رَحْمَةُ الْأَوْلَاد
خطبة جمعة بتاريخ / 1-3-1440 هـ
Kasih Sayang kepada Anak-Anak
Khotbah Jumat 1/3/1440 H
إنَّ الحمد لله ؛ نحمده ونستعينه ونستغفره ونتوب إليه ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا ؛ من يهده اللهُ فلا مضلَّ له ، ومن يضلل فلا هادي له ، وأشهد أن لا إله إلا اللهُ وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ؛ صلى الله وسلم عليه وعلى آله وصحبه أجمعين . أمَّا بعد أيها المؤمنون: اتقوا الله تعالى ربكم ، وراقبوه في جميع أعمالكم ، وكل حركاتكم وسكناتكم ؛ مراقبة من يعلمُ أن ربَّه يسمعُه ويراه .
Sesungguhnya segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, meminta ampunan, dan bertobat kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan amal perbuatan kami. Barang siapa yang Allah Beri petunjuk, niscaya tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa yang Allah Sesatkan, niscaya tidak ada yang bisa memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah semata, Yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Semoga selawat Allah dan salam penghormatan-Nya terlimpah untuk beliau dan keluarga serta seluruh Sahabat beliau.
Adapun berikutnya, wahai segenap kaum mukminin, bertakwalah kepada Allah Subẖānahu wa Taʿālā, Tuhan kalian, dan hadirkanlah rasa Murāqabah (merasa diawasi oleh Allah) dalam setiap amalan kalian, dalam diam dan pergerakan kalain, dengan Murāqabah-nya seorang hamba yang mengetahui bahwa Tuhannya Mendengar dan Melihatnya.
أيها المؤمنون: الإسلام دين الرحمة ، ونبينا عليه الصلاة والسلام نبي الرحمة ، قال الله تعالى: {وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ}[الأنبياء:107] ، وفي صحيح مسلم قال صلى الله عليه وسلم: ((أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَحْمَدُ وَالْمُقَفِّى وَالْحَاشِرُ وَنَبِىُّ التَّوْبَةِ وَنَبِىُّ الرَّحْمَةِ)) ، وفي الترمذي أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ((الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ، ارْحَمُوا أَهْلَ الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ أَهْلُ السَّمَاءِ)) ، وفي الصحيحين أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ((إِنَّمَا يَرْحَمُ اللهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ)) ، وفي الصحيحين أيضا قال النبي صلى الله عليه وسلم: ((مَنْ لَا يَرْحَمُ لَا يُرْحَمُ)) . ورحمة الإسلام -أيها المؤمنون- رحمة عامة شاملة تتناول حتى الحيوان البهيم ؛ ففي الأدب المفرد بسند صحيح أن رجلا قال للنبي صلى الله عليه وسلم «يا رسول الله الشاة أذبحها وأرحمها» فقال النبي صلى الله عليه وسلم: ((وَالشَّاةُ إِنْ رَحِمْتَهَا رَحِمَكَ اللهُ)) .
Wahai segenap kaum mukminin, Islam adalah agama kasih sayang. Nabi kita ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam adalah Nabi rahmat (kasih sayang). Allah Berfirman (yang artinya), “Dan tiadalah Kami Mengutus engkau, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107).
Disebutkan dalam Shahih Muslim bahwa beliau ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam bersabda, “Aku adalah Muhammad, Ahmad, al-Muqaffā, al-H̱āsyir, Nabi Pertobatan, dan Nabi Rahmat.”
Diriwayatkan oleh Tirmidzi bahwa Nabi ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam bersabda, “Orang-orang penyayang disayangi oleh Yang Maha Penyayang, maka sayangilah penduduk bumi, niscaya penduduk langit akan menyayangimu.”
Disebutkan dalam Shahihain bahwa Nabi ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam bersabda, “Allah hanya mengasihi hamba-hamba-Nya yang pengasih.” Juga disebutkan dalam Shahihain bahwa Nabi ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam bersabda, “Orang yang tidak merahmati maka tidak akan dirahmati.”
