Khutbah Jumat Singkat Terbaru

Mari bersama menabung pahala amal jariyah untuk kehidupan kita kelak di akhirat.   BSI: 7086882242
a.n. Yayasan Yufid Network  

Seluruh dana untuk operasional produksi konten dakwah di Yufid: Yufid.TV, YufidEDU, Yufid Kids, website dakwah (KonsultasiSyariah.com, Yufid.com, KisahMuslim.com, Kajian.Net, KhotbahJumat.com, dll).

Yufid menerima zakat mal untuk operasional dakwah Yufid

Artikel Khutbah Jumat

Nikmat Sehat Walafiat

نعمة الصحة والعافية

Oleh:

Dr. mahmud bin Ahmad ad-Dosari

د. محمود بن أحمد الدوسري

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسوله الكريم، وعلى آله وصحبه أجمعين، وبعد:

أسبغَ اللهُ تعالى علينا نِعَمَه ظاهرةً وباطنة، ومن أجلِّ النِّعم – بعد نعمة الإسلام – نِعْمَةُ الصحة والعافية، والسلامةُ من كلِّ ما يُكدر العيش؛ من الآلام والأسقام والأحزان.

Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam. Salawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Rasul-Nya yang mulia, dan kepada keluarga dan seluruh sahabat beliau. Amma ba’du:

Allah Ta’ala telah melimpahkan berbagai kenikmatan bagi kita lahir dan batin, dan di antara kenikmatan terbesar —setelah nikmat Islam— adalah kenikmatan sehat walafiat, dan selamat dari segala hal yang memperkeruh hidup, seperti rasa sakit, penyakit, dan kesedihan.

والصحة تاجٌ على رؤوس الأصِحَّاء لا يعرفها إلاَّ المرضى، ولكن الناس لِطُولِ إِلْفِهِم للصحة والعافية لا يشعرون بها، ولا يقدرونها حقَّ قدرها، وفي خِضَمِّ الأحداث الجارية، وانتشارِ الوباء العام “كورونا” تَنَبَّه الناسُ لِنِعمَةِ العافية؛ خشيةَ أنْ تُسْلَبَ منهم بغتة، ولنتأملْ كيف تعطَّلَتْ مَصالِحُ الدول والأفراد خوفاً من انتشار هذا الوباء، فلو أُصيب الإنسانُ بمرضٍ فإنه لا يجد طعمَ الحياة؛ بل لا يستطيع القيامَ بأمور الحياة على الوجه المطلوب، وربما يتمنَّى البعضُ الموتَ هرباً من آلام المرض، نسأل الله العفو والعافية.

Kesehatan merupakan mahkota di atas kepala orang-orang sehat, yang tidak diketahui nilainya kecuali oleh orang-orang yang sakit. Namun, karena manusia telah terbiasa dengan kesehatan, mereka menjadi tidak merasakannya dan tidak menghargainya dengan selayaknya. Lalu dalam kejadian yang telah berlalu dan tersebarnya wabah virus Korona, manusia kemudian tersadar dengan nikmat kesehatan, karena mereka khawatir kesehatan akan direnggut dari mereka secara tiba-tiba. Perhatikanlah bagaimana kemaslahatan berbagai negara dan pribadi menjadi terhenti karena takut dari paparan wabah ini. 

Ketika seorang insan terkena penyakit, ia tidak lagi dapat merasakan kenikmatan hidup, dan tidak dapat menjalankan urusan-urusan dalam hidup dengan semestinya, dan bahkan terkadang ada sebagian orang yang berharap meninggal dunia karena ingin kabur dari sakitnya penyakit. Kita memohon kepada Allah ampunan dan keselamatan.

ومن أعظم النِّعم نعمة العافية، التي لا تَطِيبُ الحياةُ إلاَّ بها؛ لذا قال النبيُّ صلى الله عليه وسلم: «مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا» حسن – رواه الترمذي، فالدنيا بحذافيرها لا تَطِيبُ إلاَّ بالأمن والعافية. وامتدح النبيُّ صلى الله عليه وسلم الصِّحةَ بقوله: «لاَ بَأْسَ بِالْغِنَى لِمَنِ اتَّقَى، وَالصِّحَّةُ لِمَنِ اتَّقَى خَيْرٌ مِنَ الْغِنَى، وَطِيبُ النَّفْسِ مِنَ النِّعَمِ» صحيح – رواه ابن ماجه.

Salah satu nikmat terbesar adalah nikmat kesehatan, yang kehidupan tidak akan tenteram tanpanya. Oleh sebab itu, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda:

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

“Barang siapa di antara kalian yang pada waktu pagi mendapat keamanan di rumahnya, kesehatan pada tubuhnya, dan memiliki makanan untuk harinya itu, maka seakan-akan ia diberikan kepadanya seluruh dunia.” (Hadis hasan, diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi).

