Khutbah Jumat Singkat Terbaru

Mari bersama menabung pahala amal jariyah untuk kehidupan kita kelak di akhirat.   BSI: 7086882242
a.n. Yayasan Yufid Network  

Seluruh dana untuk operasional produksi konten dakwah di Yufid: Yufid.TV, YufidEDU, Yufid Kids, website dakwah (KonsultasiSyariah.com, Yufid.com, KisahMuslim.com, Kajian.Net, KhotbahJumat.com, dll).

Yufid menerima zakat mal untuk operasional dakwah Yufid

Akhlak dan Muamalah

Khotbah Jumat: Asas-asas Bermuamalah

أُصُولُ المْعَامَلَة

خطبة جمعة بتاريخ / 14-8-1442 هـ

Asas-asas Bermuamalah

Khotbah Jumat tanggal 14/8/1442 H

إن الحمد لله ؛ نحمده ونستعينه ونستغفره ونتوب إليه ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا ؛ من يهده اللهُ فلا مضلَّ له ، ومن يضلل فلا هادي له ، وأشهد أن لا إله إلا اللهُ وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، وصفيُّه وخليله، وأمينه على وحيه، ومبلِّغ الناس شرعه ؛ فصلوات الله وسلامه عليه وعلى آله وصحبه أجمعين .

Sesungguhnya segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, dan meminta ampunan dan bertobat kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan amal perbuatan kami. 

Barang siapa yang Allah Beri petunjuk, niscaya tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa yang Allah Sesatkan, niscaya tidak ada yang bisa memberinya petunjuk. 

Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah semata, Yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, orang pilihan dan kekasih-Nya, serta pengemban amanah wahyu-Nya dan penyampai risalah-Nya kepada manusia. 

Semoga selawat Allah dan salam penghormatan-Nya terlimpah untuk beliau dan keluarga beliau serta seluruh Sahabat beliau.

أمَّا بعد أيها المؤمنون عباد الله: اتقوا الله ربكم، وراقبوه في جميع أعمالكم؛ مراقبة من يعلمُ أن ربَّه يسمعُه ويراه . أيها المؤمنون: روى الترمذي في جامعه من حديث معاذ بن جل أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ((اتَّقِ اللهِ حَيْثُمَا كُنْتَ ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا ، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ)) . معاشر العباد: جمع هذا الحديث العظيم جماع الوصايا في ثلاث وصايا عظيمة أوصى بها النبي صلى الله عليه وسلم معاذًا رضي الله عنه، وأتت هذه الوصايا الثلاث على أصول المعاملة وأسسها: 

معاملة العبد بينه وبين الله.

ومعاملة العبد بينه وبين نفسه.

ومعاملة العبد بينه وبين عباد الله .

Adapun berikutnya, wahai segenap kaum mukminin, wahai hamba-hamba Allah, bertakwalah kepada Allah Subẖānahu wa Taʿālā dan hadirkanlah rasa Murāqabah (merasa diawasi Allah) dalam semua amalan, dengan Murāqabah-nya seorang hamba yang mengetahui bahwa Tuhannya Mendengar dan Melihatnya. 

Imam Tirmidzi meriwayatkan dalam kitab Jāmiʿ beliau dari hadis Muadz bin Jabal bahwa Nabi Muhammad Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda, “Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada, iringilah kejelekan itu dengan kebaikan niscaya kebaikan itu akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” 

Wahai hamba-hamba Allah, hadis agung ini mengumpulkan pokok-pokok wasiat  yang terangkum dalam tiga wasiat agung yang diwasiatkan oleh Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam kepada Muadz —semoga Allah Meridainya— yang mana tiga wasiat agung ini merupakan asas dan prinsip dalam muamalah, yaitu:

  • muamalah seorang hamba dengan Tuhannya,
  • muamalah seorang hamba dengan dirinya,
  • dan muamalah seorang hamba dengan sesama hamba Allah.

