Khutbah Jumat Singkat Terbaru

Mari bersama menabung pahala amal jariyah untuk kehidupan kita kelak di akhirat.   BSI: 7086882242
a.n. Yayasan Yufid Network  

Seluruh dana untuk operasional produksi konten dakwah di Yufid: Yufid.TV, YufidEDU, Yufid Kids, website dakwah (KonsultasiSyariah.com, Yufid.com, KisahMuslim.com, Kajian.Net, KhotbahJumat.com, dll).

Yufid menerima zakat mal untuk operasional dakwah Yufid

Fikih

Khotbah Jumat: Urgensi Doa Keluar Rumah serta Penjelasannya

شرح دعاء: “اللهم إني أعوذ بك أن أضل أو أضل…” 

Penjelasan Doa “Allāhumma aʿūdzu bika an aḏhilla au uḏhalla, …”

خطبة جمعة بتاريخ / 14-5-1423 هـ

Khotbah Jumat tanggal 14/5/1423 H

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونتوب إليه ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا ، من يهده الله فلا مضل له ، ومن يضلل فلا هادي له ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ؛ صلى الله وسلم عليه وعلى آله وأصحابه أجمعين وسلم تسليماً كثيرا . أما بعد أيها المؤمنون عباد الله : أوصيكم ونفسي بتقوى الله تعالى ، فإن تقوى الله جلّ وعلا هي خير زادٍ يبلِّغ إلى رضوان الله ، وهي وصية الله للأولين والآخرين من خلقه ، وهي وصية النبي صلى الله عليه وسلم لأمته ، وهي وصية السلف الصالح فيما بينهم . 

Sesungguhnya segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, dan meminta ampunan dan bertobat kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan amal perbuatan kami. Barang siapa yang Allah Beri petunjuk, niscaya tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa yang Allah Sesatkan, niscaya tidak ada yang bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah semata, Yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya Semoga selawat Allah dan salam penghormatan-Nya yang banyak terlimpah untuknya dan keluarganya serta seluruh sahabatnya.

Adapun berikutnya, wahai hamba-hamba Allah, aku berwasiat untuk diriku sendiri dan untuk kalian agar bertakwa kepada Allah Subẖānahu wa Taʿālā, karena sesungguhnya takwa kepada Allah Subẖānahu wa Taʿālā adalah sebaik-baik bekal yang mengantarkan kepada keridaan-Nya. Takwa adalah wasiat Allah Jalla wa ʿAlā kepada makhluk-makhluk-Nya yang terdahulu dan yang akan datang, wasiat Nabi yang mulia Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam kepada umatnya, dan juga wasiat para Salaf yang saleh —semoga Allah Merahmati mereka— yang saling diwasiatkan di tengah mereka. 

ثم اعلموا – رحمكم الله – أن الدعاء مفتاح كل خيرٍ في الدنيا والآخرة ، وأتمُّ الدعوات وأكملها وأجمعها لأبواب الخير وسبل الفلاح دعوات النبي الكريم صلى الله عليه وسلم ؛ فإنها مشتملةٌ على غاية المطالب العلية ونهاية المقاصد الرفيعة ، ومن يتأمل أدعية النبي الكريم صلى الله عليه وسلم المطلقة والمقيدة يجدها كذلك ، ولهذا – عباد الله – جدير بعبد الله المؤمن أن يتعرف على أدعية النبي صلى الله عليه وسلم وأن يحفظها وأن يحافظ عليها لينال خيرها وبركتها وثمارها العظيمة في الدنيا والآخرة . 

Kemudian, ketahuilah —semoga Allah Merahmati kalian— bahwa doa adalah kunci segala kebaikan dunia dan akhirat. Doa yang paling baik, sempurna, dan menyeluruh untuk segala pintu kebaikan dan jalan kesuksesan adalah doa-doa Nabi yang mulia Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam.

Doa-doa beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam mencakup keinginan-keinginan tertinggi dan harapan-harapan yang paling luhur. Barang siapa yang merenungkan doa-doa Nabi yang mulia Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam, baik yang sifatnya Mutlaq (tidak terikat dengan ibadah tertentu) maupun Muqayyad (terikat dengan ibadah tertentu), niscaya dia akan menemukan hal itu. Oleh karena itu, wahai hamba-hamba Allah, seyogianya seorang hamba Allah yang beriman mengenali doa-doa Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam ini, menghafalkannya, dan mengamalkannya secara rutin agar memperoleh keberkahan dan manfaatnya yang agung di dunia dan akhirat.

