena orang yang mengerjakan amal saleh akan merasa bahwa beramal itu berat sehingga membutuhkan kesabaran. Jika tidak demikian, jika tidak bersabar maka ia akan meninggalkan ketaatan. Ia akan bosan, berhenti beramal, malas, dan lemah, yakni lemah karena malas, bukan lemah karena faktor fisik.

Akan tetapi, jika dia sabar dalam menaati Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sabar dalam meninggalkan apa yang dilarang Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka ketika itulah dia mampu menyelamatkan dirinya sendiri dan tidak akan berhenti beramal sampai mati. “Sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu.” (QS. Al-Hijr: 99).

وهذا يحتاج إلى صبر على طاعة الله وترك ما حرم الله، وكذلك الذي يأمر بالمعروف وينهى عن المنكر، ويدعوا إلى الله ويتعرض لأذى الناس ويتعرض لما يلاقيه منهم، وقد يقتلونه أو يضربونه أو يوبخونه ويهددونه ولكنه يصبر على ذلك، ماذا لقي الرسول صلى الله عليه وسلم من أذى قومه وتطاولهم عليه وماذا لقي الأنبياء عليهم الصلاة والسلام من أممهم لكنهم صبروا وتحملوا وواصلوا الدعوة إلى الله والأمر بالمعروف والنهي عن المنكر هذا هو الصبر

Hal ini membutuhkan kesabaran, yaitu sabar dalam menaati Allah Subhanahu wa Ta’ala dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Demikian pula orang yang menyuruh kepada kebaikan, melarang keburukan, dan mengajak kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dia akan berpotensi untuk disakiti oleh orang-orang dan menghadapi berbagai hal yang akan ditemui dari mereka. Mungkin saja mereka akan membunuhnya, memukulnya, mencelanya, atau mengancamnya, tetapi hendaknya dia sabar menghadapinya.

Apa yang dihadapi Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dari kaumnya yang menyakiti dan  mencela beliau? Apa yang dihadapi para nabi ‘Alaihimus Ṣalātu was salām dari umat-umat mereka?  Meskipun demikian, mereka tetap bersabar, tabah, dan terus menyeru kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menyuruh kepada perbuatan yang makruf dan mencegah perbuatan mungkar. Inilah kesabaran.

 وهو ثلاثة أنواع صبر على طاعة الله والنوع الثاني صبر عن محارم الله والنوع الثالث صبر على أقدار الله المؤلمة التي تجري عليك اصبر عليها ولا تجزع ولا تتسخط من قدر الله جل وعلا واعمل لنفسك ما ينقذك من العقوبات ومن النكبات تب إلى الله عز وجل فهذه السورة حصرت السعادة في هذه الصفات الأربع فهل تأملناها، هل اتخذناها منهجا لنا في حياتنا والقرآن كله وكل الأحاديث تفصيلا لهذه السورة لأنك كيف تعمل وكيف تترك إلا بما أمر الله بالقرآن والسنة وما نهى الله عنه فهذه السورة رسمت لك الطريق الصحيح وتفاصيلها في كتاب الله عز وجل، 

Ada tiga jenis kesabaran. Pertama, kesabaran dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kedua, kesabaran menghindari larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketiga, kesabaran dalam menjalani takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menyakitkan yang menimpa Anda.

Sabarlah menerimanya dan jangan khawatir atau marah dengan ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Beramallah demi diri Anda sendiri untuk menyelamatkan diri Anda dari hukuman dan malapetaka. Bertobatlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Surah ini membatasi kebahagiaan hanya bagi mereka yang memiliki empat sifat ini.

Sudahkah kita sudah merenungkannya? Sudahkah kita sudah menjadikannya jalan hidup dalam kehidupan kita? Seluruh isi Al-Quran dan semua hadis merupakan rincian dari surah ini, karena bagaimana mungkin Anda bisa beramal dan meninggalkan maksiat kecuali dengan apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan dan Larang dalam Al-Quran dan sunah? Surah ini menunjukkan jalan yang benar sedangkan rinciannya ada dalam Kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala.

