Khutbah Jumat Singkat Terbaru

Mari bersama menabung pahala amal jariyah untuk kehidupan kita kelak di akhirat.   BSI: 7086882242
a.n. Yayasan Yufid Network  

Seluruh dana untuk operasional produksi konten dakwah di Yufid: Yufid.TV, YufidEDU, Yufid Kids, website dakwah (KonsultasiSyariah.com, Yufid.com, KisahMuslim.com, Kajian.Net, KhotbahJumat.com, dll).

Yufid menerima zakat mal untuk operasional dakwah Yufid

Artikel Khutbah Jumat

Jagalah Keamanan dan Stabilitas Negeri Ini!

Khutbah Pertama

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

وَ إِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

أَمَّا بَعْدُ:

أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Semesta Alam yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar untuk memenangkannya atas semua agama dan cukup Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadi saksi. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang benar selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dengan mengakui-Nya dan men-tauhidkan-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala curahkan banyak limpahan selawat dan salam-Nya atas beliau beserta keluarganya dan para sahabatnya, amma ba’du.

Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala! Bersyukurlah kepada-Nya atas karunia-Nya atas kalian berupa keamanan, stabilitas, kenyamanan hidup, kedamaian, dan persatuan di negara ini. Itu semua karena berpegang dengan Kitab Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Sunah Rasul-Nya Ṣallallāhu ‘Alaihi wa Sallam dan berhukum dengan syariat-Nya. Itulah sebab yang mendatangkan kenikmatan dan menangkal kesulitan. Akan tetapi, musuh-musuh Islam dari dalam dan dari luar selalu berusaha untuk menggoyahkan dan menghilangkan nikmat ini dan menghapusnya dengan semua cara licik dan buruk. Ini adalah bukti kebenaran  sabdanya Ṣallallāhu ‘Alaihi wa Sallam:

Artinya: “Hampir saja umat-umat lain dari segala penjuru mengerumuni kalian seperti orang-orang lapar mengerumuni piring makanan.” Kami bertanya; “Apakah karena saat itu kita golongan minoritas?” Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bahkan kalian saat itu banyak, tapi kalian adalah buih seperti buih sungai, rasa ketakutan telah dicabut dari hati musuh kalian dan penyakit “Wahn” disemayamkan dalam hati kalian.” Kami bertanya, “Apa itu ‘Wahn’, wahai Rasulullah?” Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad). 

Sungguh ini adalah hadis agung yang menggambarkan realita zaman ini. Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan hal tersebut untuk memperingatkan kita ketika itu terjadi sehingga kita bisa mengambil tindakan kewaspadaan dan kehati-hatian. Mereka di sini mereka memecah-belah negara-negara kaum Muslimin dan negara-negara Arab, membunuh, mengusir, menghancurkan, dan memecah-belah mereka menjadi berkelompok-kelompok dan negara-negara persemakmuran. 

Namun negara ini, alhamdulillah, masih menikmati nikmat keamanan dan stabilitas, tetapi mereka menanamkan kejahatan di negara ini dengan berbagai macam cara, memasukkan pemikiran-pemikiran buruk untuk merusak para pemuda Muslim, baik dengan menjadikan mereka para ekstremis pada perkara yang tidak benar atau militan terhadap agama namun keliru, atau sebaliknya, dengan bermudah-mudahan dan pelemahan untuk mengeluarkan kita dari jalan pertengahan (moderat) yang telah Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi wa Sallam tinggalkan untuk kita.

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِى مُسْتَقِيمًا فَٱتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا۟ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ

Artinya: “Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. (QS. Al-An’am: 153).

Mereka juga mencoba meracuni akal dan merusak pikiran dengan menyebarkan narkoba dan minuman keras untuk merusak akal para pemuda kita, bahkan akal orang-orang tua kita dengan narkoba yang masuk ke negeri ini seperti derasnya aliran banjir yang datang dari segala penjuru karena menginginkan uang yang teramat berharga dan sangat menggoda bagi orang-orang durjana yang ingin mendapatkannya atau ingin merusak pikiran pemuda dan pemudi Muslimin agar tercipta generasi yang hina dan umat yang tidak ada kebaikannya, sehingga keberadaannya akan seperti ketiadaannya karena akal mereka sudah rusak dan pikiran mereka sudah hancur sehingga tidak ada lagi masa depan untuk mereka. Itulah yang mereka inginkan, seperti yang anda telah dengar dan baca dari berita-berita, obat-obatan terlarang dipromosikan oleh orang-orang dari dalam dan luar negeri untuk dimasukkan ke negara-negara Muslim. 