عباد الله : وفي هذه الوقفة نتأمل في دعاءٍ عظيم ثابتٍ عن النبي الكريم صلى الله عليه وسلم كان يقوله صلى الله عليه وسلم في كل مرة يخرج فيها من بيته ؛ روى أهل السنن الأربعة وغيرهم عن أم المؤمنين أم سلمة هند المخزومية زوج النبي صلى الله عليه وسلم ورضي الله عنها أنها قالت : ((مَا خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ بَيْتِي قَطُّ إِلَّا رَفَعَ طَرْفَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ : اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ )) .

Wahai hamba-hamba Allah, pada kesempatan ini, kita akan merenungkan sebuah doa agung yang sahih warid dari Nabi yang mulia Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam, yang biasanya beliau ucapkan setiap kali beliau keluar dari rumahnya. Para pengarang empat kitab Sunan dan selain mereka meriwayatkan dari Ibunda Kaum Mukminin, Ummu Salamah Hindun al-Makhzumiyah —Semoga Allah Meridainya—, salah satu istri Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam, berkata, “Tidak pernah sekali pun Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam meninggalkan rumahku kecuali beliau mengangkat pandangan matanya ke langit seraya berdoa, “Allāhumma aʿūdzu bika an aḏhilla au uḏhalla, au azilla au uzalla, au aẓlima au uẓlama, au ajhala au yujhala ʿalayy (artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ketersesatan atau disesatkan, dari ketergelinciran atau digelincirkan, dari kezaliman atau dizalimi, dari kebodohan atau dibodohi).”

عباد الله : هذا دعاءٌ عظيم كان يواظب عليه نبينا الكريم صلى الله عليه وسلم في كل مرة يخرج فيها من بيته كما هو واضح في كلام أم المؤمنين رضي الله عنها . وقولها : ((إِلَّا رَفَعَ طَرْفَهُ إِلَى السَّمَاءِ)) ؛ في هذا الإيمان بعلو الله جلّ وعلا ورفعته على خلقه جلّ وعلا ، وأنه مستوٍ على عرشه بائن من خلقه ، وفي هذا أيضاً – عباد الله – مراقبة الله جلّ وعلا واستحضار اطلاعه ورؤيته لعباده ، وأنه لا تخفى عليه خافية في الأرض ولا في السّماء ، وكم هو جميل في العبد المؤمن أن يستحضر في كل مرةٍ يخرج منها من بيته رؤية الله له واطلاعه عليه وعلمه بحاله وأنه لا تخفى عنه خافية ؛ وكل هذا مستفاد من رفع الطَّرْف إلى السماء فإن في هذا استحضارٌ لرؤية الله جلّ وعلا .

Wahai hamba-hamba Allah, ini adalah doa agung yang dirutinkan oleh Nabi kita yang mulia Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam setiap kali beliau keluar dari rumahnya, sebagaimana hal tersebut jelas dinyatakan dalam perkataan Ibunda Kaum Mukminin —Semoga Allah Meridainya—. Adapun perkataannya —Semoga Allah Meridainya—, “… mengangkat pandangan matanya ke langit …” mengandung keimanan bahwa Allah Jalla wa ʿAlā di atas dan tinggi di atas seluruh ciptaan-Nya Jalla wa ʿAlā dan Dia Berada di atas Arasy-Nya, yang terpisah dari ciptaan-Nya. Wahai hamba-hamba Allah, dalam perkataannya ini juga mengisyaratkan Murāqabah (Merasa diawasi Allah) dan kesadaran bahwa Allah Melihat dan Memandang hamba-hamba-Nya, dan bahwa tidak ada sesuatu pun yang samar bagi-Nya di langit maupun di bumi.

Betapa eloknya jika seorang hamba yang beriman setiap kali dia keluar dari rumahnya senantiasa mengingat bahwa Allah Melihat dan Memandang diri, perbuatan, dan keadaannya dan bahwa tidak ada sesuatu pun pada dirinya yang samar bagi-Nya. Semua faedah ini disarikan dari perbuatan beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam yang mengangkat pandangan matanya ke langit, karena dalam perbuatan itu ada isyarat bahwa beliau menghadirkan rasa diawasi oleh Allah Jalla wa ʿAlā.