فاتقوا الله عباد الله ما دمتم على قيد الحياة وفي زمان الإمكان أعوذ بالله من الشيطان الرجيم: (حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمْ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ* لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ كَلاَّ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ) وهو القبور، ثم يبعثون منها للجزاء والحساب (وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ)، ثم يبعثون منها إلى أين؟ إلى الجنة أو إلى النار، فاتقوا الله عباد الله تأملوا كتاب الله واعملوا به لتنجوا من عذاب الله.

Oleh sebab itu, bertakwalah, wahai hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala selama Anda masih dalam kehidupan ini dan selagi Anda masih mungkin melakukannya. —Aku berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari godaan setan yang terkutuk.—

“Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mu’minun: 99-100).

Maksudnya alam kubur, kemudian dia dibangkitkan untuk dihitung dan dibalas. “Di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.” Dia dibangkitkan, ke mana? Ke surga atau ke neraka. Oleh sebab itu, bertakwalah, wahai hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tadaburi Kitab-Nya dan amalkan agar Anda selamat dari azab-Nya.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم، ونفعنا بما فيه من البيان والذكر الحكيم، أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم ولي جميع المسلمين من كل ذنب فاستغفروه إنهُ هو الغفور الرحيم.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberkahi aku dan kalian dengan Al-Quran yang agung dan memberikan manfaat dengan apa yang ada di dalamnya berupa penjelasan dan peringatan yang penuh hikmah.

Aku cukupkan perkataanku ini dan meminta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untukku, kalian, dan seluruh kaum Muslimin dari setiap dosa, maka mintalah ampun kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

الخطبة الثانية

الحمد لله على فضله وإحسانه، وأشكرهُ على توفيقهِ وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وأصحابهِ وسلم تسليماً كثيرا،  أما بعد:

Khotbah Kedua

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala atas karunia dan kebaikan-Nya dan aku bersyukur kepada-Nya atas taufik-Nya dan anugerah-Nya. Aku bersaksi dengan mengagungkan kedudukan-Nya bahwa tiada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallamadalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Semoga salawat dan salam penghormatan yang banyak tercurah atasnya, keluarganya, dan para sahabatnya.

أما بعد: أيُّها الناس، اتقوا الله تعالى واعلموا أن الله فتح لكم باب التوبة وباب الاستغفار فإذا حصل خلل في العمل وصدرت معاصي من الإنسان فلا يقنط من رحمة الله، لكن لا يعتمد على الرجاء فقط فيقول الله غفور رحيم الله تواب ويتمادى في المعاصي لا، يبادر في التوبة: (قُلْ يَا عِبَادِي الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً)، يغفرها لمن؟ للمستغفرين التائبين إلى الله والتوبة معناها ترك المعاصي والابتعاد عنها وعدم الرجوع إليها والندم على ما حصل

Adapun berikutnya, bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, wahai manusia! Ketahuilah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah membukakan bagi kalian pintu taubat dan pengampunan. Jika ada kekurangan dalam amal atau ada kemaksiatan muncul dari seorang  manusia, hendaknya dia  tidak putus asa dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Akan tetapi, jangan pula hanya bersandar pada harapan saja. Memang Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa Dia adalah Maha Pengampun, Maha Penyayang, dan Maha Penerima Taubat, namun jangan kemudian terus-menerus melakukan maksiat. Jangan! Hendaknya dia segera bertobat.

“Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.'” (QS. Az-Zumar: 53).

Siapa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala ampuni?  Yaitu orang yang mau bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tobat berarti meninggalkan dosa, menjauhinya, tidak mengulanginya, dan menyesali perbuatannya.

ما هي توبة باللسان فقط بدون عمل، وبدون إصلاح، (إِلاَّ الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا)، لازم من إصلاح ما أفسدت بالمعاصي، فالله جل وعلا فتح لكم باب التوبة وفتح لكم باب المغفرة إذا تبتم إليه توبة صحيحة وسيأتي يوما يغلق هذا الباب، باب التوبة.. متى؟! عند الموت، عند الموت كل يتوب لكن لا تقبل التوبة في الحديث الصحيح إن الله يقبل توبة العبد ما لم يغرغر ، يعني ما لم تبلغ روحه الغرغرة ولم يبقى إلا قبضها من جسمه حينئذ لا تقبل التوبة وكل إنسان لا يدري متى يموت فعليه أن يكون تائبا دائما متهيأ للموت متى نزل به من ليل أو نهار فإنه يكون تائبا إلى الله عز وجل ولا يكون متحملا لذنوبه فأكثروا من التوبة والاستغفار وأكثروا من الطاعات والعمل الصالح وابتعدوا عن الذنوب والمعاصي لتنقذوا أنفسكم من النار.

Jadi, bukan sekadar taubat dengan lisan saja tanpa dibarengi perbuatan dan perbaikan. “Kecuali mereka yang telah bertaubat dan melakukan perbaikan.” (QS. Al-Baqarah: 160).

Jadi, harus memperbaiki apa yang Anda rusak dengan maksiat-maksiat Anda. Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu membuka pintu taubat dan ampunan bagi Anda selama Anda mau bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya.

Kelak akan datang suatu hari ketika pintu taubat ini tertutup. Kapan? Pada saat kematian tiba. Saat maut tiba, semua orang akan bertaubat, namun taubat ini tidak diterima. Disebutkan dalam hadis sahih bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menerima taubat seorang hamba selama belum terjadi Ghargarah (suara yang keluar dari kerongkongan ketika roh hendak tercabut, pent), yaitu sebelum nyawa sampai di kerongkongan dan tidak ada yang tersisa kecuali tinggal dicabut nyawanya dari tubuhnya. Ketika itulah tobat tidak diterima.

Setiap orang yang tidak mengetahui kapan dia mati, maka ia harus terus menerus bertobat untuk bersiap-siap menghadapi kematian, kapan pun datangnya, baik di siang atau malam hari. Dengan demikian ia menjadi seseorang yang selalu bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak memikul dosa-dosanya.

Oleh karena itu, perbanyaklah taubat dan istighfar. Perbanyaklah ketaatan dan amal saleh dan jauhi dosa dan kemaksiatan untuk menyelamatkan diri Anda sendiri dari api neraka.

واعلموا أنَّ خير الحديث كتاب الله، وخير الهديَّ هدي محمد صلى الله عليه وسلم، وشرَّ الأمور مُحدثاتها، وكل بدعة ضلالة، وعليكم بالجماعة، فإنَّ يد الله على الجماعة، ومن شذَّ شذَّ في النار. (إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا)، اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّم على عبدِك ورسولِك نبيَّنا محمد، وارضَ اللَّهُمَّ عن خُلفائِه الراشدين، الأئمةِ المهديين، أبي بكرَ، وعمرَ، وعثمانَ، وعليٍّ، وعَن الصحابةِ أجمعين، وعن التابعين، ومن تبعهم بإحسانٍ إلى يومِ الدين.

Kemudian ketahuilah bahwa sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bidah, setiap bidah adalah kesesatan.

Wajib atas kalian untuk berpegang teguh pada Al-Jamaʿah, karena tangan Allah Subhanahu wa Ta’ala di atas Al-Jamāʿah, dan barang siapa yang menyempal darinya maka sungguh dia menyempal menuju neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: (artinya) “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56).

Ya Allah, limpahkan salawat serta salam atas hamba-Mu dan utusan-Mu, Nabi kita Muhammad dan ridailah para khalifahnya yang lurus, para imam yang mendapat petunjuk yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, serta seluruh sahabatnya dan para Tābiʿīn dan siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari Kiamat.

اللَّهُمَّ أعز الإسلام والمسلمين، وأذل الشرك والمشركين، ودمر أعداء الدين، واجعل هذا البلد آمناً مستقرا وسائر بلاد المسلمين عامةً يا ربَّ العالمين، اللَّهُمَّ احم بلادنا من كل عدو وكافر وملحد وزنديق ومن كل منافق وشرير، اللهم احم هذه البلاد وسائر بلاد المسلمين من كيد الكفار وشر الأشرار وعذاب النار يا حي يا قيوم يا سميع الدعاء، اللَّهُمَّ أصلح ولاة أمورنا اللهم اجعلهم هداة مهتدين اللهم اصلح شأنهم اللهم اجمع كلمتهم على الحق وأيدهم بنصرك وتوفيقك وحمايتك يا رب العالمين

Ya Allah, muliakanlah Islam dan kaum Muslimin, hinakanlah kesyirikan dan kaum Musyrikin, binasakanlah musuh-musuh Islam, dan jadikanlah negeri ini negeri yang aman dan stabil dan juga untuk seluruh negeri-negeri kaum Muslimin secara umum, wahai Tuhan semesta alam.