والأغنياءُ أنفسُهم يغبطون الأصحاءَ على العافية؛ فعن قبيصة بن ذؤيب قال: (كُنَّا نَسْمَعُ نداءَ عبدِ الملكِ من وراءِ الحُجْرةِ في مرضة: يا أهل النِّعَم! لا تستقلُّوا شيئاً من النِّعَم مع العافية). فينبغي على الفقير المُعافَى أنْ يحمد اللهَ تعالى على نِعمةِ العافية، ولا يحسد الأغنياءَ على غِناهم، فكم من غنيٍّ بالمال؛ فقيرٍ بالعافية. فالغِنى لا ينفع صاحِبَه إذا سُلِبت منه العافية، حتى لا يأكل إلاَّ القليل من الأطعمة المعدودة، وكان يُقال: (صِحَّةُ الجِسم، أوفَرُ القِسْم). فمَنْ أُوتِيَ العافيةَ فظنَّ أنَّ أحداً أُعْطِيَ أكثرَ منه؛ فقد قلَّل كثيراً، وكثَّر قليلاً.

Dunia dan seluruh isinya tidak akan menjadi nikmat kecuali diiringi dengan keamanan dan kesehatan. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam juga memuji nikmat kesehatan dengan sabda beliau:

لاَ بَأْسَ بِالْغِنَى لِمَنِ اتَّقَى، وَالصِّحَّةُ لِمَنِ اتَّقَى خَيْرٌ مِنَ الْغِنَى، وَطِيبُ النَّفْسِ مِنَ النِّعَمِ

“Tidak mengapa kekayaan bagi orang yang bertakwa, tapi kesehatan bagi orang yang bertakwa lebih baik daripada kekayaan. Dan kebaikan hati adalah salah satu dari kenikmatan.”  (Hadis shahih, diriwayatkan oleh Ibnu Majah).

Orang-orang kaya sendiri juga merasa iri dengan orang-orang sehat atas kesehatan mereka. Diriwayatkan dari Qabishah bin Dzuaib, ia menceritakan, “Dulu kami mendengar teriakan Abdul Malik dari balik kamarnya saat sakitnya, ‘Wahai orang-orang yang mendapat kenikmatan! Janganlah kalian meremehkan kenikmatan sedikit pun jika masih disertai dengan kesehatan!’” 

Oleh sebab itu, hendaklah orang miskin yang sehat tetap bersyukur kepada Allah Ta’ala atas nikmat kesehatan, dan tidak merasa dengki terhadap orang-orang kaya atas kekayaan mereka, karena betapa banyak orang yang kaya harta tapi miskin kesehatan. Kekayaan tidak akan bermanfaat bagi pemiliknya jika nikmat kesehatan telah dicabut darinya, bahkan ia hanya mampu makan sedikit makanan saja. Ada ungkapan yang berbunyi, “Kesehatan badan merupakan pembagian rezeki yang paling melimpah.” Barang siapa yang dikaruniai kesehatan, lalu ia mengira bahwa ada orang lain yang diberi karunia yang lebih banyak darinya, maka sungguh ia telah menganggap sedikit hal yang banyak, dan menganggap banyak hal yang sedikit.

عباد الله.. فَلْنَشْكُر اللهَ تعالى الذي أسْبَغَ علينا جِلْبابَ الصِّحةَ والعافية، وهو القائل: ﴿ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ ﴾ [إبراهيم: 7]؛ كيف وقد أوجبَ اللهُ علينا شُكْرَ نِعَمِه بقوله تعالى: ﴿ وَاشْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ ﴾ [النحل: 114].

Wahai para hamba Allah!

Hendaklah kita bersyukur kepada Allah yang telah mengenakan kepada kita gaun kesehatan walafiat. Allah Ta’ala telah berfirman:

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ

“Apabila kalian bersyukur, maka pasti Aku akan menambah (kenikmatan itu) bagi kalian” (QS. Ibrahim: 7).

Bagaimana kita enggan bersyukur, sedangkan Allah Ta’ala telah mewajibkan kepada kita untuk mensyukuri segala nikmat-Nya melalui firman-Nya:

وَاشْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

“Dan bersyukurlah atas nikmat Allah, jika kepada-Nya kalian menyembah.” (QS. An-Nahl: 114).

الخطبة الثانية

الحمد لله… عباد الله.. من أعظم أسباب الصحة والعافية:

أنْ يعرف المسلمُ عِظَمَ قَدْرِ العافية، ويسعى في اغتنام العمر؛ لأنه قصير، يقول النبيُّ صلى الله عليه وسلم: «اغْتَنِمْ خَمْساً قبْلَ خَمْسٍ: حَياتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وفَراغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وشَبابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ» صحيح – رواه الحاكم. وقال عليه الصلاة والسلام: «نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ» رواه البخاري. ويومَ القيامةِ يُسألُ الإنسانُ عن صِحَّةِ جسمه؛ كما في قوله صلى الله عليه وسلم: «أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنْ يُقَالَ لَهُ: أَلَمْ أُصِحَّ جِسْمَكَ، وَأَرْوِكَ مِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ؟» صحيح – رواه ابن حبان والحاكم.