ثم – عباد الله – إن من يخرج من بيته لا بد له من الاحتكاك بالناس ومعاشرتهم والخلطة بهم ، والناس أصناف عديدة : منهم المحسنُ ، ومنهم المسيء ، ومنهم ما بين ذلك ؛ ولهذا من يخرج إلى الناس ويحتك بهم ويخالطهم لابد وأن تسبب هذه المخالطة والمعاشرة أنواعاً من الأمور أو المخالفات التي ينبغي عليه أن يحذرها وأن يحذر من الوقوع فيها ، وقد جمعها النبي صلى الله عليه وسلم في هذا الدعاء العظيم الجامع . 

Kemudian, wahai hamba-hamba Allah, orang yang keluar dari rumahnya sudah pasti akan berinteraksi dengan manusia, bergaul dengan mereka, dan bercampur di tengah mereka, sementara manusia itu bermacam-macam jenisnya; ada yang baik, ada yang buruk, dan ada juga yang berada di antara keduanya. Oleh karena itu, barang siapa yang keluar dari rumahnya lalu berinteraksi, bergaul, dan bercampur dengan manusia maka hal-hal itu pasti berpotensi menyebabkan beberapa pelanggaran syariat yang harus diwaspadai dan dia harus berhati-hati agar tidak terjerumus ke dalamnya. Semua itu dikumpulkan oleh Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam dalam doa agung yang agung dan komprehensif ini.

عباد الله : إن المسلم في كل مرة يخرج فيها من بيته ينبغي عليه أن يستحضر هذه المعان الأربعة الواردة في هذا الحديث العظيم ، وأن يحذرها غاية الحذر ، وأن يسأل الله جلّ وعلا أن يعيذه منها ((اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ )) ، في كل مرة تخرج فيها من بيتك ينبغي أن تحذر من الوقوع في شيء من هذه الأمور الأربعة : الضلال ، والزلل ، والظلم ، والجهل ؛ وكلها خطيرة وموبقة ومهلكة للعبد إذا وقع في شيء منها ، وهي قد تقع من العبد تجاه الآخرين ، وقد تقع من الآخرين تجاهه ، وقد اشتمل دعاء النبي صلى الله عليه وسلم على الاستعاذة من هذه الأمور الأربعة سواءً في وقوعها من العبد تجاه الآخرين ، أو في وقوعها من الآخرين تجاهه . 

Wahai hamba-hamba Allah, sesungguhnya seorang muslim setiap kali meninggalkan rumahnya, seyogianya dia mengingat-ingat empat kandungan makna yang disebutkan dalam hadis agung ini, serta harus sangat berhati-hati terhadapnya, sembari memohon kepada Allah Jalla wa ʿAlā agar Melindunginya dari hal-hal itu. “Allāhumma aʿūdzu bika an aḏhilla au uḏhalla, au azilla au uzalla, au aẓlima au uẓlama, au ajhala au yujhala ʿalayya (artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ketersesatan atau disesatkan, dari ketergelinciran atau digelincirkan, dari kezaliman atau dizalimi, dan dari kebodohan atau dibodohi).”

Setiap kali Anda keluar dari rumah Anda, seyogianya Anda sangat berhati-hati agar tidak terjerumus pada empat hal itu; (1) ketersesatan, (2) ketergelinciran, (3) kezaliman, dan (4) kebodohan. Semua ini adalah bahaya, yang mencelakai dan membinasakan seorang hamba jika ia terjerumus ke dalam salah satu dari hal-hal itu. Hal-hal itu kadang juga bisa orang lakukan terhadap orang lain, sebagaimana juga bisa juga terjadi dari orang lain terhadap dirinya. Doa Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam ini berisi permohonan perlindungan dari empat perkara tersebut, baik dari sisi seorang hamba yang melakukannya terhadap orang lain, maupun dari orang lain yang melakukannya terhadap dirinya.