Mereka juga merusak kehormatan dengan tontonan-tontonan hina yang mereka tayangkan, tayangan-tayangan vulgar yang mencederai kehormatan, membuka aurat, dan mengandung adegan-adegan buruk yang membangkitkan syahwat. Lā ẖaula wa lā quwwata illā billāh. Itu semua ada di siaran-siaran televisi, media Internet, Twitter, ponsel atau di semua media yang ada di genggaman tangan pemuda dan pemudi kita hingga merusak keluarga dan kehormatan mereka. Lā ẖaula wa lā quwwata illā billāh.

Yang lebih berbahanya dari itu, apa yang dipromosikan berupa syubhat-syubhat yang merusak akidah dan menggerogoti agama, fatwa-fatwa ngawur dan sesat yang dikeluarkan oleh orang-orang dari segala penjuru, baik karena mereka bodoh dan tidak punya ilmu sama sekali atau memang mereka adalah ulama sesat. Kita berlindung kepada Allah dari mereka. 

Semua ini menyerang negara ini siang dan malam, dan korbannya adalah putra-putri kaum Muslimin. Media-media ini  menyerbu rumah-rumah dan mendatangi anak laki-laki dan perempuan di atas ranjang mereka yang memegang media-media ini. Mereka selalu menghadapnya dan memandangnya bahkan ketika mereka sedang berjalan, mengendarai mobil, tidur di kasur, dan duduk-duduk, Anda mendapati mata mereka tajam menatapnya dan menghadap ke arahnya. Sampai ada yang mengatakan bahwa media-media ini adalah candu. Barang siapa yang terbiasa akan kecanduan, dan dia tidak akan mampu mengendalikan dirinya untuk meninggalkannya, karena itu memang fitnah. Kita berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari mereka.

Wahai hamba-hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala, ini adalah bahaya besar! Kalian semua bertanggung jawab atas negara kalian dan anak-anak kalian! Kalian bertanggung jawab untuk mencegah masuknya keburukan masuk ke negara kalian dan menjadi penjaga negara ini, karena ini bukan hanya tanggung jawab petugas keamanan, tapi kalian semua adalah petugas keamanan. Keamanan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun tanggung jawab Anda juga. Terlebih, keamanan adalah untuk Anda sendiri, maka jagalah!

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ – المائدة: 2

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2).

Hendaknya kalian selalu waspada dan siap siaga dalam melawan kebatilan dan melaporkannya. Jangan diam walaupun sedikit apalagi menutupi sesuatu, karena ini seperti bara api atau percikan yang akan membakar semuanya jika didiamkan dan diabaikan. Jangan berkata bahwa ini adalah tugas pemerintah atau petugas keamanan. Memang betul, mereka adalah orang teratas yang mengemban tugas ini, tapi Anda semua juga petugas keamanan, karena keamanan adalah keamanan Anda dan negara adalah negara Anda. Jadi berhati-hatilah dan bersihkan rumah-rumah Anda dari media-media yang merusak ini, singkirkan itu semua dari tangan putra dan putri Anda sebelum masalah menjadi lebih buruk dan membinasakan semua orang.

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ – الأنفال: 25

Artinya: “Dan takutlah kalian dengan fitnah yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS. Al-Anfal: 25)

Apakah Anda tidak memperhatikan pengiriman besar-besaran dalam mobil-mobil besar yang berisi berbagai macam obat-obatan terlarang. Ini adalah senjata yang bisa menghancurkan satu negara! Sadarilah ini dan bantulah pemerintah untuk menjaga negara dari pemikiran-pemikiran ini. Jangan menutupi siapa pun atau mengatakan, “Ini bukan urusan kami, tapi urusan petugas keamanan.” Ini adalah urusan kita semua!

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ.

Artinya: “Barang siapa di antara kamu melihat kemungkaran hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan tangannya. jika tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan, jika tidak mampu juga, hendaklah ia mencegahnya dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim).

Wahai hamba-hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala! Sungguh negeri ini diincar banyak orang, oleh mereka yang bukan Islam dan bahkan negara-negara tetangga. Negeri yang dicemburui karena ada padanya nikmat keamanan, stabilitas, dan kelapangan hidup. Banyak yang iri dengan negara ini hingga orang-orang yang dengki tidak akan pernah tenang pikirannya sampai kenikmatan ini hilang dari negara ini.

Wahai hamba-hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala! Waspadalah, saling menjaga, beri peringatan, laporkan, jangan menutupi siapa pun, dan jangan menyepelekan hal ini, karena demi Allah ini sangat berbahaya dan bahayanya akan menimpa semua orang, bukan sekadar kelompok tertentu.

Wahai hamba-hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala! Dukunglah pemerintahan kalian! Dukung petugas keamanan Anda! Jadilah benteng negara Anda! Saling mengingatkanlah terhadap keburukan ini, karena ia dekat dan akan mengepung kalian jika kalian tidak melawannya.