أما المعاملة مع الله فإنها قائمة على التقوى؛ تقوى الله جل وعلا التي هي وصية الله للأولين والآخرين من خلقه كما قال جل وعلا : {وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ}[النساء:131] ، وهي وصية النبي صلى الله عليه وسلم لأمته، وهي وصية السلف الصالح فيما بينهم. وتقوى الله جل وعلا : عملٌ بطاعة الله على نور من الله رجاء ثواب الله، وتركٌ لمعصية الله على نور من الله خيفة عذاب الله .

Adapun muamalah seorang hamba dengan Tuhannya, maka muamalah itu didasarkan pada asas ketakwaan. 

Takwa kepada Allah Subẖānahu wa Taʿālā adalah wasiat Allah untuk seluruh makhluk-Nya yang telah lalu dan yang akan datang, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Subẖānahu wa Taʿālā (yang artinya), 

وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ

“Kami telah Mewasiatkan kepada orang yang diberi kitab suci sebelum kalian dan (juga) kepada kalian agar bertakwa kepada Allah.” (QS. An-Nisa’: 131) 

Itulah wasiat Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam kepada umat beliau, dan menjadi wasiat yang saling diwasiatkan oleh para Salafus Shalih. Takwa kepada Allah Jalla wa ʿAlā adalah mengamalkan ketaatan kepada Allah dengan cahaya (ilmu) dari Allah karena mengharap pahala-Nya dan meninggalkan kemaksiatan terhadap Allah dengan cahaya (ilmu) dari Allah karena takut terhadap azab-Nya.

وأما معاملة المرء مع نفسه فهي قائمة على رؤية التقصير وأنه عرضة للخطأ وارتكاب السيئة واقتراف الذنب ، فيحتاج المقام مع النفس إلى مجاهدة مستمرة {وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ}[العنكبوت:69] ؛ أن يجاهد العبد نفسه على الاستكثار من الحسنات واغتنام مواسم الطاعات وأوقات العبادات ليجعل لنفسه منها حظًا ونصيبا ، ((وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا)) ، وهذا إنما يكون من العبد بالمجاهدة لنفسه على الاستكثار من الحسنات فـ{إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ}[هود:114] .

Adapun  muamalah seorang hamba dengan dirinya sendiri, maka muamalah itu didasarkan pada asas memandang dirinya sendiri sebagai sosok yang serba kurang, terjatuh dalam kesalahan, pelaku maksiat, dan pemikul dosa, sehingga dalam keadaan begini dirinya dituntut untuk melakukan perjuangan yang tiada henti untuk melawan nafsunya. 

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, maka Kami akan Tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami, dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-‘Ankabut: 69) 

Seorang hamba harus melawan dirinya untuk memperbanyak kebaikan memanfaatkan musim-musim ketaatan dan waktu-waktu ibadah agar dirinya mendapatkan kesempatan dan bagian di dalamnya. 

وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا

“Iringilah kejelekan itu dengan kebaikan niscaya kebaikan itu akan menghapusnya, darinya…” (HR. At-Tirmidzi)

Ini hanya bisa dilakukan oleh hamba dengan cara melawan nafsu dalam dirinya untuk memperbanyak kebaikan. 

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ

“Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan.” (QS. Hud: 114)

وأما المعاملة بين المرء وعباد الله فإنها قائمة على الخلق الحسن؛ ((وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ)) ، والخلق الحسن يقوم على ركيزتين عظيمتين وأصلين متينين : 

الأول: سلامة القلب تجاه عباد الله؛ بأن يحب لهم ما يحب لنفسه من الخير، قال صلى الله عليه وسلم : ((لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ)) .

والركيزة الثانية: أن يأتي إلى الناس من الأعمال والأقوال ما يحب أن يؤتى إليه، فيعاملهم نظير ما يحب أن يعاملوه به، كما قال صلى الله عليه وسلم : ((وَتَأْتِي إِلَى النَّاسِ مَا تُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْكَ)) .