وقوله عليه الصلاة والسلام : ((اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ)) فيه سؤال الله جلّ وعلا أن يجنِّبه الضلال وهو ضد الهداية ، سواءً أن يضل بنفسه بأن يوقعها في شيء من الذنوب أو أنواعٍ من المخالفات ، أو يُضلَّ غيره من عباد الله المؤمنين ، وقوله (( أو أُضَلَّ )) أي أن يضلني غيري ، فقد يخرج الإنسان من بيته آمناً مطمئنا لا يريد شراً ولا يطلب غواية فيلقاه أحد المضلِّين في طريقه فيُضلُّه عن سواء السبيل ويصرفه عن الجادة السَّوية ، ولهذا سُنَّ للمسلم إذا خرج من بيته أن يستعيذ بالله من أن يضل هو في نفسه ، أو يُضل غيره ، أو أن يُضلَّه غيره عن سواء السبيل . 

  • Dalam sabda beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam, “Allāhumma aʿūdzu bika an aḏhilla au uḏhalla, … (artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesesatan atau disesatkan, …) ada permohonan kepada Allah Jalla wa ʿAlā agar Menjauhkannya dari kesesatan, yang merupakan lawan dari hidayah, baik menyesatkan dirinya sendiri dengan menjerumuskan dirinya sendiri dalam dosa atau bentuk-bentuk pelanggaran, maupun menyesatkan hamba-hamba Allah yang beriman lainnya.

    Dalam sabda beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam, “uḏhalla (disesatkan)” artinya disesatkan oleh orang lain. Seseorang terkadang keluar dari rumahnya dengan aman dan tenteram tanpa ada niat buru apa pun atau sengaja mencari masalah, tetapi kemudian ia bertemu orang yang menyesatkan di jalan lalu menyesatkannya dari jalan yang benar dan memalingkannya dari jalan yang lurus. Oleh karena itu, disunahkan bagi seorang muslim jika keluar rumahnya untuk memohon perlindungan kepada Allah agar dia tidak menyesatkan diri sendiri, menyesatkan orang lain, atau disesatkan oleh orang lain dari jalan yang lurus.

وقوله صلى الله عليه وسلم: ((أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ)) ؛ الزلل : هو السقوط والهوي من حيث لا يشعر الإنسان ، والمراد بقوله : ” اللهم إني أعوذ بك أن أزل ” أي أن أقع في الذنب أو الإثم أو المخالفة من حيث لا أشعر ، وقوله :   “أو أُزَلَّ” : أي أن يفعل بي أحد ذلك ؛ بأن يوقعني في الزلل ويوقعني في التهلكة .

  • Adapun sabda beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam, “… au azilla au uzalla, … (artinya: … dari ketergelinciran atau digelincirkan …),” maka Zalal (ketergelinciran) adalah terjatuh dan terjerembab pada tempat yang tidak disadari (akan menggelincirkannya), jadi makna doa “Aku berlindung kepada-Mu dari ketergelinciran atau digelincirkan …” adalah berlindung agar tidak terjerumus ke dalam maksiat, dosa, atau pelanggaran syariat di tempat yang tidak disadari (akan menjerumuskannya). Adapun sabda beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam, “uzalla (digelincirkan)” bermakna ada orang lain yang melakukan hal itu terhadap diriku, yakni sengaja menjerumuskan diriku dalam ketergelinciran dan kebinasaan.

وقوله في هذا الدعاء : ((أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ)) ؛ الظلم – عباد الله – : وضع الأمور في غير مواضعها ؛ بالاعتداء على الناس في أموالهم أو أشخاصهم أو أعراضهم أو غير ذلك . وقوله ” أن أَظلِم” : أي أن يقع مني الظلم تجاه الآخرين سواءً في أموالهم أو أعراضهم أو أشخاصهم أو غير ذلك . وقوله ” أو أُظلَم” : أي أن يتعدى عليَّ أحد من الناس بأي نوع من أنواع الظلم ؛ فهو يسأل لله جلّ وعلا أن يجنبه ظلم الآخرين وأن يجنبه ظلم الآخرين له، فلا يظلِم أحدا ولا يظلمه أحد . 

  • Adapun sabda beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam dalam doa ini, “… aẓlima au uẓlama, … (artinya: … dari kezaliman atau dizalimi …),” maka kezaliman, wahai hamba-hamba Allah, artinya meletakkan segala sesuatu bukan pada tempatnya; yakni dengan menzalimi orang lain dalam urusan harta, jiwa, kehormatan, dan lainnya. Sabda beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam “aẓlima (aku menzalimi)” artinya aku melakukan kezaliman terhadap orang lain, baik dalam urusan harta, jiwa, kehormatan, dan lainnya. Adapun sabda beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam “uẓlama (dizalimi)” artinya bahwa ada orang yang menzalimiku dengan suatu perbuatan zalim. Jadi, beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam memohon kepada Allah Jalla wa ʿAlā agar menjauhkannya dari kezaliman terhadap orang lain atau kezaliman orang lain terhadap dirinya, sehingga dia tidak menzalimi seorang pun dan tidak ada seorang pun yang menzaliminya.