Suatu ketika, Hudzaifah bin Al-Yaman, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala meridainya,  berkata:

كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ الْخَيْرِ، وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنِ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي‏.‏ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ، فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ، فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ ‏”‏ نَعَمْ ‏”‏‏.‏ قُلْتُ وَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ قَالَ ‏”‏ نَعَمْ، وَفِيهِ دَخَنٌ ‏”‏‏.‏ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ قَالَ ‏”‏ قَوْمٌ يَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ ‏”‏‏.‏ قُلْتُ فَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ ‏”‏ نَعَمْ دُعَاةٌ إِلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ، مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا ‏”‏‏.‏ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا فَقَالَ ‏”‏ هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا، وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا ‏”‏ قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِي إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ ‏”‏ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ ‏”‏‏.‏ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلاَ إِمَامٌ قَالَ ‏”‏ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا، وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ ‏”

Artinya: Orang-orang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam tentang kebaikan sedangkan aku bertanya kepadanya tentang keburukan, karena khawatir akan menimpaku. Aku berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya dahulu kami berada dalam jahiliyah dan keburukan, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kepada kami kebaikan ini, apakah setelah kebaikan ini akan ada keburukan? Beliau menjawab, “Iya, ada.” Aku berkata, “Apakah setelah keburukan itu akan ada lagi kebaikan?” Beliau menjawab, “Ada, namun padanya ada cela.” 

Aku berkata, “Apa cela itu?” Beliau menjawab, “Yaitu suatu kaum mengambil petunjuk selain petunjukku, engkau kenali di antara mereka dan engkau mengingkarinya.” Aku berkata, “Apakah setelah kebaikan itu akan ada lagi keburukan ?” Beliau menjawab, “Iya, yaitu akan ada para penyeru kepada pintu-pintu Jahannam, siapa yang mengikutinya akan dilemparkan ke dalamnya.” Aku berkata, “Wahai Rasulullah, sifatkan mereka kepada kami?” Beliau menjawab, “Mereka dari kulit kita dan berbicara dengan bahasa kita (umat Islam pen.).” Aku berkata, “Apakah yang engkau perintahkan kepadaku jika aku mendapati masa tersebut ?” Beliau menjawab, “Berpeganglah kepada jamaah kaum muslimin dan imam mereka.” Aku berkata, “Bila tidak ada jamaah dan imam?” Beliau menjawab, “Tinggalkan semua firqah walaupun engkau harus menggigit akar pohon lalu kematian mendatangimu dalam keadaan engkau menggigitnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis lain disebutkan: 

يُوشِكُ أَنْ يَكُونَ خَيْرَ مَالِ الرَّجُلِ غَنَمٌ يَتْبَعُ بِهَا شَعَفَ الْجِبَالِ وَمَوَاقِعَ الْقَطْرِ، يَفِرُّ بِدِينِهِ مِنَ الْفِتَنِ

Artinya: “Hampir-hampir (tiba masanya) harta seorang muslim hanyalah seekor kambing, ia giring ke puncak gunung dan tempat turunnya embun, ia pergi menyelamatkan agamanya dari fitnah.” (HR. Bukhari)

Wahai hamba-hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala Ketahuilah bahwa kalian bertanggung jawab di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas apa yang terjadi di negeri ini karena sebab kelalaian kalian dan sikap menyepelekan! Karena kalian malas dan melepaskan tanggung jawab ini kepada orang lain! Kalian semua bertanggung jawab dan akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman kepada kalian:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ – المائدة: 2

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2).

Semoga Tuhan memberkahi kalian dengan Al-Qur’an yang agung dan memberi manfaat bagi kita dari apa yang dikandungnya berupa penjelasan dan peringatan yang penuh hikmah. Saya cukupkan perkataan saya sampai di sini, saya meminta ampunan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk saya, Anda dan semua kaum Muslimin dari semua dosa. Mintalah ampunan-Nya karena sungguh Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَلاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ تَعْظِيمًا لِشَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوانِهِ، صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَعْوَانِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا..

أَمَّا بَعْدُ:

أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى:

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya, aku bersyukur kepada-Nya atas pemberian dan kemurahan-Nya, dan saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, semoga salawat dan salam-Nya terlimpah untuknya, keluarganya, dan para sahabatnya, amma ba’du.

Wahai hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sungguh kenikmatan tidak akan bertahan dan kekal kecuali dengan mensyukurinya:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ – إبراهيم: 7

Artinya: “Dan tatkala Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلاً قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَداً مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ – النحل: 112

Artinya: “Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS. An-Nahl: 112)

Begitu juga apa yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala ceritakan tentang umat-umat sebelumnya dan hukuman yang menimpa mereka karena kekafiran mereka terhadap karunia Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dalam kisah mereka ada nasihat, pelajaran, dan peringatan bagi setiap orang yang berakal budi.

