أَضْرَارُ الْبِدَع
خطبة جمعة بتاريخ / 20-8-1437 هـ
Bahaya Bidah
Khotbah Jumat tanggal 15/2/1437 H
إنَّ الحمد لله ؛ نحمده ونستعينه ونستغفره ونتوب إليه ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا ، من يهده الله فلا مضل له ، ومن يضلل فلا هادي له ، وأشهد أن لا إله إلا اللهُ وحده لا شريك له ، وأشهد أنَّ محمداً عبده ورسوله ، وصفيُّه وخليلُه ، وأمينُه على وحيه ، ومبلِّغ الناس شرعه ، ما ترك خيرًا إلا دلَّ الأمة عليه ، ولا شرًا إلا حذَّرها منها ؛ فصلوات الله وسلامه عليه وعلى آله وصحبه أجمعين . أما بعد أيها المؤمنون : اتقوا الله تعالى ؛ فإنَّ من اتقى الله وقاه ، وأرشده إلى خير أمور دينه ودنياه .
Sesungguhnya segala puji hanya bagi Allah, kami memuji, memohon pertolongan, dan meminta ampunan dan bertobat kepada-Nya. Kami berlindung kepada-Nya dari kejahatan diri kami dan keburukan amal perbuatan kami. Barang siapa yang Allah Beri petunjuk, maka tiada yang akan menyesatkannya, dan barang siapa yang Dia Sesatkan, maka tiada yang akan memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, orang pilihan dan kekasih-Nya, serta orang yang amanah mengemban wahyu dan menyampaikan syariat-Nya; tiada kebaikan kecuali telah dijelaskan kepada umatnya dan tiada keburukan kecuali telah diperingatkan kepada mereka.
Semoga selawat Allah dan salam penghormatan-Nya terlimpah untuk beliau dan keluarganya serta seluruh sahabat beliau. Adapun berikutnya, wahai kaum mukminin, bertakwalah kepada Allah Subẖānahu wa Taʿālā, karena orang yang bertakwa akan dijaga oleh Allah dan dibimbing kepada kebaikan agama dan dunianya.
أيها المؤمنون : الزموا سنَّة نبيكم صلى الله عليه وسلم ، واستمسكوا بهديه والزموا غرزه ، وحافظوا على نهجه ، واحذروا يا رعاكم الله من البدع المحدثات ؛ فإنَّ البدع شرٌ كلها وضررٌ جميعُها ، ولهذا -عباد الله- كان نبينا صلى الله عليه وسلم في خطبه الجامعة ومواعظه البليغة يؤكد ويكرر تحذيرًا من البدع ونهيًا عنها وتبيانًا لخطورتها وعِظم مضرتها على الأمة .
Wahai kaum mukminin, teguhlah di atas Sunah Nabi kalian Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam, berpeganglah dengan bimbingannya, patuhi ajarannya, dan peliharalah cara beragamanya, serta waspadalah —Semoga Allah Memelihara kalian— dari bidah dan perkara yang dibuat-buat, karena bidah itu seluruhnya buruk dan semuanya berbahaya. Inilah mengapa, wahai hamba-hamba Allah, dahulu dalam khotbah-khotbah yang lengkap dan nasihat-nasihat yang mendalam, Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam selalu menegaskan dan mengulang-ulang dalam memperingatkan bidah, melarangnya, dan menjelaskan bahaya serta ancaman besarnya bagi umat.
روى الإمام مسلم في كتابه الصحيح عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما قال : «كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَطَبَ احْمَرَّتْ عَيْنَاهُ، وَعَلَا صَوْتُهُ، وَاشْتَدَّ غَضَبُهُ، حَتَّى كَأَنَّهُ مُنْذِرُ جَيْشٍ يَقُولُ صَبَّحَكُمْ وَمَسَّاكُمْ … وَيَقُولُ : ((أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ)) » .
Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya dari Jabir bin Abdullah Raḏiyallāhu ʿAnhumā yang mengatakan bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam ketika berkhotbah memerah kedua matanya, meninggi suaranya, dan memuncak amarahnya sampai-sampai beliau seperti seorang mata-mata pasukan yang berseru, “Pagi ini musuh menyerang kalian! Sore ini musuh menyerang kalian!” … Lalu beliau bersabda, “Adapun berikutnya, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam, dan seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan, dan setiap perkara bidah adalah kesesatan.”