وقوله في هذا الدعاء: ((أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ)) أي أن أفعل مع الناس فعل الجهلاء وطريقة السفهاء من السب والسخرية والاستهزاء وغير ذلك ، أو أن يفعل معي أحدٌ شيئا من ذلك ؛ فهو يتعوذ بالله من أن يَفعَل فعل الجهلاء أو أن يُفعَل به فعل الجهلاء . 

  • Adapun sabda beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam dalam doa ini, “… au ajhala au yujhala ʿalayya … (artinya: dari kebodohan atau dibodohi),” artinya aku melakukan terhadap orang lain perbuatan orang-orang bodoh dan perilaku orang-orang dungu, seperti menghina, mencemooh, mengejek, dan lain-lain, maupun ada seseorang yang melakukan hal-hal itu padaku. Jadi, beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam berlindung kepada Allah agar tidak melakukan perbuatan orang-orang bodoh atau ada orang lain yang melakukan perbuatan itu terhadapnya.

فهذا – عباد الله – دعاءٌ عظيم كان يقوله نبينا الكريم صلى الله عليه وسلم في كل مرة يخرج فيها من بيته ، فعلينا – عباد الله – أن نقتدي بنبينا الكريم عليه الصلاة والسلام وأن نترسَّم خطاه وأن نسير على نهجه ؛ فإنه خير النهج وأتم الهدى . عباد الله : وعندما يدعو المسلم بهذا الدعاء العظيم عليه أن يبذل الأسباب العظيمة التي يتحقق بها نيل المقصود وتحقيق المراد ؛

Jadi, wahai hamba-hamba Allah, ini adalah doa agung yang biasa diucapkan oleh Nabi kita yang mulia Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam setiap kali beliau keluar dari rumahnya. Maka dari itu, wahai hamba-hamba Allah, kita harus meneladan Nabi kita yang mulia Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam, mengikuti jejak beliau, dan mengadopsi gaya hidup beliau, karena itulah gaya hidup terbaik dan petunjuk yang paling sempurna. Wahai hamba-hamba Allah, ketika seorang muslim memanjatkan doa yang agung ini, dia juga harus mengerahkan upaya-upaya maksimal demi tercapainya maksud dan tujuan yang diharapkan dalam doa ini.

 فأنت إذا قلت هذه الكلمات فإنك بذلك تكون قد دعوت الله ، واستعنت به ، والتجأت إليه، وفوضت أمرك إليه سبحانه ، ثم يجب عليك بعد ذلك أن تبذل الأسباب بأن تبتعد عن هذه الأمور وأن تحذر غاية الحذر من الوقوع فيها . وإنا لنسأل الله جلّ وعلا أن يعيذنا وإياكم من الضلال ، اللهم إنا نعوذ بك أن نَضِل أو نُضَل أو نزِلَّ أو نُزَلَّ أو نظلِم أو نظلَم أو نجهَل أو يُجهل علينا إنك سميع مجيب . هذا وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين. 

Jadi, jika Anda mengucapkan kalimat-kalimat doa ini, maka itu artinya Anda telah berdoa kepada Allah Subẖānahu wa Taʿālā, memohon pertolongan kepada-Nya, berlindung kepada-Nya, dan Menyerahkan segala urusan Anda kepada-Nya Subẖānahu wa Taʿālā, maka setelah itu, Anda harus melakukan upaya semaksimal mungkin untuk menjauhi hal-hal tersebut dan berhati-hati agar tidak terjatuh ke dalamnya. Kami memohon kepada Allah agar Melindungi kami dan Anda semua dari kesesatan. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari ketersesatan atau disesatkan, dari ketergelinciran atau digelincirkan, dari kezaliman atau dizalimi, dan dari kebodohan atau dibodohi, sesungguhnya, Engkau Maha Mendengar Doa, demikian, dan kami akhiri doa kami dengan pujian kepada Allah, Tuhan semesta alam.

