Khutbah Jumat Singkat Terbaru

Mari bersama menabung pahala amal jariyah untuk kehidupan kita kelak di akhirat.   BSI: 7086882242
a.n. Yayasan Yufid Network  

Seluruh dana untuk operasional produksi konten dakwah di Yufid: Yufid.TV, YufidEDU, Yufid Kids, website dakwah (KonsultasiSyariah.com, Yufid.com, KisahMuslim.com, Kajian.Net, KhotbahJumat.com, dll).

Yufid menerima zakat mal untuk operasional dakwah Yufid

Akhlak dan Muamalah

Manusia Penuh Manfaat

Khutbah Pertama:

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

وَ إِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

أَمَّا بَعْدُ:

أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala,

Para ulama menjelaskan bahwa ibadah dilihat dari manfaatnya terbagi menjadi dua. Yang pertama adalah ibadah qashirah dan yang kedua adalah ibadah muta’addiyah. Ibadah qashirah adalah ibadah yang manfaatnya hanya bisa dirasakan oleh pelakunya. Sementara orang lain tidak bisa mendapatkan manfaat dari ibadah itu secara langsung. 

Kemudian yang kedua adalah ibadah muta’addiyah. Yaitu ibadah yang manfaatnya bisa dirasakan secara langsung oleh orang lain. Secara umum, ibadah muta’addiyah lebih utama dibanding ibadah qashirah. Karena salah satu ciri manusia yang terbaik adalah mereka yang banyak memberikan manfaat untuk orang lain. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

 كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ 

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” [Quran Ali Imran: 110]

Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata,

{كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ} [آل عمران: 110]، قَالَ: خَيْرَ النَّاسِ لِلنَّاسِ؛ تَأْتُونَ بهِمْ في السَّلَاسِلِ في أعْنَاقِهِمْ حتَّى يَدْخُلُوا في الإسْلَامِ.

“Manusia terbaik bagi manusia yang lain adalah mereka yang menyerang suatu kaum. Lalu mereka memaksa mereka dengan rantai di leher-leher mereka hingga akhirnya mereka memeluk Islam.”

Maksudnya adalah para sahabat yang memasuki negeri-negeri non muslim lalu mengajak mereka untuk hanya menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan meninggalkan peribadatan kepada selain Allah. Awalnya mereka terpaksa karena mereka menutup diri. Namun kemudian mereka mengenal keindahan Islam dan akhirnya masuk ke dalam surga bersama sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Karena itu, para sahabat memberikan perhatian yang sangat besar untuk memberikan manfaat terbesar bagi yang lain. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut umat ini sebagai umat yang terbaik disebabkan kebaikannya banyak memberikan kebaikan bagi yang lain. Dan sebaik-baik kebaikan adalah menjadi perantara seseorang mendapatkan hidayah Islam.

Ayat lainnya yang mejelaskan bahwa ibadah muta’addiyah (yang bermanfaat untuk orang lain) lebih baik dibandingkan ibadah qashirah (manfaatnya terbatas) adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

 وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحًا وَقَالَ إِنَّنِى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” [Quran Fussilat: 33]

Dan menyeru kepada Allah tafsirnya ada dua. Pertama, mengajak seseorang memeluk Islam. Kemudian yang kedua, adalah para pengumandang adzan yang mereka mengajak manusia menuju ke masjid untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah menyebutkan:

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا

“Siapakah yang lebih baik perkataannya.”

Tentu jawabannya tidak ada yang lebih baik dari ini. Ini menunjukkan keutamaan mereka yang memberikan jasa kepada orang lain dalam bentuk mengajarkan kebaikan kepada masyarakat. 

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan perumpamaan:

مَثَلُ مَا بَعَثَنِى اللَّهُ بِهِ مِنَ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا ، فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتِ الْمَاءَ ، فَأَنْبَتَتِ الْكَلأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ ، وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتِ الْمَاءَ ، فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ ، فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا ، وَأَصَابَتْ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى ، إِنَّمَا هِىَ قِيعَانٌ لاَ تُمْسِكُ مَاءً ، وَلاَ تُنْبِتُ كَلأً ، فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقِهَ فِى دِينِ اللَّهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِى اللَّهُ بِهِ ، فَعَلِمَ وَعَلَّمَ ، وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا ، وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِى أُرْسِلْتُ بِهِ

“Permisalan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengannya adalah bagai ghaits (hujan yang bermanfaat) yang mengenai tanah. Maka ada tanah yang baik, yang bisa menyerap air sehingga menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak. 