Wahai hamba-hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala! Jagalah nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan cara mensyukuri nikmat-Nya dan waspadalah terhadap hilangnya nikmat itu. Nikmat itu tidak akan hilang kecuali karena perbuatan dan ketidakmampuan kalian dalam mensyukuri nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan menjaganya. 

Syukur tidak hanya dengan lisan saja, bukan sekadar mengucapkan, “Segala puji dan syukur bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.” Benar, ini adalah syukur, tetapi tidak cukup itu, mensyukuri nikmat mencakup tiga perkara:

1. Mengatakannya secara lahir, (berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala):

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ – الضحى: 11

Artinya: “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.” (QS. Ad-Duha: 11)

2. Mengakuinya secara batin bahwa itu dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan bukan karena upaya atau kekuatan Anda, tetapi itu murni karunia dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

3. Menggunakannya dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan tidak menggunakannya dalam kemaksiatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, barang siapa menggunakan nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam kemaksiatan, sungguh dia adalah orang yang kafir (ingkar) atas karunia Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan diancam dengan azab.

Wahai hamba-hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bertakwalah kepada-Nya! ketahuilah bahwa sebaik-baik ucapan adalah Kitab Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad Ṣallallāhu ‘Alaihi wa Sallam dan seburuk-buruk perkara adalah yang perkara yang diada-adakan, dan setiap bid’ah adalah kesesatan. Ikutilah Al-Jama’ah karena tangan Allah Subhanahu Wa Ta’ala berada di atas Al-Jama’ah, barang siapa yang menyelisihinya akan terasing di neraka.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا – الأحزاب: 56

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56).

Ya Allah, limpahkan salawat dan salam-Mu untuk hamba dan utusan-Mu, Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Ya Allah, ridailah para khalifah yang lurus dan imam yang terbimbing, Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, dan semua sahabat dan tabi’in, serta semua orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari Pembalasan.

Ya Allah, muliakan Islam dan kaum Muslimin, hinakanlah kesyirikan dan orang-orang musyrik, hancurkan musuh-musuh agama Islam, dan jadikanlah negeri ini aman dan tenteram dan begitu juga negeri-negeri Muslim lainnya secara umum, wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, lindungi negara ini! Ya Allah, lindungi negara ini! Ya Allah, lindungi negara yang aman dan stabil ini! Lindungi dari semua keburukan dan bencana, dan dari semua kejelekan dan fitnah, dan lindungi negara-negara Muslim pada umumnya, wahai Tuhan semesta alam. 

Ya Allah, kembalikan kepada mereka tipu daya orang yang membuat tipu daya dan hentikan kejahatan mereka dari kami. Sungguh Engkau Mahamampu atas segala sesuatu. 

Ya Allah dengan rahmat-Mu wahai Zat yang paling penyayang, lindungi keamanan, keimanan, stabilitas kami di tanah air kami dan jangan Engkau kuasakan atas kami orang-orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak sayang kepada kami karena sebab dosa-dosa kami. 

Ya Allah perbaikilah penguasa-penguasa kami dan jadikan mereka pembimbing dan orang yang terbimbing, bukan orang yang sesat dan menyesatkan. 

Ya Allah, bantulah mereka untuk mendukung kebenaran dan menegakkannya. Ya Allah, bantulah mereka dan arahkan mereka. Ya Allah, bawalah setiap dari mereka pada apa yang bermanfaat bagi mereka, Islam, dan kaum Muslimin, wahai Allah yang Maha Hidup, Maha Berdiri sendiri, dan Maha mendengarkan doa. Ya Tuhan kami, terimalah dari kami, sungguh Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.

Wahai Hamba-hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala!

 إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلا تَنقُضُوا الأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمْ اللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلاً إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kalian untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kalian berjanji dan janganlah kalian membatalkan sumpah-sumpah kalian itu  sesudah kalian meneguhkannya, sedang kalian telah menjadikan Allah sebagai saksi kalian (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.”  (QS. An-Nahl: 90-91).

Ingatlah Allah niscaya Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mengingatmu dan syukuri nikmat-Nya niscaya dia menambah bagimu.

وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

“Dan sesungguhnya mengingat Allah (dalam salat) adalah lebih besar (keutamaannya). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 45).

Khutbah Jumat oleh Syaikh Shalih al-Fauzan, 26/01/1435 H.

Print Friendly, PDF & Email

Belajar Iqro Belajar Membaca Al-Quran

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI: +62813 26 3333 28