Khutbah Kedua

Segala puji hanya bagi Allah.

Wahai para hamba Allah! Di antara faktor terbesar untuk meraih nikmat sehat walafiat adalah mengetahui besarnya nilai kesehatan, dan berusaha memanfaatkan umur, karena umur itu singkat. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

اغْتَنِمْ خَمْساً قبْلَ خَمْسٍ: حَياتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وفَراغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وشَبابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ

“Manfaatkanlah lima hal sebelum datang lima hal: pertama, hidupmu sebelum datang matimu, kedua, sehatmu sebelum datang sakitmu, ketiga, waktu senggangmu sebelum datang waktu sibukmu, keempat, masa mudamu sebelum datang masa tuamu, kelima, dan masa kayamu sebelum datang masa miskinmu.” (Hadis shahih, diriwayatkan oleh Al-Hakim).

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu di dalamnya, yaitu nikmat kesehatan dan kelapangan waktu.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari).

Pada hari Kiamat, manusia akan ditanya tentang kesehatan badannya, sebagaimana yang disebutkan dalam sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam:

أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنْ يُقَالَ لَهُ: أَلَمْ أُصِحَّ جِسْمَكَ، وَأَرْوِكَ مِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ؟

“Hal pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari Kiamat adalah akan dikatakan kepadanya, ‘Bukankah Aku telah menjadikan badanmu sehat dan memberimu minuman yang segar?’” (Hadis shahih, diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim).

ومن أسباب الصحة والعافية:

الاشتغال بطاعة الله تعالى: قال ابن القيم – رحمه الله -: (ولا رَيْبَ أنَّ الصلاةَ نفسَها فيها من حِفظِ صحة البدن، وإذابةِ أخلاطِه وفضلاته، ما هو من أنفع شيءٍ له، سوى ما فيها مِن حِفظِ صِحَّةِ الإيمان، وسعادةِ الدنيا والآخرة، وكذلك قيامُ الليل مِن أنفع أسبابِ حفظِ الصحة، ومن أمنعِ الأُمور لكثيرٍ من الأمراض المُزمنة، ومن أنشطِ شيءٍ للبدنِ والرُّوحِ والقلب).

Di antara faktor terbesar untuk meraih nikmat sehat walafiat adalah menyibukkan diri dengan ketaatan kepada Allah Ta’ala. Ibnu Al-Qayyim Rahimahullah berkata, “Tidak diragukan bahwa shalat itu sendiri mengandung faktor untuk menjaga kesehatan badan, dan melebur lendir dan kotoran yang ada di badan. Tidak ada yang lebih bermanfaat baginya daripada ini, kecuali manfaat shalat berupa menjaga kesehatan iman, dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Demikian pula shalat malam termasuk faktor yang paling bermanfaat untuk menjaga kesehatan, salah satu pelindung paling kuat dari banyak penyakit kronis, dan salah satu hal yang paling bagus untuk mengaktifkan badan, jiwa, dan hati.”

ومن أسباب الصحة والعافية:

مزاولةُ الأنشطةِ الرياضية، وأكلُ الأطعمة النَّظيفة الصِّحِّية، وحمايةُ الجَسَدِ مِمَّا يَضُرُّه، والمبادرةُ إلى تناول الدواءِ الصحيح في وقته المُناسب، والتَّخلُّصُ من ضغوطات الحياة، قال ابن القيم – رحمه الله -: (ولَمَّا كانت الصَّحةُ والعافيةُ من أجَلِّ نِعَم الله على عبده، وأجْزَلِ عطاياه، وأوفرِ مِنحِه – بل العافيةُ المُطلقةُ أجَلُّ النِّعَمِ على الإطلاق – فحقيقٌ لِمَنْ رُزِقَ حظاً مِن التوفيق مراعاتُها، وحِفظُها، وحِمايتُها عمَّا يُضادها).

Di antara faktor terbesar untuk meraih nikmat sehat walafiat adalah menerapkan aktivitas-aktivitas olahraga, memakan makanan yang bersih dan sehat, menjaga tubuh dari hal-hal yang membahayakannya, dan segera mengonsumsi obat yang benar pada waktu yang tepat, serta menghindari tekanan-tekanan hidup. Ibnu Al-Qayyim Rahimahullah berkata, “Karena sehat walafiat merupakan salah satu nikmat Allah yang paling agung, karunia paling besar, dan pemberian yang paling melimpah bagi hamba-Nya —bahkan bisa dikatakan kesehatan adalah nikmat terbesar itu sendiri— maka sudah selayaknya bagi orang yang dikaruniai nikmat ini untuk memperhatikannya, menjaganya, dan melindunginya dari segala hal yang menyelisihinya.”

Sumber:

https://www.alukah.net/نعمة الصحة والعافية (خطبة)/

Sumber PDF

Print Friendly, PDF & Email

Belajar Iqro Belajar Membaca Al-Quran

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI: +62813 26 3333 28