من فوائد الحجّ ودروسه
خطبة جمعة بتاريخ / 21-12-1429 هـ
Sebagian Faedah dan Pelajaran dari Ibadah Haji
Khotbah Jumat tanggal 21/12/1429 H
إنّ الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونتوب إليه ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا ، من يهده الله فلا مضل له و من يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أنّ محمّداً عبده ورسوله صلى الله وسلم عليه وعلى آله وصحبه أجمعين .أما بعد عباد الله : اتقوا الله تعالى { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (70) يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا } [الأحزاب:70-71].
Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji, memohon pertolongan, meminta ampunan, dan bertobat kepada-Nya. Kami berlindung kepada-Nya dari kejahatan diri kami dan keburukan amal perbuatan kami.
Barang siapa yang Allah Beri petunjuk, niscaya tiada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan-Nya, niscaya tiada yang bisa memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah semata, Yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Semoga selawat Allah dan salam penghormatan-Nya terlimpah untuk beliau beserta keluarga dan seluruh Sahabat beliau.
Adapun berikutnya, wahai hamba-hamba Allah, bertakwalah kepada Allah Subẖānahu wa Ta’ālā, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kalian kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan Memperbaiki amal-amal kalian dan Mengampuni dosa-dosa kalian, dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung.” (QS. Al-Ahzab: 70-71)
أما بعد عباد الله : فإنّنا نعيش هذه الأيام على إثر أداء عبادةٍ عظيمة وطاعةٍ جليلة ألا وهي : حج بيت الله الحرام بما فيه من أعمال جليلة وشعائر عظيمة ومناسك مباركة ؛ تعود على من أكرمه الله جلّ وعلا بالحجّ وعلى من تدبَّر أعماله وعاش أجواءه تعود على الجميع بالخيرات العظيمة والأفضال العميمة {وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ (27) لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ } [الحج27-28].
Adapun berikutnya, wahai hamba-hamba Allah, kita sedang menjalani hari-hari setelah pelaksanaan sebuah ibadah agung dan ketaatan yang mulia, yaitu ibadah haji di Baitullah al-Haram, yang di dalamnya terdapat amalan-amalan yang agung, syiar-syiar yang mulia, dan manasik yang penuh berkah, yang manfaatnya akan kembali kepada orang yang dimuliakan oleh Allah Jalla wa ʿAlā dengan berhaji dan kepada orang yang mau merenungkan amalan-amalan di dalamnya dan merasakan suasananya, yang membawa serta kebaikan agung dan karunia yang luas bagi semua orang.
وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ (27) لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ
“Dan serulah manusia untuk menunaikan haji, niscaya mereka akan mendatangimu, baik dengan berjalan kaki atau mengendarai unta-unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh, agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka.” (QS. Al-Hajj: 27-28)
عباد الله : نعم وإن كنّا قد ودّعنا الحجَّ بأعماله وشعائره إلا أنَّ دروسه العظيمة وعبره الجليلة وفوائده المؤثرة ينبغي أن تكون حاضرةً عند كلِّ مؤمن وأن يكون عاقلاً لها متدبِّراً متأمّلاً ليفيد من الحجّ وأعماله وليحقِّق شهود فوائد الحج ومنافعه. عباد الله : الحج مدرسةٌ إيمانيةٌ تربويةٌ علميّةٌ أخلاقيةٌ جامعة ، ويتفاوت الناس في تلقي هذه العبر والاستفادة من تلك الدروس .
Benar, wahai hamba-hamba Allah, meskipun kita telah berpamitan dengan ibadah haji dengan berbagai amalan dan syiarnya yang agung, hanya saja hikmahnya yang agung, pelajarannya yang mulia, dan manfaatnya yang besar seyogianya selalu dihadirkan dalam diri setiap mukmin. Dia harus selalu memikirkan, merenungkan, dan menadaburinya agar bisa mengambil manfaat dari ibadah haji dan manasik-manasik serta menjadi saksi dari faedah dan manfaatnya.