Sedangkan muamalah seorang hamba dengan sesama hamba Allah, maka muamalah itu didasarkan pada akhlak yang mulia, 

وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

“…dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. At-Tirmidzi)

Akhlak mulia dibangun di atas dua pondasi agung dan dua asas yang kokoh, yaitu:

Pertama: Hati yang bersih terhadap hamba-hamba Allah, dengan mencintai kebaikan untuk mereka sebagaimana dia cintai kebaikan untuk dirinya sendiri. Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda, 

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua: Memperlakukan manusia dengan perkataan dan perbuatan yang dia sendiri ingin diperlakukan demikian dan bermuamalah dengan mereka dengan cara muamalah yang dia sendiri ingin mereka bermuamalah kepadanya dengan cara demikian, sebagaimana Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda, 

وَتَأْتِي إِلَى النَّاسِ مَا تُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْكَ

“Datangilah (perlakukan) manusia sebagaimana engkau ingin manusia mendatangi (memperlakukan) dirimu.” (HR. Muslim) 

والخلُق -عباد الله- كما أنه يحتاج إلى جهادٍ للنفس لتتحلى بمكارم الأخلاق وفاضلها، فإنه يحتاج أيضا إلى لجوء كامل إلى الله جل في علاه، لأنَّ الأخلاق وهائب ومنن إلهية، كما قال بعض السلف: «إن هذه الأخلاق وهائب وإن الله إذا أحب عبده وهبه منها»، وفي الدعاء «اللهم اهْدِنِي لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ ، وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ» . أقول هذا القول وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب؛ فاستغفروه يغفر لكم إنه هو الغفور الرحيم. 

Wahai hamba-hamba Allah, dalam akhlak mulia menuntut jiwa untuk berusaha keras agar seseorang bisa menghiasi dirinya dengan akhlak yang mulia dan adab yang adiluhung tersebut, di samping dia juga butuh pertolongan total dari Allah Subẖānahu wa Taʿālā, karena akhlak adalah karunia dan anugerah ilahi, sebagaimana dikatakan oleh salah seorang Salaf, 

إن هذه الأخلاق وهائب وإن الله إذا أحب عبده وهبه منها

“Sesungguhnya akhlak-akhlak ini adalah karunia. Ketika Allah sudah Mencintai hamba-Nya, maka Dia akan Mengaruniakannya kepadanya.” 

Disebutkan dalam sebuah doa yang warid, 

اللهم اهْدِنِي لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ

“Ya Allah, Bimbinglah aku kepada akhlak yang baik, karena tidak ada yang dapat menunjukkan kepada akhlak yang terbaik melainkan Engkau, dan Palingkan aku dari akhlak yang buruk, karena tidak ada yang dapat menjauhkanku dari keburukannya melainkan Engkau.” (HR. Muslim) 

Aku cukupkan yang aku katakan ini dan aku meminta ampun kepada Allah untukku, kalian, dan seluruh kaum muslimin dari setiap dosa. Mintalah ampun kepada-Nya karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

الخطبة الثانية : 

الحمد لله حمد الشاكرين ، وأثني عليه ثناء الذاكرين ، أحمده جل في علاه بمحامده التي هو لها أهل ، وأثني عليه الخير كله لا أحصي ثناءً عليه؛ هو كما أثنى على نفسه ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أنَّ محمداً عبده ورسوله ؛ صلى الله وسلَّم عليه وعلى آله وصحبه أجمعين . أما بعد أيها المؤمنون: اتقوا الله فإنَّ من اتقى الله وقاه، وأرشده إلى خير أمور دينه ودنياه .

Khotbah Kedua:

Segala puji bagi Allah dengan pujian orang-orang yang bersyukur. Aku menyanjung-Nya dengan sanjungan orang-orang yang berzikir. Aku haturkan puja-puji kepada-Nya Tabāraka wa Taʿālā dengan puja-puji yang memang layak bagi-Nya dan menyanjung-Nya dengan segala kebaikan, yang mana aku tidak bisa menghitung banyaknya puja-puji bagi-Nya sebagaimana Dia Memuji diri-Nya sendiri. 

Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah semata, Yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.

Semoga selawat dan salam penghormatan Allah terlimpahkan kepada beliau dan keluarga beliau serta seluruh Sahabat beliau. Adapun berikutnya, wahai kaum mukminin, hamba-hamba Allah, bertakwalah kepada Allah Subẖānahu wa Taʿālā, karena barang siapa yang bertakwa, maka Allah akan Menjaganya dan Membimbingnya kepada kebaikan dalam  urusan agama dan dunianya.

واعلموا -معاشر العباد- أن هذه الحياة الدنيا دار ممر ومعبر وأعمال، والآخرة دار خلود وبقاء وجزاء على الأعمال، فالكيس من عباد الله من دان نفسه وعمل لما بعد الموت؛ فاستعد لدار الجزاء والحساب ، والعاجز من أتبع نفسه هواها وتمنى على الله الأماني. واعلموا أنَّ أصدق الحديث كلامُ الله ، وخير الهدى هدى محمد صلى الله عليه وسلم ، وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة ، وعليكم بالجماعة فإن يد الله على الجماعة، ومن شذ شذ في النار .

Ketahuilah, hamba-hamba Allah, bahwa kehidupan dunia ini adalah tempat peralihan dan persinggahan serta negeri amal. Adapun akhirat adalah tempat menetap yang kekal dan negeri balasan atas segala amal perbuatan. 

Orang yang cerdas dari hamba-hamba Allah adalah orang yang senantiasa menghisab diri mereka sendiri dan beramal untuk apa yang dihadapinya setelah kematian dan mempersiapkan untuk negeri pembalasan dan hisab, sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan banyak berangan-angan terhadap Allah. 

Ketahuilah bahwa sebenar-benar perkataan adalah firman Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam. 

Sejelek-jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan, dan setiap bidah adalah kesesatan. Kalian wajib berpegang teguh pada al-Jamāʿah, karena tangan Allah di atas al-Jamāʿah, dan barang siapa menyimpang, maka dia menyimpang ke neraka.

وصلُّوا -رعاكم الله- على محمد بن عبد الله كما أمركم الله بذلك في كتابه فقال: ﴿إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا﴾[الأحزاب:٥٦] ، وقال صلى الله عليه وسلم : ((مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى الله عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا)) . اللهم صلِّ على محمدٍ وعلى آل محمد كما صلَّيت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنَّك حميدٌ مجيد ، وبارك على محمدٍ وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنَّك حميدٌ مجيد . وارضَ اللهمَّ عن الخلفاء الراشدين، الأئمة المهديين ؛ أبى بكرٍ الصديق ، وعمرَ الفاروق ، وعثمانَ ذي النورين، وأبي الحسنين علي ، وارضَ اللهم عن الصحابة أجمعين ، وعن التابعين ومن تبعهم بإحسانٍ إلى يوم الدين ، وعنَّا معهم بمنِّك وكرمك وإحسانك يا أكرم الأكرمين .

Haturkan selawat dan salam kalian —Semoga Allah Memelihara kalian— kepada Muhammad putra Abdullah, sebagaimana Allah Subẖānahu wa Ta’ālā Memerintahkan hal tersebut kepada kalian dalam kitab-Nya (yang artinya), 

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Berselawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)

Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam juga bersabda, 

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى الله عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا

“Barang siapa berselawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim) 

Ya Allah, Limpahkanlah selawat untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah Limpahkan selawat untuk Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sungguh, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia, dan Limpahkanlah berkah untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah Limpahkan berkah untuk Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sungguh, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. 

Ya Allah, Ridailah para khalifah yang terbimbing dan para imam petunjuk; Abu Bakar aṣ-Ṣiddīq, Umar al-Fārūq, Utsman Dzun Nuraini, dan Ali Abus Sibṯain. Ya Allah, Ridailah juga para Sahabat seluruhnya, para tabiin, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat, serta kami dan mereka semua dengan karunia, kedermawanan, dan kebaikan-Mu, wahai Zat Yang paling dermawan.

اللهم أعز الإسلام والمسلمين ، اللهم انصر من نصر دينك وكتابك وسنة نبيك محمدٍ صلى الله عليه وسلم ، اللهم آمِنَّا في أوطاننا ، وأصلح أئمتنا وولاة أمورنا ، واجعل ولايتنا فيمن خافك واتقاك يا رب العالمين. اللهم وفِّق ولي أمرنا لهداك ، واجعل عمله في رضاك ، وأعِنه على طاعتك ، اللهم وفِّقه وولي عهده لما تحبه وترضاه من سديد الأقوال وصالح الأعمال . 

Ya Allah, Muliakanlah Islam dan kaum muslimin. Ya Allah, Tolonglah orang yang menolong agama-Mu, kitab-Mu, dan sunah nabi-Mu Muhammad Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam. 

Ya Allah, Berilah kami keamanan di tanah air kami, Perbaikilah para pemimpin kami dan para pemegang kekuasaan kami, dan Serahkan negeri kami kepada orang yang takut dan bertakwa kepada-Mu serta mengikuti rida-Mu, wahai Tuhan semesta alam. 

Ya Allah, Berilah taufik untuk pemimpin kami kepada petunjuk-Mu, Jadikan amalannya senantiasa dalam keridaan-Mu, dan Bantulah ia melakukan ketaatan. Ya Allah, Berilah putra mahkotanya taufik kepada apa yang Engkau Cintai dan Ridai berupa perkataan yang benar dan amal saleh.

اللهم آت نفوسنا تقواها، زكها أنت خير من زكاها، أنت وليها ومولاها ، اللهم إنا نسألك الهدى والتقى والعفة والغنى ، اللهم أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا ، وأصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا ، وأصلح لنا آخرتنا التي فيها معادنا ، واجعل الحياة زيادة لنا في كل خير، والموت راحة لنا من كل شر، 

Ya Allah, Berikanlah kepada jiwa-jiwa kami ketakwaannya dan Sucikanlah ia karena Engkaulah sebaik-baik Zat Yang Menyucikannya, Engkaulah Penjaganya dan Pelindungnya. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian, dan kecukupan. 

Ya Allah, Perbaikilah untuk kami agama kami yang merupakan benteng semua urusan kami, Perbaikilah untuk kami dunia kami yang menjadi tempat penghidupan kami, dan Perbaikilah  untuk kami akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami, serta Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan dalam setiap kebaikan dan Jadikanlah kematian sebagai peristirahatan dari segala keburukan. 

اللهم اغفر لنا ولوالدينا ووالديهم وذرياتهم وللمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات . اللهم اغفر لنا ذنبنا كله؛ دقَّه وجلَّه ، أوله وآخره ، علانيته وسرَّه ، ربنا إنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين. ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار . 

وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين .

Ya Allah, Ampunilah kami, kedua orang tua kami dan orang tua serta anak keturunan mereka dan umat Islam yang laki-laki dan perempuan, baik mereka yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. 

Ya Allah, Ampunilah semua dosa-dosa kami, yang kecil maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, dan yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. 

Wahai Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak Mengampuni kami dan Memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi. 

Ya Tuhan kami, Berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan Lindungi kami dari siksa neraka, dan kami akhiri doa kami dengan pujian kepada Allah, Tuhan semesta alam.

Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Abbad

Sumber:

https://www.al-badr.net/detail/5bkh1qjgT7OR

Audio sumber artikel.

PDF sumber artikel.

Print Friendly, PDF & Email

Belajar Iqro Belajar Membaca Al-Quran

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI: +62813 26 3333 28