الخطبة الثانية :

الحمد لله عظيم الإحسان ، واسع الفضل والجود والامتنان ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ؛ صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه أجمعين وسلم تسليماً كثيرا . أما بعد عباد الله : اتقوا الله تعالى وراقبوه في السر والعلانية مراقبة من يعلم أن ربه يسمعه ويراه .

Khotbah Kedua:

Segala puji bagi Allah, Yang agung kedermawanan-Nya, luas karunia, kemurahan, dan pemberian-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang benar selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga Allah Melimpahkan selawat dan salam kepadanya, keluarganya, dan semua sahabatnya. Adapun berikutnya, wahai hamba-hamba Allah, bertakwalah kepada Allah Subẖānahu wa Ta’ālā dan hadirkanlah rasa Murāqabah (merasa diawasi oleh Allah) dalam kesendirian maupun keramaian dengan Murāqabah-nya seorang hamba mengetahui bahwa Tuhannya Mendengar dan Melihatnya.

ثم اعلموا – عباد الله – أن مخالطة الناس والاحتكاك بهم تولِّد أنواعاً من الأمور التي ينبغي على العبد أن يكون في حيطة من الوقوع فيها ، وذلك – عبادَ الله – إنما يكون بمراقبة الله والالتجاء إليه والاعتماد عليه وحده وتفويض الأمور إليه سبحانه ، ولهذا ثبت في حديث آخر أن النبي صلى الله عليه وسلم أرشد من يخرج من منزله أن يقول : ((بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ )) ، وبيَّن عليه الصلاة والسلام أن من قال ذلك فإنه يُهدَى ويُكفَى ويُوقَى ولم يقرَبْهُ شيطان . 

Kemudian, ketahuilah, wahai hamba-hamba Allah, bahwa bergaul dan berinteraksi dengan manusia akan menimbulkan berbagai macam hal negatif yang seyogianya seorang hamba harus berhati-hati agar tidak terjerumus ke dalamnya. Wahai hamba-hamba Allah, hal itu hanya akan terwujud dengan menghadirkan rasa Murāqabah, berlindung kepada-Nya, bergantung hanya kepada-Nya, dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya Subẖānahu wa Taʿālā. Maka dari itulah, ada sebuah hadis sahih yang lain yang menyebutkan bahwa Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam memberi bimbingan kepada orang yang keluar rumah untuk mengucapkan, “Bismillāhi tawakkaltu ‘alallāhi wa lā ẖaula wa lā quwwata illā billāh (artinya: Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah).” (HR. Abu Dawud)

Kemudian, beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam menjelaskan bahwa barang siapa yang membacanya niscaya dia akan diberi petunjuk, dicukupi, dilindungi, dan tidak akan didekati setan.

عباد الله : وهذه الكلمات كُلَّها توكلٌ على الله واعتمادٌ عليه وتفويضٌ للأمور إليه سبحانه وتعالى ، وهذا – عباد الله – فيه دلالة على أن العبد لا غنى له عن ربِّه طرفة عين في كل شأن من شؤونه وفي كل أمر من أموره . فنسأل الله جلّ وعلا أن يجعلنا وإياكم من المتوكِّلين عليه حقا ، من المؤمنين به صدقا ، من المستعيذين به في كل أمر صغير أو كبير إنه تبارك وتعالى خير مسؤول وأعظم مأمول جلّ وعلا. 

Wahai hamba-hamba Allah, kalimat-kalimat ini semuanya adalah tawakal, bersandar, dan penyerahan segala urusan kepada-Nya Subẖānahu wa Taʿālā. Wahai hamba-hamba Allah, dalam doa ini ada isyarat bahwa seorang hamba tidak bisa tidak butuh Tuhannya walaupun hanya sekejap mata dalam setiap masalah dan urusannya. Kami mohon kepada Allah Jalla wa ʿAlā agar Menjadikan kami dan kalian semua termasuk orang-orang yang bertawakal kepada-Nya dengan benar, beriman dengan benar, dan berlindung kepada-Nya dalam segala perkara, baik kecil maupun besar, sesungguhnya Dia Tabāraka wa Taʿālā sebaik-baik Zat Yang diminta dan seagung-agung Zat yang kepada-Nya Jalla wa ʿAlā orang-orang kembali.

ثم عباد الله : اعلموا أن الله تبارك وتعالى أمركم بالصلاة والسلام على نبيه الكريم صلى الله عليه وسلم فقال جلّ وعلا : إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً [الأحزاب:56] ، وقال صلى الله عليه وسلم : ((مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا)) . اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد ، وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد . وارض اللهم عن الخلفاء الراشدين الأئمة المهديين أبي بكر وعمر وعثمان وعلي ، وارض اللهم عن الصحابة أجمعين وعن التابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين ، وعنا معهم بمنِّك وكرمك وإحسانك يا أكرم الأكرمين .

Kemudian, wahai hamba-hamba Allah, ketahuilah bahwa Allah Subẖānahu wa Ta’ālā Memerintahkan kepada kalian untuk berselawat kepada Nabi yang mulia Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam dengan Berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Berselawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56). Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam juga bersabda, “Barang siapa berselawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).

Ya Allah, Limpahkanlah selawat untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah Limpahkan selawat untuk Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sungguh, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia, dan Limpahkanlah berkah untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah Limpahkan berkah untuk Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sungguh, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, Ridailah para khalifah yang terbimbing dan para imam yang mendapat petunjuk; Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Ya Allah, Ridailah juga para Sahabat seluruhnya, para Tabiin, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari Kiamat, serta kami dan mereka semua dengan karunia, kedermawanan, dan kebaikan-Mu, wahai Zat Yang paling dermawan.

اللهمّ أعز الإسلام والمسلمين ، وأذل الشرك والمشركين ، ودمر أعداء الدين ، اللهم انصر من نصر الدين ، اللهم انصر إخواننا المسلمين في كل مكان ، اللهم انصرهم في فلسطين وفي كل مكان ، اللهم انصرهم نصراً مؤزرا ، اللهم أيِّدهم بتأييدك واحفظهم بحفظك يا ذا الجلال والإكرام ، اللهم وعليك باليهود الغاصبين المجرمين المعتدين فإنهم لا يُعجزونك ، اللهم مَزِّقْهم شر ممزق ، اللهم ألق الرعب في قلوبهم وشتت شملهم وخالف كلمتهم يا حي يا قيوم يا ذا الجلال والإكرام . 

Ya Allah, Muliakanlah Islam dan kaum muslimin, Hinakanlah kesyirikan dan kaum musyrikin, dan Binasakan musuh-musuh Islam! Ya Allah, Tolonglah orang yang menolong agama Islam. Ya Allah, Tolonglah saudara-saudara kami di mana pun mereka berada. Ya Allah, Tolonglah mereka yang berada di Palestina dan di mana pun mereka berada. Ya Allah, Tolonglah mereka dengan pertolongan besar-besaran! Ya Allah, Tolong mereka dengan pertolongan-Mu, dan Jagalah mereka dengan penjagaan-Mu, wahai Yang Maha Hidup lagi Maha Mandiri.

Ya Allah, kami serahkan kepada-Mu para penjajah Yahudi yang lalim dan durjana, sesungguhnya mereka tidak mampu melemahkan-Mu. Ya Allah, Hancur leburkan mereka sehancur-hancurnya! Ya Allah, Masukkan rasa takut dalam hati-hati mereka, dan Buatlah hati mereka berselisih dan persatuan mereka tercerai berai, wahai Yang Maha Hidup, Yang Maha Mandiri, lagi Maha Perkasa. 

اللهم آمنا في أوطاننا وأصلح أئمتنا وولاة أمورنا ، واجعل ولايتنا فيمن خافك واتقاك واتبع رضاك يا رب العالمين، اللهم وفق ولي أمرنا لما تحب وترضى ، وأعنه على البر والتقوى ، وسدده في أقواله وأعماله ، وألبسه ثوب الصحة والعافية . اللهم وفق جميع ولاة أمر المسلمين للعمل بكتابك واتباع سنة نبيك محمد صلى الله عليه وسلم ، واجعلهم رأفةً ورحمة على عبادك المؤمنين . 