Wahai hamba-hamba Allah, haji adalah sekolah yang komprehensif, mencakup masalah iman, tarbiyah, perilaku dan akhlak, yang mana setiap orang berbeda-beda dalam menerima manfaat dan faedah dari pelajaran-pelajarannya.
عباد الله : ومن أعظم عبر الحج وآثاره وثماره ؛ ما فيه من تحقيق للاستجابة لله والطواعية له جلّ وعلا وامتثال أمره فعلاً للمأمور وتركاً للمحظور { الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَلاَ فُسُوقَ وَلاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُواْ مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللّهُ وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ } [البقرة:197] ، كم في قوله – عباد الله – : { فَلاَ رَفَثَ وَلاَ فُسُوقَ وَلاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ } كم في هذه النواهي من كبحٍ لجماح النفس وتربيةٍ لها عن الامتناع عن المحظور والاجتناب للمحرمات ، وكم في قوله : { وَمَا تَفْعَلُواْ مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللّهُ } من نهوض بالنفس لفعل الخيرات والإقبال على الطّاعات ، وكم في قوله جل وعلا : { وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى} كم في هذه الكلمة من دعوة إلى الاستعداد والتهيؤ ليوم المعاد بتقوى الله وذلك بفعل ما أمر وترك ما عنه نهى وزجر.
- Haji Mengajarkan untuk Memenuhi Seruan Allah
Wahai hamba-hamba Allah, di antara pelajaran, pengaruh, dan buah dari haji yang paling agung adalah memenuhi seruan Allah, menaati-Nya Jalla wa ʿAlā, dan mematuhi perintah-Nya dengan mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya,
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَلاَ فُسُوقَ وَلاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُواْ مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللّهُ وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ
“(Musim) haji itu (ada pada) bulan-bulan yang telah diketahui, maka barang siapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok, berbuat maksiat, dan bertengkar selama (melakukan ibadah) haji, dan segala yang baik yang kalian kerjakan, maka Allah Mengetahuinya. Bawalah bekal, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kalian kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!” (QS. Al-Baqarah: 197)
- Wahai hamba-hamba Allah, dalam firman-Nya (yang artinya), “… maka janganlah dia berkata jorok, berbuat maksiat, dan bertengkar selama (melakukan ibadah) haji, …” betapa kuatnya larangan-larangan ini menjadi cambuk bagi jiwa dan pendidikan baginya untuk meninggalkan larangan dan menjauhi perkara haram.
- Betapa kuatnya dalam firman-Nya Jalla wa ʿAlā (yang artinya), “… dan segala yang baik yang kalian kerjakan, maka Allah Mengetahuinya, …” menjadi pembangkit jiwa untuk mengerjakan kebaikan dan melakukan ketaatan.
- dalam firman-Nya Jalla wa ʿAlā (yang artinya), “… Bawalah bekal, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kalian kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!” Betapa kuatnya kalimat mengajak untuk bersiap dan berbekal untuk hari kebangkitan dengan ketakwaan kepada Allah, yaitu dengan mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang dan diharamkan-Nya.
- Talbiah Mengajarkan untuk Selalu Memenuhi Panggilan-Nya
عباد الله : ثم إنَّ تلبية الحاج المتكرّرة من حين انطلاقته من الميقات ثم تكرارها وتردادها بين المشاعر في هذا من التربية على الاستجابة لله والطواعية لأمره جلّ وعلا ، أفيليق بذلك الملبي المكرّر لكلمات التلبية “لبيك اللهم لبيك” أن يعود إلى دياره وأن يرجع إلى وطنه وهناك لا يحقق التلبية ولا يتمم الاستجابة لله جلّ وعلا !!
Wahai hamba-hamba Allah, talbiah dalam haji yang diulang-ulang sejak beranjak dari miqat lalu diulang dan diulang terus di sela-sela pelaksanaan manasik, sungguh dalam ibadah tersebut ada pendidikan agar seseorang selalu menjawab dan menaati perintah-Nya Jalla wa ʿAlā.
Lalu apakah orang yang bertalbiah dan mengulang-ulang mengucapkan kalimat talbiah “Labbaikallāhumma labbaika (artinya: Kami penuhi seruan-Mu, ya Allah, kami penuhi seruan-Mu)” patut kembali ke negerinya dan tanah airnya namun tidak merealisasikan talbiah itu dan tidak memenuhi panggilan-Nya Jalla wa ʿAlā dengan sempurna di sana?!
إنّ الواجب على من أكرمه الله جلّ وعلا بالحجّ أن يعود إلى بلده على خير حال وأن يكون عوده إليه إلى خير مآل بفعل الطّاعات واجتناب المنكرات ؛ وهذه عبرة عظيمة تُتَلقى من الحج وقد نبَّه عليها صلوات الله وسلامه عليه عموم الحجيج في حجّة الوداع ، نبّه على الجانبين : فعل الأوامر ، وترك النواهي : فعن أبي أمامة الباهلي رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول في حجة الوداع (( اتَّقُوا اللَّهَ رَبَّكُمْ وَصَلُّوا خَمْسَكُمْ، وَصُومُوا شَهْرَكُمْ، وَأَدُّوا زَكَاةَ أَمْوَالِكُمْ، وَأَطِيعُوا ذَا أَمْرِكُمْ تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ )) ؛ هذا في جانب فعل المأمور.
Orang yang dimuliakan oleh Allah Jalla wa ʿAlā dengan ibadah haji harus kembali ke negerinya dengan keadaan yang baik. Kepulangannya haruslah menjadi kepulangan menuju kebaikan dengan mengerjakan ketaatan dan menjauhi kemungkaran. Ini adalah pelajaran agung yang didapat dari haji. Hal ini telah disampaikan oleh Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam kepada seluruh jemaah haji saat Haji Wadāʿ (Haji Perpisahan), di mana beliau memperingatkan tentang dua hal: (1) mengerjakan perintah dan (2) menjauhi larangan.
- Diriwayatkan dari Abu Umamah al-Bahili —Semoga Allah Meridainya— yang mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda saat Haji Wadāʿ, ‘Takutlah kalian kepada Allah Tuhan kalian, salatlah lima waktu (yang menjadi kewajiban) kalian, puasa pada bulan (Ramadan) kalian, tunaikan zakat harta kalian, dan taati orang yang memegang urusan (pemimpin) kalian, niscaya kalian akan masuk surga Tuhan kalian.’” (HR. Tirmizi) Ini adalah mengerjakan perintah yang beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam peringatkan.
وفي جانب ترك المحظور روى سلمة بن قيس الأشجعي رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يخطب الناس في حجّة الوداع فقال : (( أَلاَ إِنَّمَا هُنَّ أَرْبَعٌ : أَنْ لاَ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئاً ، وَلاَ تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِى حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ، وَلاَ تَزْنُوا ، وَلاَ تَسْرِقُوا )) ؛ فحذّر عليه الصلاة والسلام من فعل الكبائر وارتكاب العظائم . وبهذا يُعلَم أنّ الواجب على كلِّ حاج – بل الواجب على كلّ مسلم – أن يتقي الله جلّ وعلا وأن يتزوّد ليوم المعاد بخير زاد وهو تقوى الله جلّ وعلا ؛ وذلك بفعل ما أمر وترك ما نهى عنه وزجر ، قال الله تعالى في تمام آيات الحج: { فَمَن تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلاَ إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَن تَأَخَّرَ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ لِمَنِ اتَّقَى وَاتَّقُواْ اللّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ } [البقرة:203] .
- Adapun menjauhi larangan yang beliau peringatkan, diriwayatkan oleh Salamah bin Qais al-Asyjaʿi —Semoga Allah Meridainya— yang mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam menyampaikan khotbah kepada orang-orang saat Haji Wadāʿ dengan mengatakan, ‘Ketahuilah hanya empat saja, (1) janganlah kalian mempersekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, (2) membunuh jiwa yang Allah Haramkan (untuk dibunuh) kecuali dengan alasan yang benar, (3) berzina, dan (4) mencuri.’” (HR. Ahmad) Beliau memperingatkan agar tidak melakukan dosa besar dan melanggar larangan yang fatal ini.
Dengan demikian, bisa diketahui bahwa kewajiban setiap jamaah haji, bahkan setiap muslim, adalah bertakwa kepada Allah Jalla wa ʿAlā dan berbekal untuk hari kebangkitan dengan sebaik-baik bekal, yaitu ketakwaan, yaitu dengan dengan mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Allah Berfirman di penghujung ayat-ayat tentang haji (yang artinya),
فَمَن تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلاَ إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَن تَأَخَّرَ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ لِمَنِ اتَّقَى وَاتَّقُواْ اللّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
“Barang siapa mempercepat (meninggalkan Mina) setelah dua hari, maka tidak ada dosa baginya, dan barang siapa mengakhirkannya, maka tidak ada dosa (pula) baginya, (yakni) bagi orang yang bertakwa, dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kalian akan dikumpulkan kembali kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 203)
بارك الله لي ولكم في القرآن الكريم ، ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذِّكر الحكيم . أقول هذا القول وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كلّ ذنب فاستغفروه يغفر لكم إنّه هو الغفور الرحيم .
Semoga Allah Memberkahi saya dan Anda dengan al-Quran yang agung ini dan Memberikan manfaat kepada kita dengan penjelasan dan zikir yang penuh hikmah yang ada di dalamnya. Aku cukupkan perkataanku ini dan meminta ampun kepada Allah untukku, Anda, dan seluruh kaum muslimin dari setiap dosa, maka mintalah ampun kepada-Nya karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
الخطبة الثانية :
الحمد لله عظيم الإحسان واسع الفضل والجود والامتنان ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله صلى الله وسلم عليه وعلى آله وصحبه أجمعين . أما بعد عباد الله : فإنّ من عبر الحجّ وعظاته العظيمة أنّ فيه تذكيراً بيوم المعاد وتذكيراً بحشر الناس وجمعهم بين يدي ربّ العالمين ؛ فيوم عرفات يومٌ يجتمع فيه الناس من أنحاء الدنيا يجتمعون على صعيدٍ واحد وأرضٍ واحدة وهذا – عباد الله – يذكِّر بجمْعِ الله جلّ وعلا للأوّلين والآخرين في عرصات يوم القيامة {يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَى مِنكُمْ خَافِيَةٌ} [الحاقة:18].
Khotbah Kedua:
Segala puji bagi Allah Yang agung kebaikan-Nya dan luas karunia, kemurahan, dan kedermawanan-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah semata, Yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Semoga selawat dan salam penghormatan Allah terlimpahkan kepada beliau beserta keluarga dan seluruh Sahabat beliau.
- Ibadah Haji Mengingatkan dengan Hari Kebangkitan
Adapun berikutnya, wahai hamba-hamba Allah, termasuk di antara pelajaran dan hikmah agung dalam ibadah haji adalah bahwa ibadah ini memperingatkan seseorang dengan hari kebangkitan, di mana orang-orang akan dibangkitkan dan dikumpulkan di hadapan Tuhan semesta alam. Hari Arafah adalah hari di mana orang-orang dari penjuru dunia berkumpul. Mereka berkumpul di lembah dan tanah yang sama. Hal ini, wahai hamba-hamba Allah, mengingatkan bahwa Allah Jalla wa ʿAlā akan Mengumpulkan orang-orang generasi awal dan akhir di padang hari kiamat.
يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَى مِنكُمْ خَافِيَةٌ
“Pada hari itu kalian dihadapkan (kepada Tuhanmu), hingga tidak ada sesuatu pun dari kalian yang tersembunyi (bagi Allah).” (QS. Al-Haqqah: 18)
عباد الله : ولهذا فإنّ مما ينبغي للحاج أن يرجع به درساً عظيما استفاده من حجِّه : أن يكون دائماً على ذكرٍ من الحساب والجزاء والوقوف بين يدي الله تبارك وتعالى ، ولعلّ ختم آيات الحجّ بقوله جل وعلا : { وَاتَّقُواْ اللّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ } فيه تنبيه على هذا المطلب الجليل . والكيِّس – عباد الله – من دان نفسه وعمل لما بعد الموت ، والعاجز من أتبع نفسه هواها وتمنى على الله الأماني.
Wahai hamba-hamba Allah, inilah mengapa, di antara perkara yang yang menjadi pelajaran agung yang diambil faedahnya oleh seseorang dari hajinya adalah hendaknya dia selalu ingat dengan dihisab, balasan, dan berdiri di hadapan Allah. Barang tentu ketika Allah Subẖānahu wa Taʿālā Menutup ayat-ayat haji dengan firman-nya Jalla wa ʿAlā,
وَاتَّقُواْ اللّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
“… bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kalian akan dikumpulkan kembali kepada-Nya,” (QS. Al-Baqarah: 203), maka maksud-Nya adalah memperingatkan tujuan mulia ini. Wahai hamba-hamba Allah, orang yang cerdas adalah orang yang mengevaluasi diri mereka sendiri dan beramal untuk apa yang akan terjadi setelah kematian, sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan banyak berangan-angan terhadap Allah.
واعلموا أنّ أصدق الحديث كلام الله وخير الهدى هدى محمدٍ صلى الله عليه وسلم ، وشرّ الأمور محدثاتها ، وكلّ محدثة بدعة ، وكلّ بدعة ضلالة ، وكل ضلالة في النار ، وعليكم بالجماعة فإنَّ يد الله على الجماعة . وصلوا وسلِّموا رعاكم الله على محمّد بن عبد الله كما أمركم الله بذلك في كتابه فقال: ﴿ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً ﴾ [الأحزاب:٥٦] ، وقال صلى الله عليه وسلم : (( مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا)) .
Ketahuilah bahwa sebenar-benar perkataan adalah firman Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam. Sejelek-jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan, setiap bidah adalah kesesatan, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka. Kalian wajib berpegang teguh pada al-Jamāʿah, karena tangan Allah di atas al-Jamāʿah. Haturkan selawat dan salam kalian —Semoga Allah Memelihara kalian— kepada Muhammad putra Abdullah, sebagaimana Allah Subẖānahu wa Ta’ālā Memerintahkan hal tersebut kepada kalian dalam kitab-Nya,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Berselawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56).
Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam juga bersabda, “Barang siapa berselawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).
اللهمّ صلِّ على محمّد وعلى آل محمّد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنّك حميد مجيد ، وبارك على محمّد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنّك حميد مجيد ، وارضَ اللهمّ عن الخلفاء الراشدين الأئمة المهديين ؛ أبي بكر الصديق ، وعمر الفاروق ، وعثمان ذي النورين ، وأبي الحسنين علي ، وارضَ اللهمّ عن الصحابة أجمعين ، وعن التابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين ، وعنا معهم بمنك وكرمك وإحسانك يا أكرم الأكرمين.
Ya Allah, Limpahkanlah selawat untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah Limpahkan selawat untuk Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sungguh, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia, dan Limpahkanlah berkah untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah Limpahkan berkah untuk Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sungguh, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Ya Allah, Ridailah para khalifah yang terbimbing dan para imam petunjuk; Abu Bakar aṣ-Ṣiddīq, Umar al-Fārūq, Utsman Dzun Nuraini, dan Abul Hasanain Ali, ya Allah, Ridailah juga para Sahabat seluruhnya, para Tabiin, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat, serta kami dan mereka semua dengan karunia, kedermawanan, dan kebaikan-Mu, wahai Zat Yang paling dermawan.
اللهم أعزّ الإسلام والمسلمين ، وأذلّ الشرك والمشركين ، ودمِّر أعداء الدين ، اللهم انصر من نصر دينك وكتابك وسنة نبيك محمد صلى الله عليه وسلم ، اللهمّ وعليك بأعداء الدين فإنهم لا يعجزونك ، اللهم إنا نجعلك في نحورهم ونعوذ بك اللهم من شرورهم ، اللهمّ آمنا في أوطاننا وأصلح أئمّتنا وولاة أمورنا واجعل ولايتنا فيمن خافك واتقاك واتبع رضاك يا ربّ العالمين . اللهم وفّق ولي أمرنا لهداك واجعل عمله في رضاك وأعنه على طاعتك وارزقه البطانة الصالحة الناصحة ، اللهم ووفق جميع ولاة أمر المسلمين لكل قول سديدٍ وعملٍ رشيد .
Ya Allah, Muliakanlah Islam dan kaum muslimin, Hinakanlah kesyirikan dan kaum musyrikin, dan Binasakan musuh-musuh Islam. Ya Allah, Tolonglah orang yang menolong agama-Mu, kitab-Mu, dan sunah Nabi-Mu Muhammad Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam.
Ya Allah, Binasakan musuh-musuh Islam, sesungguhnya mereka tidak akan melemahkan-Mu. Ya Allah, kami jadikan Engkau Pelindung kami terhadap mereka dan kami berlindung kepada-Mu dari keburukan-keburukan mereka.
Ya Allah, Berilah kami keamanan di tanah air kami, Perbaikilah para pemimpin kami dan para pemegang kekuasaan kami, dan Serahkan kepemimpinan negeri kami kepada orang yang takut dan bertakwa kepada-Mu serta mengikuti rida-Mu, wahai Tuhan semesta alam.
Ya Allah, Berilah taufik untuk pemimpin kami kepada petunjuk-Mu, dan Jadikan tindakan mereka selalu dalam rida-Mu, Bantulah ia menaati-Mu, dan Berilah ia kaki tangan yang saleh yang bisa menasihati. Ya Allah, Berikan taufik kepada semua penguasa umat Islam kepada setiap perkataan yang baik dan amal yang benar.
اللّهم آتِ نفوسنا تقواها ، زكِّها أنت خير من زكّاها أنت وليها ومولاها ، اللهم أعنّا ولا تُعِن علينا ، وانصرنا ولا تنصر علينا ، وامكر لنا ولا تمكر علينا ، واهدنا ويسِّر الهدى لنا ، وانصرنا على من بغى علينا ، اللهم اجعلنا لك شاكرين ، لك ذاكرين ، إليك أوّاهين منيبين ، إليك مخبتين مطيعين ، اللهمّ تقبل توبتنا واغسل حوبتنا وثبِّت حجتنا وأجب دعوتنا واهد قلوبنا وسدّد ألسنتنا واسلل سخيمة صدورنا.
Ya Allah, Berikanlah kepada jiwa-jiwa kami ketakwaannya dan Sucikanlah ia karena Engkaulah sebaik-baik Zat Yang Mensucikannya, Engkaulah Pemilik dan Pelindungnya. Ya Allah, Bantu kami dalam kebaikan dan jangan Bantu kami dalam keburukan, Tolong kami dalam kebaikan dan jangan Tolong kami dalam keburukan, Buatlah makar untuk kebaikan kami dan jangan Membuat makar untuk keburukan kami, Beri kami hidayah dan Mudahkan hidayah itu bagi kami, dan Tolong kami melawan orang yang berbuat zalim kepada kami.
Ya Allah, Jadikanlah kami orang yang senantiasa bersyukur kepada-Mu, berzikir kepada-Mu, khusyuk dan bertobat kepada-Mu, serta tunduk dan patuh kepada-Mu. Ya Allah, Terimalah tobat kami, Sucikan dosa-dosa kami, Kuatkan hujah kami, Kabulkan doa kami, Bimbinglah hati kami, Luruskan lisan kami, dan Hilangkan penyakit dalam hati kami.
اللهم وأصلح ذات بيننا وألِّف بين قلوبنا واهدنا سبل السلام وأخرجنا من الظلمات إلى النّور وبارك لنا في أسماعنا وأبصارنا وأزواجنا وذرياتنا وأموالنا واجعلنا مباركين أينما كنّا . اللّهم إنّا نسألك الهدى والتقى والعفة والغنى ، اللهم إنّا نسألك الهدى والسّداد ، اللّهم أعنّا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك . ربَّنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار ، ربّنا إنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكوننّ من الخاسرين ، اللهم اغفر لنا ذنبنا كلّه ؛ دقّه وجلّه ، أوله وآخره ، سرّه وعلنه . اللهم اغفر لنا ولوالدينا ولمشايخنا وللمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات.
Ya Allah, Perbaiki hubungan di antara kami, Satukan hati kami, Tuntun kami kepada jalan keselamatan, Keluarkan kami dari kegelapan menuju cahaya, dan Berkahilah kami dalam pendengaran, penglihatan, pasangan, anak keturunan, dan harta kami, serta Jadikanlah kami orang yang diberkahi di mana pun kami berada.
Ya Allah, kami mohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian, dan kecukupan. Ya Allah, kami mohon kepada-Mu petunjuk dan kebenaran. Ya Allah, Bantulah kami untuk berzikir, bersyukur, dan beribadah dengan baik kepada-Mu. Ya Tuhan kami, Berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan Lindungi kami dari siksa neraka.
Wahai Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak Mengampuni kami dan Memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi. Ya Allah, Ampunilah semua dosa-dosa kami, yang kecil maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, dan yang tersembunyi maupun yang terang-terangan.
Ya Allah, Ampunilah kami, kedua orang tua kami, guru-guru kami, serta kaum muslimin yang lelaki dan wanita serta kaum mukminin yang lelaki dan wanita, baik yang masih hidup maupun yang meninggal.
اللّهم إنّا نستغفرك إنّك كنت غفّاراً فأرسل السماء علينا مدراراً ، اللّهم اسقنا وأغثنا ، اللّهم اسقنا وأغثنا ، اللهمّ اسقنا وأغثنا ، اللّهم إنّا خلقٌ من خلقك وعبيدٌ من عبادك فلا تمنع عنّا بذنوبنا فضلك ، اللّهم اسقنا غيثاً مُغيثاً هنيئاً مريئاً سحّا طبقاً نافعاً غير ضارّ عاجلاً غير آجل ، اللهمّ لا تؤاخذنا بما فعله السُّفهاء منّا ، اللّهم أغث قلوبنا بالإيمان وديارنا بالمطر ، اللّهم أغثنا ، اللهم أغثنا ، اللهم أغثنا . وآخر دعوانا أن الحمد لله ربّ العالمين ، وصلى الله وسلّم وبارك وأنعم على عبده ورسوله نبيّنا محمّد وآله وصحبه أجمعين.
Ya Allah, kami memohonlah ampunan kepada-Mu, karena, sungguh, Engkau Maha Pengampun, maka Turunkan hujan yang lebat dari langit kepada kami.
Ya Allah, Berilah kami air dan hujan! Ya Allah, Berilah kami air dan hujan! Ya Allah, Berilah kami air dan hujan!
Ya Allah, kami adalah makhluk di antara makhluk-makhluk-Mu dan hamba di antara hamba-hamba-Mu, maka janganlah Engkau Tahan karunia-Mu kepada kami karena dosa-dosa kami. Ya Allah, Berilah kami air dengan hujan yang lebat, yang nikmat lagi baik, yang mengguyur lagi terus-menerus, yang bermanfaat dan tidak membawa bahaya, yang segera dan tidak tertunda.
Ya Allah, jangan Engkau Hukum kami karena apa yang telah dilakukan oleh orang-orang bodoh di antara kami. Ya Allah, Sirami hati kami dengan iman dan Sirami negeri kami dengan hujan. Ya Allah, Berilah kami hujan! Ya Allah, Berilah kami hujan! Ya Allah, Berilah kami hujan, dan kami akhiri doa kami dengan pujian kepada Allah, Tuhan semesta alam.
Semoga Allah Mencurahkan selawat, salam, keberkahan, dan nikmat untuk hamba dan utusan-Nya, Nabi kita Muhammad, dan juga untuk keluarga dan semua sahabatnya.
Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr
Sumber: