Khutbah Jumat Singkat Terbaru

Bersih Hati

Tidak Berharap Kecuali Kepada Allah dan Tidak Takut Kecuali Dosa

Khutbah Pertama:

الحمد لله الكريمِ المنَّان ، الرحيمِ الرحمن ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ؛ واسعُ الفضل والعطاء والجود والامتنان ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ، وصفيُّه وخليله ، المؤيَّد من ربه بالحجة والبرهان ؛ صلى الله وسلَّم عليه وعلى آله وصحبه ومن اتَّبعهم بإحسان . 

Ayyuhal mukminun ibadallah,

Bertkwalah kepada Allah, niscaya Anda akan mendapatkan penjagaan Allah. Dengan takwa pula Allah akan memberi petunjuk seseorang dalam urusan dunia dan agamanya. Takwa kepada Allah adalah mengerjakan apa yang Dia perintahkan berdasarkan petunjuk-Nya dan disertai dengan berharap pahala dari-Nya. Serta meninggalkan semua yang Dia larang berdasarkan petunjuk dari-Nya disertai dengan perasaan takut akan adzab-Nya.

Ayyuhal mukminun,

Terdapat satu kalimat yang agung, yang diucapkan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu. Beliau mengatakan, 

لَا يَرْجُو عَبْدٌ إِلَّا رَبَّهُ، وَلَا يَخَافُ إِلَّا ذَنبَه

“Janganlah seorang hamba berharap kecuali hanya kepada Allah. Tidaklah dia takut kecuali pada dosanya.”

Dalam dua kondisi inilah kebahagian dan kesuksesan di dunia dan akhirat dapat digapai. Perasaan takut dan harap dua amalan hati yang hanya bisa diketahui oleh Allah Ta’ala. Manusia tidak mampu mengetahui hakikat dan kualitasnya. Bahkan orang yang bersangkutan sendiri tidak bisa mengetahui kualitas rasa takut dan harap mereka kepada Allah.

Rasa harap adalah keinginan seseorang untuk mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat. Dan dua hal ini semua ada di tangan Allah Azza wa Jalla. Seseorang mendapatkan kebaikan dan dipalingkan dari keburukan, semua atas kehendak Allah. Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,

وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ

“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya.” [Quran Yunus: 107]

Demikian juga dengan firman-Nya,

مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [Quran Fathir: 2]

Oleh karena itu, wajib bagi seorang hamba dalam setiap harapnya mengaitkan hatinya kepada Allah. Dia tidak berharap kecuali hanya kepada Allah. Tidak ada keinginan dalam hatinya untuk meraih dunia dan akhirat kecuali dari Allah. Karena semua kebaikan itu berada di tangan Allah. seseorang tidak boleh menyadarkan pada dirinya sendiri. Menyandarkan diri pada kecerdasannya, kemampuannya, atau kepada orang lain. Harapannya harus hanya bergantung kepada Allah Ta’ala. 

Dan ini bukan sekadar pengakuan saja. Karena mudah saja bagi seseorang mengatakan, “Saya tidak berharap kecuali hanya kepada Allah”. Ini harus benar-benar diimani dan menancap di hati. Bertawakal kepada-Nya dan menaati apa yang Dia perintahkan agar mendatangkan keridhaannya. Inilah yang diinginkan dari seorang hamba.

Ayyuhal mukminun ibadallah,

Takut adalah perasaan khawatir akan ditimpa sesuatu yang buruk dan berbahaya. Dan perasaan ini pun ditujukan kepada Allah. Karena dosa itu dapat mendatangkan keburukan dan bahaya. 

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِير

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” [Quran Asy-Syura: 30]

Dan Allah lah yang mendatangkan keburukan dan bahaya tanpa ada seorang pun yang mampu menolaknya. Tatkala seseorang takut kepada Allah, maka dia akan menjauhi dosa. Sehingga perasaan takut tadi menghindarkannya dari keburukan dan bahaya di dunia dan akhirat.

Ibadallah,

Ketika seseorang memiliki karakter demikian. Dia tidak berharap kecuali hanya kepada Allah dan tidak takut kecuali pada dosanya. Pasti kehirupannya senantiasa diisi dengan ketaatan kepada Allah. menjauhi dosa. Dan merealisasikan tauhidnya.

Kemudian seseorang juga hendaknya selalu mengoreksi diri. Agar supaya hal ini bukan hanya sebatas pengakuan saja. Padahal dia jatuh pada hal yang bertolak belakang dengan ucapannya dalam keadaan tidak menyadarinya. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitabnya Az-Zuhud Muawiyah bin Qurrah berkata, “Aku menemui Muslim bin Yasar. Kukatakan padanya, ‘Aku tak mempunyai amalan yang besar. Namun aku sangat berharap kepada Allah Azza wa Jalla dan takut kepada-Nya’. Lalu ia menanggapi, ‘Maa syaa-a Allah. siapa yang takut pada sesuatu ia akan mewaspadainya. Diapa yang berharap sesuatu ia akan mengusahakannya. Aku tidak mengetahui sesuatu yang lebih mampu mengendalikan syahwat melebih rasa takut (kepada Allah). Atau seseorang mampu bersabar terhadap musibah karena dia yakin ada sesuatu yang dia harap dari kesabaran itu’. Muawiyah berkata, ‘Jadi, sebenarnya aku ini malah memuji diriku sendiri tanpa aku sadari’.”

Ibadallah,

Mari kita bersungguh-sungguh memperbaiki hati dan diri kita dalam menaati Allah Jalla wa ‘Ala. Kita perbaiki rasa harap dan takut kita kepada-Nya. Semakin seseorang mengenal Allah, makai a akan semakin takut dan harap kepada-Nya. Semakin menjauhi maksiat dan semakin taat. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” [Quran Fathir: 28]

Ayyuhal mukminun ibadallah,

Ketika seorang hamba istiqomah dalam rasa harap dan takutnya pasti Allah akan membalasnya dengan ganjaran yang besar, yang hanya Allah saja yang mengetahuinya. Terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu dan selainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjenguk seorang pemuda yang tengah sakaratul maut. Beliau bertanya,

كَيْفَ تَجِدُكَ؟

“Bagaimana kau rasakan kondisimu”?

Pemuda itu menjawab,

وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَرْجُو اللَّهَ، وَإِنِّي أَخَافُ ذُنُوبِي

“Demi Allah, hai Rasulullah. Sesungguhnya kurasakan aku benar-benar berharap kepada Allah dan takut akan dosa-dosaku.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ فِي مِثْلِ هَذَا المَوْطِنِ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا يَرْجُو وَآمَنَهُ مِمَّا يَخَافُ

“Tidaklah kedua hal itu terkumpul pada hati seseorang dalam kondisi seperti ini kecuali Allah beri apa yang ia harapkan dan membuatnya aman dari yang ia takutkan.”

نسأل الله الكريم رب العرش العظيم بأسمائه الحسنى وصفاته العليا أن يصلح قلوبنا أجمعين ، اللهم آت نفوسنا تقواها ، وزكِّها أنت خير من زكاها ، أنت وليها ومولاها . 

أقول هذا القول وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب؛ فاستغفروه يغفر لكم إنه هو الغفور الرحيم .

Khutbah Kedua:

الحمد لله حمد الشاكرين ، وأُثني عليه ثناء الذاكرين ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ؛ صلى الله وسلَّم عليه وعلى آله وصحبه أجمعين . أمَّا بعد أيها المؤمنون عباد الله : اتّقوا الله تعالى .

Ibadallah,

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan selainnya dari Saad bin Abi Waqqash radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

دَعْوَةُ ذِي النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الحُوتِ : لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ ؛ فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ

“Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: ‘Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin’ (tidak ada sesembahan yang benar kecuali Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah, melainkan Allah kabulkan baginya.”

Do aini menggabungkan dua hal yang agung. Yaitu tauhid dan istighfar. Karena kalimat laa ilaaha illallaah adalah kalimat tauhid. Dan ucapannya “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim” adalah pengakuan seseorang bahwa dia berdosa dan meminta ampunan.

Ibadallah,

Tauhid membuka pintu-pintu harap di dunia dan akhirat. Sedangkan istighfar menutup pintu-pintu keburukan. Dan alangkah bagusnya kalau seseorang memperbanyak dzikir dengan kalimat tauhid. Agar pintu-pintu kebaikan di dunia dan akhirat yang ia harapkan terbuka. Dan memperbanyak istighfar agar pintu-pintu keburukan tertutup.

واعلموا -رعاكم الله- أنَّ أصدق الحديث كلام الله ، وخير الهدى هُدى محمد صلى الله عليه وسلم ، وشرَّ الأمور محدثاتها ، وكلَّ محدثةٍ بدعة ، وكل بدعةٍ ضلالة ، وعليكم بالجماعة فإنَّ يد الله على الجماعة.

وصلُّوا وسلِّموا – رعاكم الله – على محمد بن عبد الله كما أمركم الله بذلك في كتابه فقال : ﴿ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً﴾ [الأحزاب:٥٦] ، وقال صلى الله عليه وسلم : ((مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا)) . 

اللهم صلِّ على محمدٍ وعلى آل محمَّد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميدٌ مجيد ، وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميدٌ مجيد ، وارض اللهم عن الخلفاء الراشدين الأئمة المهديِّين ؛ أبي بكرٍ وعمرَ وعثمان وعلي ، وارض اللهم عن الصحابة أجمعين ، وعن التابعين ومن تبعهم بإحسانٍ إلى يوم الدين ، وعنَّا معهم بمنك وكرمك وإحسانك يا أكرم الأكرمين .

اللهم أعزَّ الإسلام والمسلمين ، اللهم انصر من نصر دينك وكتابك وسنة نبيك محمدٍ صلى الله عليه وسلم ، اللهم انصر إخواننا المسلمين المستضعفين في كل مكان ، اللهم كن لهم ناصرًا ومُعينا وحافظًا ومؤيِّدا ، اللهم وعليك بأعداء الدين فإنهم لا يعجزونك ، اللهم إنَّا نجعلك في نحورهم ونعوذ بك اللهم من شرورهم . اللهم آمنَّا في أوطاننا، وأصلح أئمتنا وولاة أمورنا ، واجعلهم هداةً مهتدين .

اللهم آتِ نفوسنا تقواها ، وزكها أنت خير من زكاها ، أنت وليُّها ومولاها ، اللهم إنا نسألك الهدى والتقى والعفة والغنى . اللهم اغفر لنا ولوالدينا ولمشايخنا ولولاة أمرنا وللمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات . ربنا إنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين . ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار . وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين . 

Oleh tim KhotbahJumat.com
Artikel www.KhotbahJumat.com

Print Friendly, PDF & Email

Belajar Iqro Belajar Membaca Al-Quran

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI: +62813 26 3333 28