وروى ابن ماجة وغيره عن العرباض بن سارية رضي الله عنه قال : قام فينا رسول الله صلى الله عليه وسلم فوعظنا موعظةً بليغة وجِلت منها القلوب وذرفت منها العيون ، فقلنا: يا رسول الله كأنها موعظة مودع فأوصنا ، قال: (( عَلَيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَة وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا ؛ فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ ، تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ)).
Ibnu Majah dan yang lainnya meriwayatkan dari al-ʿIrbāḏ bin Sāriyah Raḏiyallāhu ʿAnhu yang mengatakan, “Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam berdiri di tengah kami lalu menyampaikan satu nasihat mendalam yang membuat jantung bergetar dan mata menangis, maka kami berkata, ‘Wahai Rasulullah, seolah-olah ini adalah nasihat perpisahan, berilah kami nasihat!’ Beliau bersabda, ‘Bertakwalah kalian kepada Allah serta dengar dan patuhi walaupun kalian dipimpin seorang budak. Barang siapa di antara kalian yang masih hidup nanti, niscaya dia akan melihat banyak perselisihan, maka teguhlah dengan Sunahku dan Sunah para Khulafāʾur Rāsyidin yang mendapatkan petunjuk, berpeganglah dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian, serta waspadailah perkara-perkara baru, karena setiap bidah adalah kesesatan.’”
أيها المؤمنون : إن البدع لها أخطار عظيمة وأضرارٌ جسيمة وعواقب وخيمة على أهلها وأربابها في دنياهم وأخراهم، فيجب على كل مسلم أن يدرك خطورة البدع ومضرتها العظيمة ليكون منها على حذر ، وليكون مجانبا لها مبتعدًا عنها محاذرًا من اقترافها وارتكابها .
Wahai kaum mukminin, bidah mempunyai bahaya yang luas, ancaman yang besar, dan akibat buruk bagi dunia dan agama para pelaku serta pengusungnya. Setiap muslim harus menyadari bahaya dan ancaman besar ini agar selalu waspada, menghindari, menjauhi, dan berhati-hati agar tidak melakukan dan mempraktikkannya.
• أيها المؤمنون فمن أخطار البدع وأضرارها : أنها موجبةٌ لرد العمل وعدم قبوله مهما كثُر العمل وتعدَّد وكبُر ، وقد جاء في الصحيح عن نبينا صلى الله عليه وسلم أنه قال : ((مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ)) ، وفي رواية: ((مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ)) أي مردودٌ على صاحبه غير مقبولٍ منه.
• ومن مخاطر البدع أيها المؤمنون : أنها موجبةٌ لضياع السُّنن وخفائها وبُعد الناس عنها ، فعن حسان بن عطية رحمه الله قال : «ما ابتدع قومٌ بدعة إلا نزع الله منهم من السنَّة مثلها ؛ فإن الإقبال على البدع موجبٌ لضياع السنن وخفائها» .
- Wahai kaum mukminin, di antara bahaya dan ancaman bidah adalah tertolaknya dan tidak diterima amalan, sebanyak, sesering, dan sebesar apa pun itu. Diriwayatkan dalam kitab Shahih dari Nabi kita Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam yang bersabda, “Barang siapa membuat perkara baru dalam urusan (agama) kami ini yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Barang siapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka ia tertolak.” Artinya, tertolaknya dan tidak diterima dari pelakunya.
- Wahai kaum mukminin, di antara bahaya bidah adalah menghilangkan dan menyamarkan sunah serta menjauhkan manusia darinya. Diriwayatkan bahwa H̱assān bin ʿAṯiyyah mengatakan, “Tidaklah suatu kaum membuat bidah melainkan Allah akan menghilangkan dari mereka satu sunah yang semisalnya, karena kesungguhan melakukan amalan bidah akan menghilangkan dan menyamarkan amalan sunah.”