Di antaranya juga ada tanah yang ajadib (tanah yang bisa menampung air, namun tidak bisa menyerap ke dalamnya), maka dengan genangan air tersebut Allah memberi manfaat untuk banyak orang, sehingga manusia dapat mengambil air minum dari tanah ini. Lalu manusia dapat memberi minum untuk hewan ternaknya, dan manusia dapat mengairi tanah pertaniannya. 

Jenis tanah ketiga adalah  tanah qi’an (tanah yang tidak bisa menampung dan tidak bisa menyerap air). Inilah permisalan orang yang memahami agama Allah, bermanfaat baginya ajaran yang Allah mengutusku untuk membawanya. Dia mengetahui ajaran Allah dan dia mengajarkan kepada orang lain. Dan demikianlah orang yang tidak mengangkat kepalanya terhadap wahyu, dia tidak peduli dengan petunjuk yang Allah mengutusku untuk membawanya.” [HR. Bukhari dan Muslim].

Para ulama menjelaskan, hadits sebagai dalil bahwa salah satu amalan yang paling utama adalah berusaha mendapatkan atau menerima manfaat kebaikan dari orang lain, lalu menularkannya kepada yang lain. Karena itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memuji dua jenis manusia yang pertama. Orang yang bisa menampung ilmu dan menumbuhkan kebaikan. Demikian juga orang yang menampung ilmu dan memberikan kebaikan bagi yang lain.

Jamaah yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala, manusia di masa silam begitu semangat untuk memberikan kebaikan kepada orang lain. Terutama semangat untuk menyebarkan ilmu agama. Karena mereka mengetahui, mereka akan mendapatkan pahala dari apa yang mereka kerjakan dan pahala dari semua orang yang melakukan apa yang dia sampaikan.

Semoga kita menjadi manusia yang penuh berkah. Yaitu manusia yang bermanfaat untuk agamanya, dirinya, dan lingkungannya. Demikian sebagai khotbah yang pertama.

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ؛ فَإِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.

Khutbah Kedua:

الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَلاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ تَعْظِيمًا لِشَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوانِهِ، صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَعْوَانِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا..

أَمَّا بَعْدُ:

أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى:

Jamaah yang dimuliakan Allah Ta’ala,

Salah satu manfaat yang bisa kita perjuangkan adalah membantu orang lain saat mereka beribadah kepada Allah Ta’ala. Pernah satu ketika para sahabat melakukan safar dalam kondisi cuaca yang panas. Sampai-sampai diceritakan para sahabat yang berpuasa berteduh di pinggiran dan tidak bisa melakukan apapun. Sementara mereka yang tidak berpuasa karena safar, mereka saling membantu untuk membangun kemah dan tenda. 

Melihat kondisi seperti ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan komentar:

ذَهبَ المفطِرونَ اليومَ بالأجرِ

“Orang-orang yang tidak berpuasa pada hari ini memborong pahala.” [HR. An-Nasai 2283].

Apa penyebabnya? Padahal mereka tidak berpuasa menahan dahaga di cuaca yang panas. Sebabnya adalah mereka memberikan kemanfaatan dengan membangun kemah dan tenda agar yang lain dapat berteduh. Inilah contoh semangatnya para sahabat membantu yang lain untuk mewujudkan ibadah mereka, yaitu puasa.

Diceritakan oleh Mujahid rahimahullah, seorang tabi’in murid dari seorang sahabat Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma. Ia pernah safar bersama Abdullah bin Umar. Mujahid mengatakan, “Aku berusaha untuk melayaninya ternyata ia lebih banyak melayaniku.”

Diceritakan tentang Abu Muhammad al-Maruzi rahimahullah. Ketika beliau melakukan perjalanan haji, beliau menjadi orang yang sangat sibuk. Mencucikan baju temannya, menyiapkan makanan, dst. Ketika akan dibantu beliau menolak. Karena beliau ingin melayani orang-orang saat mereka beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Disampaikan oleh al-Hafiz Ibnu Rajab rahimahullah dalam kitabnya Latha-iful Ma’arif. Beliau menyebutkan dalam satu perjalanan jihad, ada salah seorang anggota pasukan yang saat bergabung dalam pasukan memberi syarat, ‘Saya mau bergabung bersama kalian dengan satu syarat. Agar kalian mengizinkan untuk memberikan pelayanan’. Sehingga dalam perjalanan jihad ini, ia menjadi orang yang paling sibuk. Menyiapkan makanan dan minuman, mencuci pakaian mereka bahkan mencuci apapun yang mereka butuhkan, Sepatu dan yang lainnya.

Ketika ada orang yang hendak membantu, dia menolak dan mengatakan, ‘Saya sudah mengajukan syarat. Kalian tidak boleh membantu saya saat saya melayani kalian’. Hingga akhirnya perang pun pecah. Dan orang yang paling sibuk ini gugur di medan jihad. Di akhir perang, semua orang kelhilangan dirinya. Karena dia adalah orang yang paling memudahkan dan membantu mereka. 

Akhirnya ditemukan jasadnya. Dan saat jasadnya ditemukan tertulis di tangannya:

مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ

“Salah seorang penduduk surga.”

Tulisan itu mereka periksa. Ini ditulis sendiri atau bagaimana. Ternyata tulisan itu berada di balik kulit. Dan jelas itu bukanlah tulisan manusia. Tapi Allah berikan tanda untuknya. Karena jasa dan karomah orang ini yang banyak membantu dan memudahkan urusan orang lain. Allah jadikan dia orang yang baik sehingga Allah terima amalnya. 

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Mari kita berusaha semaksimal mungkin memberikan bantuan dan kemanfaatan kepada orang lain semaksimal yang kita mampu. Kalau kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain berupa ilmu, maka kita lakukan. Kalau bisa membantu dalam bentuk harta, maka kita lakukan. Karena itu adalah potensi yang Allah berikan kepada kita. Dan juga manfaat-manfaat yang lainnya. 

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita manusia yang bermanfaat dan manusia terbaik dalam memberikan kemanfaatan untuk orang lain.

﴿إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا﴾ [الأحزاب: 56]، وَقَالَ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا» [رَوَاهُ مُسْلِم].

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ . وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الأَئِمَّةِ المَهْدِيِيْنَ أَبِيْ بَكْرِ الصِّدِّيْقِ ، وَعُمَرَ الفَارُوْقِ ، وَعُثْمَانَ ذِيْ النُوْرَيْنِ، وَأَبِي الحَسَنَيْنِ عَلِي، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ ، وَأَذِلَّ الشِرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ ، وَاحْمِ حَوْزَةَ الدِّيْنِ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ ، اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ ، اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَ أَمْرِنَا لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى وَأَعِنْهُ عَلَى البِرِّ وَالتَقْوَى وَسَدِدْهُ فِي أَقْوَالِهِ وَأَعْمَالِهِ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ ، اَللَّهُمَّ وَفِّقْ جَمِيْعَ وُلَاةَ أَمْرِ المُسْلِمِيْنَ لِلْعَمَلِ بِكِتَابِكَ وَاتِّبَاعِ سُنَّةَ نَبِيِّكَ صلى الله عليه وسلم ، وَاجْعَلْهُمْ رَأْفَةً عَلَى عِبَادِكَ المُؤْمِنِيْنَ

اللَّهمَّ نَسألُكَ حُبَّكَ ، وحَبَّ مَن يُحِبُّكَ ، وحُبًّا يُبَلِّغُني حُبَّكَ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَصَغِيرِنَا وَكَبِيرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا ، اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الْإِيمَانِ ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِسْلَامِ

عِبَادَ اللهِ : اُذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ، ) وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ ( .

Print Friendly, PDF & Email

Belajar Iqro Belajar Membaca Al-Quran

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI: +62813 26 3333 28