Ya Allah, Berilah kami keamanan di tanah air kami, Perbaikilah para pemimpin kami dan para pemegang kekuasaan kami, dan Serahkan negeri kami kepada orang yang takut dan bertakwa kepada-Mu serta mengikuti rida-Mu, wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, Berilah taufik untuk penguasa kami kepada perkara yang Engkau Cintai dan Ridai, Bantulah ia melakukan kebaikan dan ketakwaan, Luruskan ucapan dan perbuatannya, serta Pakaikanlah pakaian kesehatan dan keselamatan untuknya. Ya Allah, Berikan taufik kepada semua penguasa umat Islam untuk mengamalkan Kitab-Mu dan mengikuti syariat-Mu dan Jadikan mereka rahmat dan kasih sayang untuk hamba-hamba-Mu yang bertakwa.

اللهم آت نفوسنا تقواها زكها أنت خير من زكاها أنت وليها ومولاها ، اللهم اغفر لنا ذنبنا كله دقه وجله أوله وآخره سره وعلنه ، اللهم اغفر لنا ما قدمنا وما أخرنا وما أسررنا وما أعلنا وما أنت أعلم به منا أنت المقدم والمؤخر لا إله إلا أنت . اللهم أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا ، وأصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا ، وأصلح لنا آخرتنا التي فيها معادنا ، واجعل الحياة زيادةً لنا في كلِّ خير والموت راحةً لنا من كل شر . 

Ya Allah, Berikanlah kepada jiwa-jiwa kami ketakwaannya dan Sucikanlah ia karena Engkaulah sebaik-baik Zat Yang Mensucikannya, Engkaulah Penjaganya dan Pelindungnya. Ya Allah, Ampunilah semua dosa-dosa kami, yang kecil maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, dan yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. Ya Allah, Ampunilah kami atas dosa yang kami dahulukan dan yang kami akhirkan, yang kami tutup-tutupi dan yang kami tampakkan, dan dosa yang Engkau jauh lebih Mengetahuinya daripada kami, Engkaulah Yang Maha Mendahulukan dan Yang Maha Mengakhirkan, Yang tiada tuhan selain Engkau.

Ya Allah, wahai Tuhan kami, Perbaikilah untuk kami agama kami yang merupakan benteng semua urusan kami, Perbaikilah untuk kami dunia kami yang menjadi tempat penghidupan kami, dan Perbaikilah untuk kami akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami, serta Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan dalam setiap kebaikan dan Jadikanlah kematian sebagai peristirahatan dari segala keburukan.

اللهم أصلح ذات بيننا وألِّف بين قلوبنا واهدنا سبل السلام وأخرجنا من الظلمات إلى النور ، وبارك لنا في أسماعنا وأبصارنا وقواتنا وأزواجنا وأموالنا وذرياتنا واجعلنا مباركين أينما كنا . اللهم اجعلنا شاكرين لنعمك مقرِّين لك بها مستعملين لها في طاعتك يا حي يا قيوم ، ربنا إنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين . ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار .عباد الله : اذكروا الله يذكركم ، واشكروه على نعمه وآلائه يزدكم ،  وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ  .

Ya Allah, Perbaiki hubungan di antara kami, Satukan hati kami, Tuntun kami kepada jalan keselamatan, Keluarkan kami dari kegelapan menuju cahaya, dan Berkahilah kami dalam pendengaran, penglihatan, kekuatan, pasangan,harta, dan anak keturunan kami, dan Jadikanlah kami orang yang diberkahi di mana pun kami berada. Ya Allah, Jadikan kami orang yang senantiasa mensyukuri nikmat-Mu, mengakui bahwa semua itu dari-Mu, dan menggunakannya dalam ketaatan kepada-Mu, wahai Yang Maha Hidup lagi Maha Mandiri.

Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menzalimi diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak Mengampuni kami dan Memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi. Ya Tuhan kami, Berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan Lindungi kami dari siksa neraka. Wahai hamba-hamba Allah, ingatlah Allah niscaya Dia akan Mengingat kalian dan bersyukurlah kepada-Nya niscaya Dia akan Menambah nikmat-Nya kepada kalian, sesungguhnya mengingat Allah (dalam salat) adalah lebih besar (keutamaannya), dan Allah Mengetahui apa yang kalian kerjakan. 

Sumber: https://www.al-badr.net/detail/RfN7tsJHOE

PDF Sumber Artikel.

Audio Sumber Artikel.

Print Friendly, PDF & Email

Belajar Iqro Belajar Membaca Al-Quran

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI: +62813 26 3333 28