• ومن مخاطر البدع أيها المؤمنون : أنها تنطوي على عقيدةٍ في نفوس أهل البدع ؛ أنَّ في السنَّة نقصًا وعدم وفاء، وما أخطر ذلك ، فإن الله عز وجل يقول : {الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا}[المائدة:3] ، ولهذا جاء عن الإمام مالك إمام دار الهجرة رحمه الله تعالى أنه قال : «من قال في الدين بدعة حسنة فقد زعم أن محمدًا صلى الله عليه وسلم خان الرسالة ، لأن الله يقول : {الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا }[المائدة:3] ، فما لم يكن ديناً زمن محمد صلى الله عليه وسلم وأصحابه فلن يكون اليوم ديناً إلى أن تقوم الساعة» .
- Wahai kaum mukminin, di antara bahaya bidah adalah memunculkan keyakinan dalam diri pelakunya bahwa sunah itu kurang dan tidak sempurna. Betapa berbahayanya ini! Padahal Allah ʿAzza wa Jalla telah Berfirman (yang artinya), “Pada hari ini telah Aku Sempurnakan untuk kalian agama kalian, Aku Cukupkan nikmat-Ku bagi kalian, dan Aku Ridai Islam sebagai agama kalian.” (QS. Al-Maidah: 3) Inilah sebabnya diriwayatkan bahwa Imam Malik Raẖimahullāh, Sang Imam Darul Hijrah, mengatakan, “Barang siapa yang mengatakan ada bidah hasanah dalam agama ini, berarti dia menuduh bahwa Muhammad Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam telah mengkhianati Risalah, karena Allah telah Berfirman (yang artinya), ‘Pada hari ini telah Aku Sempurnakan untuk kalian agama kalian, Aku Cukupkan nikmat-Ku bagi kalian, dan Aku Ridai Islam sebagai agama kalian.’ (QS. Al-Maidah: 3) Apa yang bukan bagian dari agama di masa Muhammad Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam dan para Sahabatnya, maka itu juga bukan bagian dari agama di hari ini sampai hari Kiamat nanti.”
• أيها المؤمنون : ومن أخطار البدع أنها توجِب التباس أمر الدين بين الناس ، ولاسيما بين العوام وأشباههم ؛ فيظن الناس من الدين ما ليس منه ، وكذلك يظن المسيء أنه محسنا ، والله تعالى يقول : { قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا (103) الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا}[الكهف:103-104] .
• ومن مخاطر البدع أيها المؤمنون : أن صاحبها في الغالب لا يتوب منها ، لأنه يعتقد أنها حق وصواب ، ولهذا قال سفيان الثوري رحمه الله : «البدعة أحب إلى إبليس من المعصية ، لأن المعصية يُتاب منها والبدعة لا يتاب منها».
- Wahai kaum mukminin, di antara bahaya bidah adalah membuat perkara agama ini rancu di tengah masyarakat, terutama orang awam dan orang-orang seperti mereka. Mereka akan menganggap sesuatu adalah bagian dari agama padahal bukan dan menilai orang yang buruk sebagai orang baik. Allah telah Berfirman (yang artinya), “Katakanlah (Muhammad), ‘Maukah kalian Kami Beritahu tentang orang yang paling rugi amalannya? (Yaitu) orang yang sesat perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sementara mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.’” (QS. Al-Kahf: 104)
- Wahai kaum mukminin, di antara bahaya bidah adalah membuat kebanyakan pelakunya tidak mau bertobat, karena dia meyakini bahwa bidah adalah hak dan kebenaran. Oleh karena itulah Sufyan ats-Tsauri Raẖimahullāh berkata bahwa bidah lebih dicintai Iblis daripada maksiat, karena maksiat mendorong kepada pertobatan sementara bidah tidak.
• أيها المؤمنون : ومن مخاطر البدع العظيمة أنَّ البدع توجِب عقوبة الله سبحانه وتعالى والطرد يوم القيامة من الشرب من الحوض المورود ؛ حوض نبينا المصطفى ورسولنا المجتبى صلوات الله وسلامه عليه . روى البخاري ومسلم في صحيحيهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : (( يُجَاءُ بِأَقْوَامٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فُيُؤْخَذُ بِهِمْ ذَاتَ الشِّمَالِ فَأَقُولُ يَا رَبِّ أُصَيْحَابِي !! فَيُقَالُ: إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ)) .
- Wahai kaum mukminin, di antara akibat buruk yang besar dari bidah adalah azab dari Allah Subẖānahu wa Taʿālā dan terhalang untuk minum dari telaga yang akan disinggahi orang-orang pada hari Kiamat, yakni telaga Nabi dan Rasul pilihan Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih mereka bahwa Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda, “Akan ada kaum didatangkan pada hari Kiamat lalu dihalau ke sisi kiri (arah neraka), maka aku katakan, ‘Wahai Tuhan, sahabat-sahabatku!’ Lalu dijawab, ‘Engkau tidak tahu apa yang mereka buat sepeninggalmu.’”
• أيها المؤمنون : ومن أخطار البدع أيضا أنها موجبةٌ للتباغض والتدابر والفُرقة ؛ ولهذا يقال «أهل السنة والجماعة» ، ويقال «أهل البدعة والفرقة» ؛ فإن السنَّة تجمع والبدعة تفرِّق ، ولهذا قال أحد أهل العلم في معنى قول النبي صلى الله عليه وسلم (( لَا تَبَاغَضُوا)) : في ذلك نهيٌ عن البدعة ؛ لأن وجودها يوجِد البِغضة .
• أيها المؤمنون : البدع ظلمةٌ في الوجوه ، ووحشةٌ في الصدور ، ومفسدةٌ للأعمال ، وموردة للضلال ، وموجبةٌ للعقوبة ؛
- Wahai kaum mukminin, di antara bahaya besar bidah adalah menimbulkan kebencian, perselisihan, dan perpecahan. Oleh karena itu ada istilah Ahlus Sunnah wal Jamāʿah (Pengusung Sunah dan Persatuan) dan Ahlul Bidah wal Furqah (Pengusung Bidah dan Perpecahan). Jadi, Sunah itu menyatukan dan bidah memecah. Inilah mengapa ada seorang ulama yang mengatakan bahwa sabda Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam, “Jangan kalian saling membenci,” berarti larangan berbuat bidah karena keberadaannya akan menimbulkan kebencian
- Wahai kaum mukminin, bidah adalah kegelapan di wajah, ketakutan dalam hati, perusak amal, sumber kesesatan, dan pengundang azab.
ألا ما أحرانا أيها العباد أن نتقي البدع ونحذرها ، وأن نحرص على السنة بأن نكون من أهلها المحافظين عليها الثابتين عليها إلى الممات .اللهم يا ربنا نسألك بأسمائك الحسنى وصفاتك العليا أن توفقنا أجمعين لأن نكون من أهل السنة الملازمين لها المحافظين عليها ، وأن تعيذنا يا ربنا من البدع والأهواء كلها ، لا ملجأ إلا إليك ، نفوض أمرنا إليك ونتوكل عليك ونطلب هدايتنا منك ، اللهم فتقبل دعوتنا وأصلح لنا شأننا كله ، ولا تكلنا إلى أنفسنا طرفة عين .
Wahai hamba-hamba Allah, betapa perlunya kita takut dan mewaspadai bidah dan berkomitmen terhadap Sunah, dengan menjadi orang yang mengamalkan, menjaga, dan teguh di atasnya sampai mati. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu dengan nama-nama-Mu yang indah dan sifat-sifat-Mu yang tinggi agar Engkau Beri kami semua taufik untuk mengamalkan Sunah dan berkomitmen terhadapnya serta menjaganya, dan Melindungi kami, wahai Tuhan kami, dari semua bidah dan hawa nafsu, tiada tempat berlindung kecuali kepada-Mu, dan kami serahkan urusan kami, bertawakal, memohon petunjuk kepada-Mu. Ya Allah, Kabulkanlah doa kami, Perbaiki semua urusan kami, dan jangan Engkau Serahkan kami kepada diri kami sendiri walaupun hanya sekejap mata.
أقول هذا القول وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب فاستغفروه يغفر لكم إنه هو الغفور الرحيم.
Aku cukupkan perkataanku ini dan aku meminta ampun kepada Allah untukku, kalian, dan seluruh kaum muslimin dari setiap dosa. Mintalah ampun kepada-Nya karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
الخطبة الثانية :
الحمد لله كثيراً ، وأشهد أن لا إله إلا اللهُ وحده لا شريك له ، وأشهد أنَّ محمداً عبده ورسوله ؛ صلى الله وسلَّم عليه وعلى آله وصحبه أجمعين . أما بعد أيها المؤمنون : اتقوا الله ربكم ، وراقبوه جلَّ في علاه مراقبة من يعلمُ أن ربَّه يسمعُه ويراه .