Wahai kaum mukminin, rahmat agama Islam adalah rahmat yang umum dan menyeluruh, mencakup semua bahkan kepada binatang ternak sekali pun. Termaktub dalam al-Adab al-Mufrad dengan sanad yang sahih bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, aku punya domba, aku sembelih apa aku kasihani ia?” Beliau ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam bersabda, “Domba tersebut, jika kamu mengasihaninya, niscaya Allah akan mengasihanimu.”
أيها المؤمنون : حديثنا عن نوعٍ مهمٍ عظيمٍ في باب الرحمة ألا وهو -أيها العباد- رحمة الوالد لولده ؛ فإنها يا معاشر المؤمنين أساس الأبوَّة وأصلها ومرتكز التربية وقاعدتها ، فإذا وُجدت الرحمة في قلوب الآباء والأمهات حلَّت الخيرات وتوالت البركات وتحققت المصالح الكبيرات والمنافع العظيمات؛ برًّا ووفاءً وإحسانًا واستقامةً على طاعة الله بإذن رب الأرض والسماوات . بينما -عباد الله- إن نُزعت الرحمة من قلب الوالد حلَّ الشقاء وتوالى العناء وتفرق الأبناء وكثرت الشدة والبلواء ، وفي الحديث أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ((لاَ تُنْزَعُ الرَّحْمَةُ إِلاَّ مِنْ شَقِىٍّ))؛ وهذا فيه إلماحةٌ إلى أن انتزاع الرحمة موجبٌ للشقاء وسبب لحلوله . ولهذا -عباد الله- فإن أعظم ما يكون في باب التأديب والتربية للأبناء أن يقوم ذلك على رحمتهم والرأفة بهم والتودد والتلطف والإحسان ؛ فإن هذه ركيزة عظيمة وأصلٌ متين لابد منه في هذا الباب .
Wahai kaum mukminin, pembahasan kita sekarang adalah tentang cabang pembahasan yang penting dan agung dalam masalah kasih sayang, wahai hamba-hamba Allah, yaitu kasih sayang orang tua kepada anaknya.
Wahai segenap kaum mukminin, ini adalah landasan dan asas hubungan orang tua dan anak serta esensi dan fondasi dalam mendidik anak. Jika ada kasih sayang dalam hati para ayah dan ibu, niscaya kebaikan akan datang, keberkahan akan muncul, dan manfaat besar serta maslahat agung akan tercapai; berbakti, setia, baik, dan istikamah dalam ketaatan kepada Allah dengan izin Tuhan bumi dan langit.
Wahai hamba-hamba Allah, adapun jika kasih sayang telah dicabut dari hati orang tua, niscaya kesengsaraan akan datang, kesulitan akan muncul, anak-anak saling bermusuhan, serta banyak kekerasan dan masalah. Dalam sebuah hadis, Nabi ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam bersabda bahwa kasih sayang tidak akan dicabut kecuali dari orang yang celaka. Ini merupakan isyarat bahwa jika rahmat telah hilang, maka ia akan mengakibatkan kesengsaraan dan menjadi sebab terjadinya hal tersebut.
Oleh karena itu, wahai hamba-hamba Allah, perkara yang paling esensial dalam urusan mengasuh dan mendidik anak-anak adalah dengan melandasinya dengan kasih dan sayang terhadap mereka serta cinta, kelembutan, dan kebaikan. Inilah pilar agung dan fondasi kokoh yang harus ada dalam bidang ini.
أيها المؤمنون : جاء في الحديث عن أم المؤمنين عائشة رضي الله عنها أن ناسًا من الأعراب أتوا النبي صلى الله عليه وسلم فقال واحد منهم : «يا رسول الله أتقبِّلون الصبيان! فوالله ما نقبِّلهم» فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((أَوَأَمْلِكُ إنْ كَانَ اللهُ نَزَعَ مِنْ قَلْبِكَ الرَّحْمَةَ)) ، وجاء في الصحيح من حديث أبي هريرة رضي الله عنه أن الأقرع بن حابس أبصر النبي صلى الله عليه وسلم يقبِّل الحسن فقال : «إِنَّ لِي عَشَرَةً مِنَ الوَلَدِ مَا قَبَّلْتُ مِنْهُمْ أَحَدًا»، فقال النبي صلى الله عليه وسلم: ((مَنْ لاَ يَرْحَمُ لاَ يُرْحَمُ)) ، وجاء في السنن أن النبي عليه الصلاة والسلام قال: ((لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيرَنَا)) . أيها المؤمنون : تأملوا في هذا المقام إدراكًا لعظيم شأن الرحمة في مقام التربية والتأديب قول الله عز وجل {فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ}[آل عمران:159] ، مع قول النبي عليه الصلاة والسلام ((إِنَّمَا أَنَا لَكُمْ مِثْلُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ)) ؛ أي أن الأصل في الوالد مع ولده أن يكون رحيمًا بهم . ولهذا فإن جماعة من المفسرين أوردوا هذا الحديث تحت هذه الآية في سياق بيان معناها وإيضاح مدلولها ؛ تنبيهًا بذلك إلى عظم شأن الرحمة في مقام التأديب والتربية ، وأن انتزاع الرحمة من القلوب وأن يحل محلها العنف والشدة موجب للتفكك والشقاء كما مر البيان ، وهذا فيه بيان أن من يوفقه الله عز وجل لرحمة أبنائه أن ذلك موجبًا لرحمة الله سبحانه وتعالى له؛ فإن من يرحم يرحمه الله ، ومن لا يَرحم لا يُرحم .
Wahai kaum mukminin, disebutkan dalam hadis dari Ibunda kaum mukminin, Aisyah —Semoga Allah Meridainya— bahwa ada beberapa orang dari masyarakat Badui mendatangi Nabi ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam lalu salah satu dari mereka berkata, “Wahai Rasulullah, engkau mencium anak-anak? Demi Allah, kami tidak mencium mereka!” Kemudian Rasulullah ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam bersabda, “Aku tidak bisa berbuat apa-apa jika Allah telah Mencabut kasih sayang dari dalam hatimu!?”
Disebutkan dalam kitab Shahih dari hadis Abu Hurairah —Semoga Allah Meridainya— bahwa al-Aqraʿ bin H̱ābis melihat Nabi ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam mencium al-Hasan, lalu dia mengatakan, “Aku mempunyai sepuluh anak, tapi aku belum pernah mencium satu pun dari mereka.” Kemudian Nabi ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam bersabda, “Orang yang tidak merahmati maka tidak akan dirahmati.”
Termaktub dalam kitab as-Sunan bahwa Nabi ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam bersabda, “Bukan bagian dari kami (kaum muslimin), orang yang tidak mengasihi anak-anak kami (kaum muslimin) dan memuliakan orang-orang tua kami (kaum muslimin).”
Wahai kaum mukminin, dalam hal ini, renungkan betul betapa agungnya kedudukan kasih sayang dalam masalah pendidikan dan mengasuh anak dalam firman-Nya Subẖānahu wa Taʿālā (yang artinya), “Maka berkat rahmat Allah-lah engkau (Muhammad) bisa berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekitarmu.” (QS. Āli ’Imrān: 159).
Demikian pula dalam sabda beliau ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam, “Aku bagi kalian hanyalah seperti seorang ayah bagi anaknya.” Artinya, bahwa hukum asal hubungan bapak dengan anak adalah mengasihi. Oleh karena itulah, sejumlah ahli tafsir mengutip hadis untuk menafsirkan ayat ini dalam konteks menjelaskan maknanya dan memperjelas kandungannya serta mengingatkan agungnya masalah kasih sayang dalam masalah pendidikan dan tarbiyah dan bahwa hilangnya rahmat dari hati dan tergantikan dengan kekakuan dan kekerasan yang akan menimbulkan perpecahan dan kesengsaraan, sebagaimana telah dijelaskan.
Di sini juga ada penjelasan bahwa orang yang diberi taufik untuk bisa mengasihi anak-anaknya, maka hal itu mendatangkan rahmat Allah Subẖānahu wa Taʿālā untuknya, karena orang mengasihi akan dikasihi Allah dan yang tidak mengasihi tidak akan dikasihi.
أيها المؤمنون : جاء في الحديث أن عائشة رضي الله عنها أتاها امرأة ومعها طفلان لها؛ فأعطتها عائشة رضي الله عنها ثلاث تمرات ، فأعطت كل صبيٍ تمرة ؛ فأكل الصبيان التمرتين ثم نظرا إلى أمهما ، فعمدت إلى تمرتها وشقتها نصفين وأعطت كل صبي نصف تمرة ، فلما جاء النبي عليه الصلاة والسلام أخبرته عائشة ، فقال النبي صلى الله عليه وسلم: ((وَمَا يُعْجِبُكِ مِنْ ذَلِكَ!! لَقَدْ رَحِمَهَا اللهُ بِرَحْمَتِهَا صَبِيَّيْهَا)) . نسأل الله عز وجل بأسمائه الحسنى وصفاته العليا أن يجعلنا أجمعين من الرحماء . أقول هذا القول وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب؛ فاستغفروه يغفر لكم إنه هو الغفور الرحيم.
Wahai kaum mukminin, disebutkan dalam sebuah hadis bahwa Aisyah —Semoga Allah Meridainya— pernah didatangi oleh seorang wanita bersama dua orang anaknya. Lalu Aisyah —Semoga Allah Meridainya— memberinya tiga butir kurma, maka dia memberikan satu kurma kepada setiap anaknya, lalu kedua anak tersebut memakan dua buah kurma itu, kemudian mereka melihat ke arah ibu mereka lagi.
Ibunya lantas menawarkan kurmanya, membelahnya menjadi dua, lalu memberikan masing-masing dari anaknya setengah kurma tersebut. Ketika Nabi ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam datang, Aisyah menceritakan peristiwa tersebut, maka Nabi ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam bersabda, “Apa yang membuatmu terheran dengan kejadian tersebut? Sungguh, Allah telah merahmatinya karena dia telah merahmati kedua anaknya.”
Kita memohon kepada Allah Subẖānahu wa Taʿālā dengan nama-nama-Nya yang indah dan sifat-sifat-Nya yang luhur agar Menjadikan kita semua orang-orang yang pengasih. Aku cukupkan perkataanku ini dan aku meminta ampun kepada Allah untukku, kalian, dan seluruh kaum muslimin dari setiap dosa. Mintalah ampun kepada-Nya karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
الخطبة الثانية :
الحمد لله كثيرا ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أنَّ محمداً عبده ورسوله ؛ صلى الله وسلَّم عليه وعلى آله وصحبه أجمعين . أما بعد أيها المؤمنون : اتقوا الله تعالى فإن من اتقى الله وقاه، وأرشده إلى خير أمور دينه ودنياه. أيها المؤمنون : صح في الحديث عن نبينا صلى الله عليه وسلم أنه قال : ((لَمْ يَدْخُلِ الرِّفْقُ فِي شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ ، وَلَمْ يُنْزَعْ مِنْ شَيْءٍ إِلاَّ شَانَهُ)) ؛ والرفق -عباد الله- موجبه أن يكون المرء رحيما ، فإذا وُجدت الرحمة ُوجد الرفق ووجدت أنواع الخيرات وصنوف الأخلاق الفاضلات .
Khotbah Kedua:
Pujian yang banyak dihaturkan hanya kepada Allah. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang benar selain Allah, hanya Dia semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, semoga selawat Allah dan salam-Nya tercurah untuk beliau dan keluarga serta seluruh Sahabat beliau.
Adapun berikutnya, wahai kaum mukminin, bertakwalah kepada Allah Subẖānahu wa Taʿālā, karena barang siapa yang bertakwa, maka Allah akan Menjaganya dan Membimbingnya kepada kebaikan dalam urusan agama dan dunianya. Ada hadis sahih dari Nabi ṣallallāhu ʿalaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda, “Sungguh, tidaklah ada kelembutan pada sesuatu melainkan akan menjadikannya indah, pun tidak ada kelembutan yang dicabut dari sesuatu melainkan akan menjadikannya buruk.” (HR. Muslim).
Wahai kaum mukminin, sikap lembut mengharuskan seseorang untuk menjadi penyayang. Jika ada kasih sayang maka kelembutan juga ada dan muncul berbagai kebaikan dan akhlak yang terpuji.
أيها المؤمنون عباد الله : إن هذه الأخلاق الرحمة وغيرها تحتاج من العبد إلى أمرين لابد منهما : كثرة الدعاء ولاسيما بالمأثور «اللهم اهدنا لأحسن الأخلاق لا يهدي لأحسنها إلا انت ، واصرف عنا سيئها لا يصرف عنا سيئها إلا أنت» . وبالمجاهدة للنفس فإن الله تعالى يقول:{وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ}[العنكبوت:69] .
Wahai kaum mukminin, hamba-hamba Allah, karakter pengasih dan karakter lainnya menuntut seorang hamba untuk melakukan dua hal yang sifatnya harus; yaitu sering-sering berdoa, terutama dengan doa yang warid: “Allāhummahdinā li aẖsanil akhlāqi lā yahdī li aẖsanihā illā anta washrif ʿannā sayyi ahā lā yashrifu ʿannā sayyi ahā illā anta; (artinya:) Ya Allah, Bimbinglah kami kepada akhlak yang terbaik, karena tidak ada yang dapat membimbing kepada yang terbaik kecuali Engkau, dan palingkanlah dari kami akhlak yang buruk, karena tidak ada yang memalingkan keburukannya kecuali Engkau.” (HR. Muslim).
Kedua, dengan berjuang melawan nafsu dalam diri, karena Allah Subẖānahu wa Taʿālā Berfirman (yang artinya), “Dan orang-orang yang berjuang untuk (mencari keridaan) Kami, maka Kami akan Tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami, dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-’Ankabūt: 69)
وصلُّوا -رعاكم الله- على محمد بن عبد الله كما أمركم الله بذلك في كتابه فقال: ﴿إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا﴾[الأحزاب:٥٦] ، وقال صلى الله عليه وسلم : ((مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى الله عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا)) . اللهم صلِّ على محمدٍ وعلى آل محمد كما صلَّيت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنَّك حميدٌ مجيد ، وبارك على محمدٍ وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنَّك حميدٌ مجيد . وارضَ اللهمَّ عن الخلفاء الراشدين الأئمة المهديين ؛ أبى بكرٍ وعمرَ وعثمانَ وعلي ، وارضَ اللهمَّ عن الصحابة أجمعين ، وعن التابعين ومن تبعهم بإحسانٍ إلى يوم الدين ، وعنَّا معهم بمنِّك وكرمك وإحسانك يا أكرم الأكرمين .
Haturkan selawat dan salam kalian —Semoga Allah Memelihara kalian— kepada Muhammad putra Abdullah, sebagaimana Allah Subẖānahu wa Ta’ālā Memerintahkan hal tersebut kepada kalian dalam kitab-Nya dengan Berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Berselawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56).
Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam juga bersabda, “Barang siapa berselawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).
Ya Allah, Limpahkanlah selawat untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah Limpahkan selawat untuk Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sungguh, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia, dan Limpahkanlah berkah untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah Limpahkan berkah untuk Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sungguh, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Ya Allah, Ridailah para khalifah yang terbimbing dan para imam petunjuk; Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Ya Allah, Ridailah juga para Sahabat seluruhnya, para Tabiin, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat, serta kami dan mereka semua dengan karunia, kedermawanan, dan kebaikan-Mu, wahai Zat Yang paling dermawan.
اللهم أعنَّا ولا تُعن علينا ، وانصرنا ولا تنصر علينا ، وامكر لنا ولا تمكر علينا ، واهدنا ويسِّر الهدى لنا، وانصرنا على من بغى علينا ، اللهم اجعلنا لك ذاكرين لك شاكرين ، إليك أواهين منيبين ، لك مخبتين لك مطيعين، اللهم تقبل توبتنا ، واغسل حوبتنا ، وثبِّت حجتنا ، واهد قلوبنا ، وسدِّد ألسنتنا ، واسلل سخيمة صدورنا. اللهم آت نفوسنا تقواها، زكها أنت خير من زكاها ، أنت وليها ومولاها ، اللهم اهدنا لأحسن الأخلاق لا يهدي لأحسنها إلا أنت ، واصرف عنا سيئها لا يصرف عنا سيئها إلا أنت ، اللهم كما حسَّنت خلْقنا فحسِّن أخلاقنا، اللهم إنا نعوذ بك من منكرات الأخلاق والأهواء والأدواء ، اللهم أصلح لنا شأننا كله ولا تكلنا إلى أنفسنا طرفة عين .
Ya Allah, Bantu kami dalam kebaikan dan jangan Bantu kami dalam keburukan, Tolong kami dalam kebaikan dan jangan Tolong kami dalam keburukan, Buatlah makar untuk kebaikan kami dan jangan Membuat makar untuk keburukan kami, Beri kami hidayah dan Mudahkan hidayah tersebut bagi kami, serta Tolong kami melawan orang yang berbuat zalim kepada kami.
Ya Allah, Jadikanlah kami termasuk orang yang senantiasa bersyukur kepada-Mu, ingat kepada-Mu, kembali dan bertobat kepada-Mu, dan tunduk kepada-Mu. Ya Allah, Terimalah tobat kami, Sucikan dosa-dosa kami, Kuatkan hujah kami, Bimbinglah hati kami, Luruskan lisan kami, dan Hilangkan penyakit dalam hati kami.
Ya Allah, Berikanlah kepada jiwa-jiwa kami ketakwaannya dan Sucikanlah ia karena Engkaulah sebaik-baik Zat Yang Mensucikannya, Engkaulah Pemilik dan Penguasanya. Ya Allah, bimbinglah kami kepada akhlak yang terbaik, karena tidak ada yang dapat membimbing kepada yang terbaik kecuali Engkau, dan palingkanlah dari kami akhlak yang buruk, karena tidak ada yang memalingkan keburukannya kecuali Engkau.
Ya Allah, sebagaimana Engkau telah Memperbagus fisik kami, maka Perbaguslah akhlak kami. Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari akhlak yang buruk, hawa nafsu, dan segala penyakit. Ya Allah, Perbaikilah semua urusan kami bagi kami dan janganlah Engkau Serahkan kami kepada diri kami sendiri walaupun hanya sekejap mata.
اللهم آمِنَّا في أوطاننا ، وأصلح أئمتنا وولاة أمورنا ، واجعل ولايتنا فيمن خافك واتقاك واتبع رضاك يا رب العالمين. اللهم وفِّق ولي أمرنا لهداك ، وأعِنه على طاعتك ، وسدِّده في أقواله وأعماله ، اللهم وفِّقه وولي عهده لما تحبه وترضاه من سديد الأقوال وصالح الأعمال . اللهم اغفر لنا ذنبنا كله؛ دقه وجله ، أوله وأخره ، علانيته وسره ، اللهم اغفر لنا ما قدمنا وما أخرنا ، وما أسررنا وما أعلنا ،وما أنت أعلم به منا ، أنت المقدم وأنت المؤخر لا إله إلا أنت .ربنا اغفر لنا ولوالدينا ووالديهم وذرياتهم وللمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات .
Ya Allah, Berilah kami keamanan di tanah air kami, Perbaikilah para pemimpin kami dan para pemegang kekuasaan kami, dan Serahkan negeri kami kepada orang yang takut dan bertakwa kepada-Mu dan yang mengikuti rida-Mu, wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, Berilah taufik untuk pemimpin kami kepada hidayah-Mu, Bantulah ia melakukan ketaatan kepada-Mu, dan Luruskan ucapan dan perbuatannya.
Ya Allah, Berilah putra mahkotanya taufik kepada apa yang Engkau Cintai dan Ridai berupa perkataan yang benar dan amal saleh. Ya Allah, Ampunilah semua dosa-dosa kami, yang kecil maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, dan yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. Ya Allah, Ampunilah kami atas dosa yang kami dahulukan dan yang kami akhirkan, yang kami tutup-tutupi dan yang kami tampakkan, dan dosa yang Engkau jauh lebih Mengetahuinya daripada kami, Engkaulah Yang Maha Mendahulukan dan Yang Maha Mengakhirkan, Yang tiada tuhan selain Engkau.
Ya Allah, ampunilah kami, orang tua kami, orang tua mereka, anak keturunan mereka, dan seluruh kaum muslimin yang lelaki dan wanita serta kaum mukminin yang lelaki dan wanita, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal di antara mereka.
اللهم إنا نستغفرك إنك كنت غفارا؛ فأرسل السماء علينا مدرارا ، اللهم إنا نسألك بأسمائك الحسنى وصفاتك العليا وبأنك أنت الله لا إله إلا أنت يا حي يا قيوم يا ذا الجلال والإكرام يا من وسعت كل شيء رحمة وعلما ؛ أن تسقينا الغيث ولا تجعلنا من القانطين ، اللهم اسقنا الغيث ولا تجعلنا من اليائسين ، اللهم اسقنا وأغثنا ، اللهم اسقنا وأغثنا ، اللهم اسقنا وأغثنا، اللهم إنا نسألك غيثا مغيثا ، هنيئًا مريئا ، سحًّا طبقا ، نافعًا غير ضار ، عاجلا غير آجل، اللهم أغث قلوبنا بالإيمان وديارنا بالمطر ، اللهم سقيا رحمة لا سقيا هدم ولا عذاب ولا غرق ، اللهم أغثنا ، اللهم أغثنا ، اللهم أغثنا ، اللهم أعطنا ولا تحرمنا ، وزدنا ولا تنقصنا ، وآثرنا ولا تؤثر علينا . ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار . سبحان ربك العزة عما يصفون ، وسلام على المرسلين ، والحمد لله رب العالمين .
Ya Allah, sungguh, kami memohonlah ampunan kepada-Mu, karena, sungguh, Engkau Maha Pengampun, maka Turunkan hujan yang lebat dari langit kepada kami. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu dengan bertawasul dengan nama-nama-Mu yang indah dan sifat-sifat-Mu yang luhur serta dengan kesaksian bahwa Engkau adalah Allah Yang tiada tuhan yang benar selain Engkau, Yang Maha Hidup dan Yang Maha Mandiri, Zat Pemilik kemuliaan dan keagungan, Yang rahmat dan ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, agar Engkau Memberi kami hujan dan tidak Menjadikan kami termasuk orang-orang yang berputus asa.
Ya Allah, Beri kami hujan dan jangan jadikan kami orang yang putus harapan. Ya Allah, Berilah kami air dan hujan! Ya Allah, Berilah kami air dan hujan! Ya Allah, Berilah kami air dan hujan! Ya Allah, kami memohon kepada-Mu hujan yang lebat, yang nikmat lagi baik, yang mengguyur lagi terus-menerus, yang bermanfaat dan tidak membawa bahaya, dan yang segera dan tidak tertunda. Ya Allah, Sirami hati kami dengan iman dan Sirami negeri kami dengan hujan.
Ya Allah, Berilah air yang membawa rahmat bukan air yang merusak, menyiksa, dan menenggelamkan! Ya Allah, Beri kami hujan! Ya Allah, Beri kami hujan! Ya Allah, Beri kami hujan! Ya Allah, Berikan untuk kami dan Jangan Tahan dari kami, Tambahkan untuk kami dan Jangan Menguranginya dari kami, dan Tolong kami dan Jangan Binasakan kami! Ya Tuhan kami, Berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan Lindungi kami dari siksa neraka. Maha Suci Tuhan kalian, Yang Maha Perkasa dari apa yang mereka sifatkan, dan selamat sejahtera bagi para rasul, dan segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam.
Sumber:
https://www.al-badr.net/detail/ZpL0DdqcCX5N
PDF Sumber Artikel.
Audio Sumber Artikel.