Ya Allah, lindungi negeri kami dari musuh, orang-orang kafir, ateis, dan munafik serta orang-orang zindik dan jahat. Ya Allah, lindungi negeri ini dan juga seluruh negeri-negeri kaum Muslimin dari tipu daya orang-orang kafir, para penjahat durjana, dan dari azab neraka, wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang Maha Berdiri sendiri, wahai Yang Maha Mendengar doa.

Ya Allah, perbaiki para penguasa kami. Ya Allah, jadikanlah mereka penuntun yang terbimbing. Ya Allah perbaiki urusan mereka. Ya Allah, satukan kalimat mereka di atas kebenaran dan tolong mereka dengan pertolongan-Mu, taufik-Mu, dan perlindungan-Mu, wahai Tuhan semesta alam.

اللهم أعنهم على الحق، اللهم أيدهم بالحق وأيد الحق بهم إنك على كل شيء قدير، اللهم أنت الله لا إله إلا أنت، أنت الغني ونحن الفقراء أنزل علينا الغيث ولا تجعلنا من القانطين، اللهم أغثنا، اللهم أغثنا، اللهم أغثنا، اللهم أغث بلادنا، اللهم أغث ديارنا، اللهم أغث مزارعنا وآبارنا وأشجارنا، اللهم اغثنا غيثا مغيثا، اللهم أحيي بلدك الميت، اللهم أحي بلدك الميت، اللهم أحي بلدك الميت بالغيث المبارك يا رب العالمين (رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ).

Ya Allah, bantu mereka dalam kebenaran. Ya Allah, tolong mereka dengan kebenaran dan tolong kebenaran dengan mereka, sungguh Engkau Maha Mampu atas segala sesuatu. Ya Allah, Engkau adalah Tuhan yang benar, tidak ada Tuhan yang benar selain Engkau. Anda adalah Yang Maha Kaya sedangkan kami adalah orang-orang yang miskin, turunkan hujan kepada kami dan jangan jadikan kami termasuk orang yang putus asa.

Ya Allah, beri kami hujan, ya Allah, beri kami hujan, ya Allah, beri kami hujan. Ya Allah, hujani negeri kami. Ya Allah, hujani negeri desa-desa kami. Ya Allah, hujani kebun-kebun kami, sumur-sumur kami, dan pohon-pohon kami. Ya Allah, hujani kami dengan hujan yang menolong. Ya Allah, hidupkan negeri-Mu yang mati, ya Allah, hidupkan negeri-Mu yang mati, ya Allah, hidupkan negeri-Mu yang mati dengan hujan yang membawa berkah, wahai Tuhan semesta alam. Wahai Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.)

عِبادَ الله، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلا تَنقُضُوا الأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمْ اللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلاً إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ. فاذكروا اللهَ يذكُرْكم، واشكُروه على نعمِه يزِدْكم، ولذِكْرُ اللهِ أكبر. واللهُ يعلمُ ما تصنعون.

Wahai Hamba-hamba Allah! “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menyuruh kalian untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.

Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. Dan tepatilah perjanjian dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala apabila kalian berjanji dan janganlah kalian membatalkan sumpah-sumpah kalian itu sesudah kalian meneguhkannya, sedang kalian telah menjadikan Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai saksi kalian (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui apa yang kamu perbuat.” (QS. An-Nahl: 90-91).

Ingatlah Allah niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengingatmu dan syukuri nikmat-Nya, niscaya Dia menambah bagimu. “Dan sesungguhnya mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala (dalam salat) adalah lebih besar (keutamaannya). Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 45).

Sumber:

https://www.alfawzan.af.org.sa/باب التوبة

Sumber artikel PDF

Print Friendly, PDF & Email

Belajar Iqro Belajar Membaca Al-Quran

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI: +62813 26 3333 28