Khotbah Kedua:
Pujian yang banyak terpanjatkan kepada Allah, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang benar selain Allah, hanya Dia semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, semoga selawat Allah dan salam-Nya tercurah untuk beliau beserta keluarga dan seluruh Sahabat beliau. Adapun berikutnya, wahai kaum mukminin, bertakwalah kepada Allah Tuhan kalian dan hadirkanlah rasa Murāqabah (merasa diawasi oleh Allah) dengan Murāqabah-nya seorang hamba mengetahui bahwa Tuhannya Mendengar dan Melihatnya.
أيها المؤمنون : وإذا كان على كل مسلم في كل بلد من الدنيا أن يتقي البدع وأن يحذرها أشد الحذر ، فإن هذا الأمر يتأكد على أهل المدينة تأكدًا أعظم من غيرهم ، لأن المدينة -يا معاشر المؤمنين- مأرز الإيمان ومهبِط الوحي ومنطلق الدعوة ، ولهذا جاء في الصحيحين عن إبراهيم بن يزيد التيْمي عن أبيه قال : خطبنا علي بن أبي طالب رضي الله عنه ، وكان مما قال في خطبته قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( المدِينَةُ حَرَمٌ مَا بَيْنَ عَيْرٍ إِلَى ثَوْرٍ ، فَمَنْ أَحْدَثَ فِيهَا حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ ، لَا يَقْبَلُ اللهُ مِنْهُ صَرْفًا وَلَا عَدْلًا)) .
Wahai kaum mukminin, jika setiap muslim di setiap negeri di dunia ini wajib takut dan ekstra waspada terhadap bidah, maka hal ini lebih ditekankan lagi bagi penduduk Madinah, karena Madinah, wahai kaum mukminin, adalah markas keimanan, tempat turunnya wahyu, dan titik tolak dakwah. Itulah sebabnya diriwayatkan dalam Shahihain dari Ibrahim bin Yazid at-Taimi dari ayahnya yang berkata, “Ali bin Abi Thalib Raḏiyallāhu ʿAnhu menyampaikan khotbah kepada kami, yang di antara isinya adalah mengabarkan bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda, ‘Madinah adalah tanah haram, dari daerah ‘Airin hingga Tsaur. Barang siapa yang berbuat dosa (atau bidah) atau atau melindungi pelakunya, maka dia mendapatkan laknat dari Allah, para malaikat dan seluruh manusia, dan Allah tidak akan menerima tebusan maupun tauran darinya.’”
نسأل الله عز وجل أن يحفظنا أجمعين وأن يعيذنا من البدع ، وأن يصلح لنا شأننا كله إنه سميعٌ قريبٌ مجيب وصَلُّوا وسلِّموا -رعاكم الله- على محمد بن عبد الله كما أمركم الله بذلك في كتابه فقال: { إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا} [الأحزاب:56] ، وقال صلى الله عليه وسلم: ((مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بهَا عَشْرًا)) .
Kami memohon kepada Allah ʿAzza wa Jalla agar Melindungi kita semua, serta melindungi kita dari bidah, dan Memperbaiki segala urusan kita, sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Dekat, lagi Maha Menjawab doa. Haturkan selawat dan salam kalian —Semoga Allah Memelihara kalian— kepada Muhammad putra Abdullah, sebagaimana yang Allah Perintahkan dalam kitab-Nya (yang artinya), “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Berselawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56). Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam juga bersabda, “Barang siapa berselawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).
اللهم صلِّ على محمدٍ وعلى آل محمد كما صلَّيت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنّك حميدٌ مجيد ، وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنّك حميدٌ مجيد . وارضَ اللَّهم عن الخلفاء الراشدين ؛ أبي بكرٍ وعمرَ وعثمان وعلي ، وارض اللهم عن الصحابة أجمعين وعن التابعين ومن تبعهم بإحسانٍ إلى يوم الدين ، وعنَّا معهم بمنـِّك وكرمك وإحسانك يا أكرم الأكرمين .
Ya Allah, Limpahkanlah selawat untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah Limpahkan selawat untuk Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sungguh, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia, dan Limpahkanlah berkah untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah Limpahkan berkah untuk Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sungguh, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia, dan Ridailah, ya Allah, para Khalifah yang terbimbing, Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, dan Ridailah juga para Sahabat seluruhnya, para Tabiin, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari Pembalasan, serta kami dan mereka semua dengan karunia, kedermawanan, dan kebaikan-Mu, wahai Zat Yang paling dermawan.
اللهم آمنَّا في أوطاننا ، وأصلح أئمتنا وولاة أمورنا ، واجعل ولايتنا في من خافك واتقاك واتبع رضاك يا رب العالمين . اللهم وفِّق ولي أمرنا لهداك ، واجعل عمله في رضاك ، يا حي يا قيوم يا ذا الجلال والإكرام .
Ya Allah, Berilah kami keamanan di tanah air kami, Perbaikilah para pemimpin kami dan pemegang kekuasaan kami, dan Serahkan negeri kami kepada orang yang takut dan bertakwa kepada-Mu serta mengikuti rida-Mu, wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, Berilah taufik untuk pemimpin kami kepada petunjuk-Mu dan Jadikan amalannya selalu dalam keridaan-Mu, wahai Yang Maha Hidup, Maha Mandiri, dan Yang Memiliki keagungan dan kemuliaan!
اللهم انصر من نصر دينك وكتابك وسنَّة نبيك محمد صلى الله عليه وسلم ، اللهم انصر إخواننا المسلمين المستضعفين في كل مكان ، اللهم كُن لهم ناصرًا ومُعينا ، وحافظًا ومؤيدا ، اللهم عليك بأعداء الدين فإنهم لا يعجزونك ، اللهم إنا نجعلك في نحورهم ، ونعوذ بك اللهم من شرورهم ، اللهم إنا نسألك فيمن أرادنا في بلدنا أو في أنفسنا بشرٍ وسوء أن تجعل تدبيره تدميرًا عليه يا حي يا قيوم يا ذا الجلال والإكرام .
Ya Allah, Tolonglah orang yang menolong agama, kitab, dan sunah Nabi-Mu Muhammad Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam. Ya Allah, Tolonglah saudara-saudara kami umat Islam yang tertindas di mana pun mereka berada. Ya Allah, Jadilah Penolong, Penyokong, Penjaga, dan Pembela mereka! Ya Allah, kami serahkan kepada-Mu musuh-musuh agama, sesungguhnya mereka tidak mampu melemahkan-Mu. Ya Allah, kami jadikan Engkau Pelindung kami dari mereka dan kami berlindung kepada-Mu dari keburukan-keburukan mereka. Ya Allah, Berilah kami keamanan di tanah air kami dan Perbaikilah para pemimpin kami dan para pemegang kekuasaan kami. Ya Allah, kami memohon kepadamu agar orang yang menginginkan keburukan atau kejelekan bagi kami, negeri kami, atau jiwa-jiwa kami Engkau Jadikan rencananya merusak dirinya sendiri, wahai Yang Maha Hidup, Maha Mandiri, dan Yang Memiliki keagungan dan kemuliaan!
اللهم آت نفوسنا تقواها ، وزكها أنت خير من زكاها ، أنت وليُّها ومولاها . اللهم إنا نسألك الهدى والتقى والعفة والغنى . اللهم يا رب العالمين بلِّغنا أجمعين رمضان وأعنَّا فيه على الصيام والقيام ، وغنِّمنا خيراته وبركاته يا منَّان ، ربنا إنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين ، ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار . وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين .
Ya Allah, Berikanlah kepada jiwa-jiwa kami ketakwaannya dan Sucikanlah ia karena Engkaulah sebaik-baik Zat Yang Mensucikannya, Engkaulah Penjaganya dan Pelindungnya. Ya Allah, kami mohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian, dan kecukupan. Ya Allah, Sampaikan kami semua kepada bulan Ramadan, Tolonglah kami untuk berpuasa dan salat malam di bulan itu, dan Berikan kami kesempatan meraup kebaikan dan keberkahannya, wahai Yang Maha Dermawan, wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menzalimi diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak Mengampuni kami dan Memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi. Ya Tuhan kami, Berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan Lindungi kami dari siksa neraka, dan kami akhiri doa kami dengan pujian kepada Allah, Tuhan semesta alam.
Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin al-Abbad al-Badr
Sumber: